PENGARUH VARIASI WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU PENGERINGANTERHADAP KARAKTERISTIK  TEPUNG MAGGOT BLACK SOLDIER FLY

Elida Novita; Dian Purbasari; Leni Putrianggraini; Bambang Herry Purnomo

doi:10.21107/agrointek.v17i2.13084

PENGARUH VARIASI WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU PENGERINGANTERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG MAGGOT BLACK SOLDIER FLY

Elida Novita, Dian Purbasari, Leni Putrianggraini, Bambang Herry Purnomo

Abstract

BSF maggot flour is one of the alternative protein source feed ingredients that can be applied to quail farms. With the potential for high protein content, proper handling so that the nutrients in the ingredients are maintained needs to be known. The purpose of this study was to determine the effect of variations in the treatment of steaming time and drying temperature on the characteristics of BSF maggot flour and to determine the best treatment in the processing of BSF maggot flour as protein source of quail feed. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with two factors. The first factor is the steaming time (10, 20, and 30 minutes). The second factor is the drying temperature (60, 70, and 80°C). The observed variables were color, water absorption, water content, protein, and fat. The methods used are: measurement of color (Soewarno), water absorption (Fardiaz methode), moisture content (thermogravimetry), protein (Kjeldahl), and fat (soxhlet). The data obtained were analyzed by means of variance (ANOVA), the results of the analysis which showed the average difference were followed by Duncan's test. The results of statistical analysis showed that the steaming time had an effect on the absorption of water and protein. While the drying temperature affects the value of L (brightness), water absorption, and protein. Based on the SNI standard for quail feed, the fat content in each sample exceeded the maximum limit. So that BSF maggot flour with this treatment is not recommended to be given to quail.

Keywords

Balck Soldier Fly; Feed Characteristics; Quail Feed

Full Text:

PDF (Bahasa Indonesia)

References

Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara

Andriyani, M. Baskara, KA. Edhi, N. 2013. Pengaruh Suhu Pengeringan terhadap Karakteristik Fisik dan Sensoris Tepung Tempe “Bosok”. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. 7(2).

Badan Standarisasi Nasional. 2006. Pakan Puyuh Bertelur (quail layer). Baca SNI (bsn.go.id) [Diakses pada 15 Februari 2021]

Badan Standarisasi Nasional. 2015. Pakan ayam ras pedaging (broiler)-Bagian 1: sebelum masa awal (pre starter). Baca SNI (bsn.go.id) [Diakses pada 05 Oktober 2021]

Dhanpal, K., V.S, Naik B.B., Venkateswarlu, G., Reddy A.D., Basu S. 2012. Effect of Cooking on Physical, biochemical, bacteriological Characteristics and Fatty Acid Profile of Tilapia (Oreochromis mossambicus) Fish Steaks. Archives of Applied Science Research. 4(2).

Erni, N. Kadirman. R., Fadilah. 2018. Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Kimia Danorganoleptik Tepung Umbi Talas (Colocasia Esculenta). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 4.

Ghozali, T., Dedi M., Yaroh. 2004. Peningkatan Daya Tahan Simpan Sate Bandeng (Chanos chanos) dengan Cara Penyimpanan Dingin dan Pembekuan . Jurnal Infomatek. 6(1).

Kementerian Pertanian RI. 2019. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta: Direktoret Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. Produktifitas Perikanan Indonesia pada : Forum Merdeka Barat 9 Kementerian Komunikasi dan Informatika. PowerPoint Presentation (kkp.go.id). [Diakses pada 25 Mei 2021]

Lokapinasari, WM. 2017. Nutrisi dan Manajemen Pakan Burung Puyuh. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.

Maleta, HS., R. Indrawati, L. Limantara. 2018. Ragam Metode Ekstraksi Karotenoid dari Sumber Tumbuhan dalam Dekade Terakhir (Telaah Literatur). Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 13(1)

Man, MJ. 1997. Kimia Makanan. Bandung: ITB

Martunis. 2012. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Kuantitas dan Kualitas Pati Kentang Varietas Granola. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. 4 (3)

Prasetyo, M. PH. Riyadi. AD. Anggo. 2014. Pengaruh Waktu Pengukusan terhadap Kualitas Kepiting Bakau (Scylla Serrata) Presto dengan Alat “TTSR”. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan. 3(3).

Riansyah, A. A., Supriadi. R., Nopianti. 2013. Pengaruh Perbedaan Suhu Dan Waktu Pengeringan Terhadap Karakteristik Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Dengan Menggunakan Oven. Jurnal Fishtech. 2(01).

Sipayung, MY. Suparmi. Dahlia. 2015. Pengaruh Suhu Pengukusan Terhadap Sifat Fisika Kimia Tepung Ikan Rucah. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Perikanan dan Kelautan. 2(1)

Subamia, IW. Bastiar, N. Ahmad, M. Ruby, VK. 2010. Pemanfaatan Maggot yang Diperkaya dengan Zat Pemicu Warna sebagai Pakan untuk Peningkatan Kualitas Warna Ikan Hias Rainbow (Melanotaenia Boesemani) Asli Papua. Prosiding. 755.

Subekti, E. 2009. Ketahanan Pakan Ternak Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 5(2)

Trilaksani, W., E. Salamah, M. Nabil. 2006. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tuna (Thunnus Sp.) sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein. Jurnal Buletin Teknologi Hasil Pertanian. 9(2).

Utami, R.P. 2010. Pengaruh Variasi Kadar Gula dan Lama Pengukusan Terhadap Kualitas Abon Katak Lembu (Rana Catesbeina Shaw). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 5BL00690.pdf (uajy.ac.id) [Diakses pada 20 Maret 2022]

Winarno F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Wardhana, April. 2016. Black Soldier Fly (Hermetia Illucens) as an Alternative Protein Source for Animal Feed. Jurnal WARTAZOA. 26(2).

Yamamoto T., L.R. Juneja, H. Hatta, H. Kim. 2007. Hen Eggs: Basic and Applied Science. Canada: University of Alberta