HUBUNGAN SIFAT TANAH MADURA DENGAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI DAN TINGKAT KELARUTANNYA PADA JAHE (Zingiber offocinale L.)

Sinar Suryawati, Eko Murniyanto

Abstract


Pemanfaatan tanaman obat, seperti Jahe untuk berbagai kepentingan medis (biopropeksi) telah banyak diteliti, namun mempelajari ekologi edapic hubungannya dengan biosintesis senyawa utama seperti minyak atsiri belum banyak diungkap. Jika fenomena tersebut dapat diungkapkan maka memperbaiki kondisi edapic untuk kepentingan produksi dapat dirancang, setidaknya dapat dibuat zonasi potensi alamiahnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara sifat kimia tanah Madura dengan kandungan minyak atsiri dan tingkat kelarutan pada rimpang Jahe. Hasil penelitian di tiga wilayah kabupaten di Madura diperoleh kenyataan bahwa terjadi hubungan yang bervariasi pada setiap komponen kimia tanah dengan kandungan minyak atsiri rimpang jahe dan kelarutannya. Secara umum kandungan minyak atsiri rimpang jahe berkisar antara 1,07-1,09% pada semua komponen sifat kimia tanah Madura.

References


Benjelalai. 1984. Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Gadjahmada University Press. Yogyakarta

Ditjenbun. 2004. Statistik Perkebunan Jahe. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. 20 hal

Efendi, S. dan Tarigan, S. 1995. Pengaruh Perasan Rimpang Jahe Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Dalam Penelitian Tanaman Obat Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia IX (Proc.). Sundari et al., (eds). Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi. Balitbangkes. Depkes RI. 1998

Huriyati, E.; M. Diah dan Yuliastuti. 1995. Perbedaan Efek Analgetik Infusa Jahe (Zingiber Officinale Rose.) Segar Dan Kering Pada Mencit Jantan. Dalam Penelitian Tanaman Obat Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia IX (Proc.). Sundari et al., (eds). Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi. Balitbangkes. Depkes RI. 1998

Yuhono, J. T. dan L. Mauludi. 1997. Prospek dan Kendala Pengembangan Jahe. Monograf Jahe No. 3: 160-166. Balitro. Bogor.

Mulyaningsih, B.; S. Pramono dan Soeyoko. 1994. Uji Kandungan Aktif Jahe Terhadap Microfilaria Brugia Malayi Pada Hewan Uji Felts Catus L. Dalam Penelitian Tanaman Obat Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia IX (Proc.). Sundari et al., (eds). Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi. Balitbangkes. Depkes RI. 1998

Nursal; Wulandari, S., dan W. S. Juwita. 2006. Bioaktifitas Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale Roxb.) Dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri Escherichia Coli dan Bacillus Subtilis. Buletin Anatomi dan Fisiologi XIV (2).

Rokot, H. H.; L. Pangemanan, D. dan C. Komaliq. 1990. Pengaruh Variasi Pemupukan N, P, K Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jahe Merah (Zingiber Offlcinale Rose.). Dalam Penelitian Tanaman Obat Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia IX (Proc.). Sundari et al., (eds). Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi. Balitbangkes. Depkes RI. 1998

Rukmana, R. 2000. Usaha Tani Jahe. PT. Kanisius. Yogyakarta.

Sari, H. C.; darmanti, S., dan E. D. Hastuti. 2006. Pertumbuhan Tanaman Jahe Emprit (Zingiber Officinale Var. Rubrum) pada Media Tanam Pasir dengan Salinitas yang Berbeda. Buletin Anatomi dan Fisiologi XIV (2).




DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v4i2.299

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Sinar Suryawati, Eko Murniyanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs scatter hitam