Hama Penyakit Utama Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum) dan Tindakan Pengendalian di Brebes, Jawa Tengah
Abstract
Bawang merah merupakan salah satu komoditas penting yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Salah satu kendala dalam budidaya bawang merah yaitu adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Penelitian ini bertujuan mengetahui hama penyakit pada tanaman bawang merah dan tindakan pengendalian yang dilakukan oleh petani di Brebes, Jawa Tengah. Penelitian dilaksanakan pada tiga desa dengan masing-masing empat lahan bawang merah. Pengamatan intensitas serangan hama dan kejadian serta intensitas penyakit dilakukan setiap minggu selama 1 bulan. Informasi mengenai cara pengendalian OPT diperoleh melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama yang menyerang pertanaman bawang merah yaitu ulat bawang Spodoptera spp., sedangkan penyakit yang ditemukan yaitu mati pucuk Phytophthora sp. dan bercak ungu Alternaria sp.. Serangan hama ulat bawang dan penyakit mati pucuk mengalami peningkatan seiiring dengan bertambahnya umur tanaman. Pengendalian OPT yang dilakukan oleh petani yaitu pemasangan light trap dan aplikasi pestisida.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adiyoga, W., Laksanawati, A., Soetiarso, T.A., & Hidayat, A. (2001). Persepsi petani terhadap status dan prospek penggunaan SeMNPV pada usahatani bawang merah. J Hort.11(1), 58-70.
BALITSA. (2018). Bawang merah varietas bima brebes. http://balitsa.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/varietas/cabai/36-halaman/616-bawang-merah-varietas-bima-brebes
Barnett, H.L., & Hunter, B.B. (1998). Illusturad genera of imperfect fungi. 4thed. Minnesota, US: APS Press.
[BPS] Badan Pusat Statistik. (2015). Produktivitas bawang merah 2006-2011. [Internet]. [diunduh 2015 Mei 29]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/site/resultTab.
[BPS Kabupaten Brebes] Badan Pusat Statistika Kabupaten Brebes. (2016). Luas panen, produksi dan rata-rata produksi bawang merah di Kabupaten Brebes 2012-2014. [Internet]. [Diunduh 2016 Agst 05]. Tersedia pada: https://brebeskab.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/21.
Febrianasari, R., Tarno, H., & Afandhi, A. (2014). Efektivitas klorantraniliprol dan flubendiamid pada ulat bawang merah (Spodoptera exigua Hubner.) (Lepidoptera:Noctuidae). J PHT, 2(4), 103-109.
Gunaeni, N. (2015). Pengendalian hama dan penyakit secara fisik dan mekanik pada produksi bawang daun (Allium fistolosum L.). Jurnal Agrin, 19 (1), 37-51.
[KEMENTAN] Kementerian Pertanian. (2015). Konsumsi per kapita dalam rumah tangga setahun menurut hasil Susenas. [Internet]. [Diunduh 2016 Sept 05]. Tersedia pada: https://aplikasi2.pertanian.go.id/ konsumsi/tampil_susenas_ kom2_th.php.
Marsadi, D., Supartha, I.W., & Sunari, S.A.A.A.A. (2017). Invasi dan tingkat serangan ulat bawang (spodoptera exigua hubner) pada dua kultivar tanaman bawang merah di desa songan, kecamatan kintamani, kabupaten bangli. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 6(4), 360-369.
Moeksan, T.K., Setiawati, W., Hasan, F., Runa. R., & Soemantri, A. (2013). Penerapan ambang pengendalian Spodotera exigua pada tanaman bawang merah menggunakan feromonoid seks. J Hort, 23(1), 80-90.
Moeksan, T.K., & Basuki, R.S. (2007). Status resistensi Spodoptera exigua Hubn. pada tanaman bawang merah asal Kabupaten Cirebon, Brebes, dan Tegal terhadap insektisida yang umum digunakan petani di daerah tersebut. J Hort, 17(4), 343-354.
Purwanto, D. S., Nirwanto, H., & Wiyatiningsih, S. (2017). Model epidemi penyakit tanaman: hubungan faktor lingkungan terhadap laju infeksi dan pola sebaran penyakit bulai (Peronosclerospora maydis). Plumula. 5(2), 138-152.
Rachmat, M., Sayaka, B., & Muslim, C. (2012). Produksi, perdagangan, dan harga bawang merah. [Internet]. [Diunduh 2016 Agst 23]. Tersedia pada: http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/anjak_2012_09.pdf.
Rivai, F. (2006). Kehilangan Hasil Akibat Penyakit Tanaman. Padang, ID: Andalas Universiti Press.
Sari, Y.M., Prastowo, S., & Haryadi, N.T. (2017). Uji ketertarikan ngengat Spodoptera exigua hubn. Terhadap perangkap lampu warna pada pertanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). Agrovigor, 10 (1), 1-6.
Townsend, G.R., & Heuberger, J.V. (1943). Methods for estimating losses caused by diseases in fungicide expreminent. Plant Disease Report, 27(17), 340-343.
Udiarto, B., Setiawati, W., & Suryaningsih, E. (2005). Pengenalan hama dan penyakit pada tanaman bawang merah dan pengendaliannya. Panduan teknis ptt bawang merah no.2. Bandung, ID: Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA).
Watanabe, T. (1994). Pictorial atlas of soil and fungi morphologies of cultured fungi and key to species. 2nd ed. Boca Raton, USA: CRC Press.
Wibowo, S. (2005). Budidaya bawang merah. Jakarta, ID: Penebar Swadaya.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i2.7131
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Hermanu Triwidodo, Maizul Husna Tanjung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.