PENGARUH PENGGUNAAN DAUN JAMBU BIJI DAN LARUTAN KAPUR TERHADAP KUALITAS NIRA SIWALAN
Abstract
Nira siwalan mudah mengalami kerusakan yang umumnya ditandai dengan rasanya
yang asam, berbuih dan berlendir karena aktivitas mikroba yang memfermentasi gula pada
nira.Penggunaan pengawet alami dapat mencegah kerusakan nira.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh penggunaan daun jambu biji dan larutan kapur terhadap kualitas nira
siwalan selama penyimpanan 9 jam. Parameter penelitian meliputi pH, total padatan terlarut,
total asam tertitrasi turbiditas serta pengujian sensoris meliputi aroma, kejernihan dan rasa
nira siwalan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot (Petak Terbagi). Faktor petak
utama adalah konsentrasi daun jambu biji segar yang terdiri dari 6% (J1), 10% (J2) dan 14%
(J3), sedangkan penambahan larutan kapur 0,5 ml dengan konsentrasi larutan kapur 1% (K1),
2% (K2) dan 3% (K3) merupakan faktor anak petak dengan melakukan pengulangan sebanyak
3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan daun jambu biji berpengaruh
terhadap nilai pH, total asam tertitrasi, turbiditas, aroma dan kejernihan nira siwalan selama
penyimpanan 9 jam, namun tidak berpengaruh terhadap nilai total padatan terlarut dan rasa
nira siwalan. Penggunaan larutan kapur hanya berpengaruh terhadap nilai rasa nira siwalan,
namun tidak berpengaruh terhadap nilai pH, total padatan terlarut, total asam tertitrasi,
turbiditas, aroma dan kejernihan nira siwalan. Sedangkan interaksi keduanya berpengaruh
terhadap nilai pH, total padatan terlarut, total asam tertitrasi, namun tidak berpengaruh
terhadap nilai turbiditas, aroma, kejernihan dan rasa nira siwalan selama penyimpanan 9 jam.
yang asam, berbuih dan berlendir karena aktivitas mikroba yang memfermentasi gula pada
nira.Penggunaan pengawet alami dapat mencegah kerusakan nira.Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh penggunaan daun jambu biji dan larutan kapur terhadap kualitas nira
siwalan selama penyimpanan 9 jam. Parameter penelitian meliputi pH, total padatan terlarut,
total asam tertitrasi turbiditas serta pengujian sensoris meliputi aroma, kejernihan dan rasa
nira siwalan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot (Petak Terbagi). Faktor petak
utama adalah konsentrasi daun jambu biji segar yang terdiri dari 6% (J1), 10% (J2) dan 14%
(J3), sedangkan penambahan larutan kapur 0,5 ml dengan konsentrasi larutan kapur 1% (K1),
2% (K2) dan 3% (K3) merupakan faktor anak petak dengan melakukan pengulangan sebanyak
3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan daun jambu biji berpengaruh
terhadap nilai pH, total asam tertitrasi, turbiditas, aroma dan kejernihan nira siwalan selama
penyimpanan 9 jam, namun tidak berpengaruh terhadap nilai total padatan terlarut dan rasa
nira siwalan. Penggunaan larutan kapur hanya berpengaruh terhadap nilai rasa nira siwalan,
namun tidak berpengaruh terhadap nilai pH, total padatan terlarut, total asam tertitrasi,
turbiditas, aroma dan kejernihan nira siwalan. Sedangkan interaksi keduanya berpengaruh
terhadap nilai pH, total padatan terlarut, total asam tertitrasi, namun tidak berpengaruh
terhadap nilai turbiditas, aroma, kejernihan dan rasa nira siwalan selama penyimpanan 9 jam.
Keywords
nira siwalan, pengawet, daun jambu biji, larutan kapur
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI
https://doi.org/10.21107/agrointek.v9i1.2119Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 AGROINTEK
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.