KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN FISIOLOGI UNTUK MENDAPATKAN MARKA MORFOLOGI DAN FISIOLOGI PADI SAWAH TAHAN KEKERINGAN (-30 kPa) DAN PRODUKTIVITAS TINGGI (> 8 t/ha)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan galur-galur padi tahan kekeringan dan produktivitas > 8 ton/ha, mendapatkan titik kritis kelembaban tanah untuk seleksi padi tahan kekeringan dan mendapatkan marka morfologi dan fisiologi untuk padi tahan kekeringan. Penelitian tahun pertama terdiri dari 2 percobaan yaitu percobaan pertama disusun dalam Rancangan Acak Kelompok terdiri dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah frekuensi irigasi yaitu irigasi setiap 4, 8, 12 dan 16 hari sekali. Faktor kedua adalah 5 galur padi sawah. Percobaan kedua disusun dalam rancangan Petak Terpisah. Faktor pertama sebagai petak utama adalah cekaman kekeringan terdiri control (irigasi setiap 2 hari sampai tinggi genangan 2.5 cm) dan cekaman kekeringan (diirigasi jika potensial air tanah mencapai antara - 30 kPa sampai – 35.9 kPa). Faktor kedua sebagai anak petak adalah 100 galur padi sawah yang akan diseleksi ketahanannya terhadap cekaman kekeringan. Penelitian tahun kedua sebagai petak utama adalah cekaman kekeringan terdiri kontrol (irigasi seperti biasanya petani lakukan) dan cekaman kekeringan ( diirigasi jika potensial air tanah mencapai – 30 kPa) sedangkan sebagai anak petak adalah 8 galur padi hasil selekdi tahun pertama dan 4 varietas pembanding. Hasil penelitian adalah titik kritis potensial air tanah sebesar -35.9 kPa, Galur yang toleran kekeringan dan produksi ≥ 8 ton/ha sebanyak 8 galur yaitu galur B12493C –MR-11-4-4, B11598C-TB-2-1-7-MR-4, TB155J-TB-MR-3, TB155J-TB-MR-3-2, B12476G-MR-20, B 12498C–MR-1-1-6, B12825E-TB-1-24, dan B11598C-TB-4-1-1. Jumlah anakan dan kandungan prolin merupakan marka morfologi dan fisiologi padi sawah tahan kekeringan. Galur toleran kekeringan dengan produktifitas > 8 ton/ha pada kondisi lahan petani adalah B11598C-TB-2-1-7-MR-4, TB155J-TB-MR-3, dan TB155J-TB-MR-3-2.
Kata Kunci: padi sawah, tahan kekeringan, marka morfologi, marka fisiologi, prolin
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Badan Pusat Statistik. 2009. Harvested area, yield rate and production of paddy by province. http://www.bps.go.id/sector/agri/pangan/tables.shtml. [29 Mei 2009]
Levit, J. 1972. Responses of Plant to Environmental Stress. Academic Press. New York. 570 p.
Nguyen H.T., K.S. Fischer and S. Fukai. 2009. Physiological responses to various water saving systems in rice. Field Crops Research 112 (2-3): 189-198.
Oukarroum A., S. E. Madidi, G. Schansker and R. J. Strasser. 2007. Probing the responses of barley cultivars (Hordeum vulgare L.) by chlorophyll a fluorescence OLKJIP under drought stress and re-watering. Environmental and Experimental Botany 60 (3): 438-446.
Pantuwan, G., S. Fukai, M. Cooper, S. Rajatasereekul, and J.C. O’Toole. 2002. Yield response of rice (Oryza sativa L.) genotypes to different types of drought under rainfed lowlands Part1. Grain yield and yield components. Field Crop Research 73: 153-168.
van Oosterom E.J., F. R. Bidinger and E. R. Weltzien. 2003. A yield architecture framework to explain adaptation of pearl millet to environmental stress. Field Crops Research 80 (1): 33-56.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v6i2.1484
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Eko Sulistyono, Suwarno -, Iskandar Lubis
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.