Aktivitas Antimikroba Ekstrak Bakau (Rhizophora mucronata) dalam Menghambat Pertumbuhan Ralstonia solanacearum Penyebab Penyakit Layu

Saat Egra, Mardhiana Mardhiana, Mut Rofin, Muhammad Adiwena, Nur Jannah, Harlinda Kuspradini, Tohru Mitsunaga

Abstract


R. mucronata telah banyak digunakan sebagai tanaman obat-obatan tradisional karena mampu menghasilkan metabolit sekunder seperti tanin, alkaloid, terpenoid, sapponin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bagian tanaman daun dan kulit batang sebagai penghambat bakteri R. solanacearum, dengan konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm, kontrol positif (Chlorampenicol), kontrol negatif (Etanol). Metode yang digunakan untuk uji daya hambat menggunakan metode difusi agar sumuran. Hasil penelitian menunjukan faktor kelembaban daun R. mucronata (0.33g) kulit batang (0.58g). Hasil rendemen ekstrak daun (17.61%) kulit batang (7.85%). Persentase penghambatan menunjukkan bahwa ekstrak daun R. mucronata memiliki daya hambat terhadap R. solanacearum pada konsentrasi 20000 ppm dan 10000 ppm masing-masing 31% dan 29%, namun disisi lain pada daun R. mucronata konsentrasi 5000 ppm tidak ada aktivitas daya hambat. Pada sampel yang berbeda Kulit batang R. mucronata menunjukkan adanya aktivitas daya hambat pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase secara berturut-turut 34%, 39%, dan 44%.

 


Keywords


Bakau; Daun; Kulit Batang; R. mucronata; R. solanacearum

References


Bengen, D.G. 2000. Pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pedoman Teknis. PKSPL IPB. Bogor. (Indonesia).

Ernawati, H. 2015. Uji vitokimia dan antibakteri senyawa metabolit sekunder ekstrak metanol daun mangrove (Rhizopora mucronata). Jurnal biologi 3(11): 44-55.

Feliatra. 2002. Sebaran Bakteri Escherichia coli di Perairan Muara Sungai Bantan Tengah Bengkalis Riau.Jurnal Bionature. 16 (2): 98-102

Hidayati, Novianty. 2018. Pemurnian Eugenol dari Minyak Daun Cengkeh. Jurnal Teknil Gelagar 14 (2): 108-114

Holifah. 2006. Uji Potensi Antibakteri Tanaman Mengkudu terhadap Penyebab Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia solanacearum) pada Tanaman Pisang.(Skripsi). Universitas Jember, Jember. (Indonesia)

Irsyad, M. 2013. Standardisasi Ekstrak Etanol Tanaman Katumpangan Air (Peperomia pellucida L. Kunth). UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Istiqomah, S. 2013. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Sokletasi Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa. Piperis Retrofracti Fructus. (Disertasi). UIN. Jakarta. (Indonesia).

Khalil, A. 2012. Antimicrobial Activity of Ethanol Leaf Extracts of Catharanthus Roseus from Saudi Arabia. 2nd International Conference on Environment Science and Biotechnology 48(2): 6-11.

Kordi, H. 2012. Ekosistem Mangrove Potensi, Fungsi, dan Pengelolaan. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara, Medan. Indonesia

Kuspradini, H., D. Susanto, Ritmaleni, T. Mitsunaga. 2012. Phytochemical and comparative study of anti microbial activity of Lepisanthes amoena leaves extract. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare 2(11): 80-86.

Lamothe, R.G., G. Mitchell, M. Gattuso, M.S. Diarra, F. Malouin, K. Bouarab. 2009. Plant Antimicrobial Agents and Their Effects on Plant and Human Pathogens. International Journal Science 10:3400- 3419.

Masduki. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap S. aureus dan E.coli. (Disertasi). Universitas Brawijaya, Malang. (Indonesia)

Miller, G.T., S.E. Spoolman. 2013. Sustaining the Earth. 6th edition. California: Thompson Learning Inc Pacific Grove. 7 (1):144.146.

Mulyani. 2010. Flavonoid struktur, sifat antioksidatif dan peranannya 9 (2):196-202.

Nurjanani, 2011. Kajian Pengendalian Penyakit Layu Bakteri (Ralstonia Solanacearum) menggunakan Agens Hayati pada Tanaman Tomat. Jurnal Suara Perlindungan Tanaman 1(4): 1-8.

Pelczar, M.J., E.S.C. Chan. 2008. Dasar- dasar Mikrobiologi. Elements of Microbiology. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. 7 (2) 154-158.

Pelezar, M.J., E.C.S. Chan. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi . Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Purnobasuki, H. 2004. Potensi mangrove sebagai tumbuhan obat. (2):125-126.

Robinson, T. 1995. Kandungan Kimia Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. (Skripsi). Bandung Institute of Technology, Bandung. (Indonesia)

Saxena, G., Kalra. 2011. Antimicronial Activity Pattern of Certain Terpenoids. Internasional Journal of Pharma and Bio Sciences. 2(1): 87-91.

Sulastri, E., O. Cristadeolia, Yusriadi. 2015. Formulasi Mikroemulsi Ekstrak Bawang Hutan dan Uji Aktivitas Antioksidan. Jurnal Pharmascience. 2(2): 239-244.

Tortora, G.J., B.R. Funke, C.L. Case. 2007. Microbiology. 9th edition. San Francisco: Pearson Education. 7 (1): 144-150

Ukieyanna, E., Youngson. 2012. Aktivitas antioksidan, kadar fenolik, dan Flavonoid total tumbuhan suruhan. Peperomia pellucida L. (4): 2302 – 2493

Wink, M. 2008. Ecological Roles of Alkaloids. (Eds.) Modern Alkaloids, Structure, Isolation Synthesis and Biology Wiley. 2(3):231-236.




DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v12i1.5143

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Saat Egra, Mardhiana Mardhiana, Mut Rofin, Muhammad Adiwena, Nur Jannah, Harlinda Kuspradini, Tohru Mitsunaga

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs scatter hitam