Preferensi Serangan Tikus Sawah (Rattus argentiventer) Terhadap Tanaman Padi
Abstract
Tikus sawah adalah salah satu hama utama tanaman padi yang sangat merugikan bagi petani karena dapat merusak pada semua stadia pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi serangan tikus sawah terhadap tanaman padi berdasarkan stadia pertumbuhannya. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah irigasi Desa Wirakanan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dari bulan Januari sampai April 2018. Percobaan yang dilakukan adalah pemerangkapan tikus menggunakan linear trap barrier system (LTBS). LTBS dipasang di habitat tepi kampung selama satu musim tanam yang terdiri atas 3 periode pemasangan, yaitu stadia vegetatif, stadia awal generatif, dan stadia akhir generatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tangkapan tikus dan intensitas kerusakan tanaman padi tertinggi terjadi pada stadia awal generatif. Hal ini mengindikasikan bahwa preferensi serangan tikus sawah terhadap tanaman padi terjadi pada stadia awal generatif.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Baco, D. (2011). Pengendalian tikus pada tanaman padi melalui pendekatan ekologi. Pengembangan Inovasi Pertanian, 4(1), 47-62.
Benedek, A. M., & Sîrbu, I. (2018). Responses of small mammal communities to environment and agriculture in a rural mosaic landscape. Mammalian Biology, 90, 55–65. https://doi.org/10.1016/j.mambio.2018.02.008.
Fitriani. (2016). Keanekaragaman Arthropoda pada ekosistem tanaman padi dengan aplikasi pestisida. Agrovital, 1(1), 6-8. http://dx.doi.org/10.35329/agrovital.v1i1.77.
Htwe, N. M., Singleton, G. R., Hinds, L. A., Propper, C. R., & Sluydts, V. (2012). Breeding ecology of rice field rats, Rattus argentiventer and R. tanezumi in lowland irrigated rice systems in the Philippines. Agriculture, Ecosystems & Environment, 161, 39–45. https://doi.org/10.1016/j.agee.2012.07.023.
Jacob, J., Sudarmaji, Singleton, G. R., Rahmini, Herawati, N. A., & Brown, P. R. (2010). Ecologically based management of rodents in lowland irrigated rice fields in Indonesia. Wildlife Research, 37(5), 418-427. https://doi.org/10.1071/WR10030.
Kementerian Pertanian (Kementan). (2013). Pedoman Rekomendasi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Serealia. Jakarta: Direktorat Jenderal Tanaman Pagan.
LIU, X. (2019). Rodent biology and management: Current status, opinion and challenges in China. Journal of Integrative Agriculture, 18(4), 830–839. https://doi.org/10.1016/S2095-3119(18)61943-4.
Mardiah, Z., & Sudarmaji. (2012). Identifikasi komponen volatil tanaman padi fase bunting dan matang susu sebagai pakan alami yang disukai tikus sawah. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 31(2), 100-107. http://dx.doi.org/10.21082/jpptp.v31n2.2012.p%25p.
Priyambodo, S. (2009). Pengendalian Hama Tikus Terpadu. Jakarta: Penebar Swadaya.
Priyambodo, S., & Nazarreta, R. (2013). Preferensi dan efikasi rodentisida brodifakum terhadap tiga jenis tikus hama. Agrovigor, 6(2), 145-153. https://doi.org/10.21107/agrovigor.v6i2.1490.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin Pertanian). (2018). Statistik iklim, organisme pengganggu tanaman dan dampak perubahan iklim 2015-2018. Sekertariat Jenderal, Kementerian Pertanian. http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id [22 November 2019].
Siregar, H. M., Priyambodo. S., & Hindayana, D. (2019). Hubungan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan petani dalam penerapan pengendalian hama tikus terpadu di ekosistem sawah irigasi. hal. 31-439. Dalam Irianto., Junedi, H., Nusifera, S., Fathoni, Z (Eds.). Prosiding Semirata BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian: Inovasi Pertanian Berbasis Sumberdaya Lokal Berorientasi Entrepreneurship. Jambi 27-29 Agustus 2019.
Sudarmaji., dan Herawati, N. A. (2017). Perkembangan populasi tikus sawah pada lahan sawah irigasi dalam pola indeks pertanaman padi 300. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 1(2), 125-131. http://dx.doi.org/10.21082/jpptp.v1n2.2017.p125-131.
Sudartik, E. (2015). Keefektifan tiga teknik pengendalian tikus sawah (Rattus argentiventer Rob & Kloss) di Desa Murante, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Perbal, 4(1). http://dx.doi.org/10.30605/perbal.v4i1.79.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i1.6249
Refbacks
Copyright (c) 2020 Hamdan Maruli Siregar, Swastiko Priyambodo, Dadan Hindayana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.