Aplikasi biochar sekam padi dan tepung cangkang kerang ale-ale untuk memperbaiki sifat kimia tanah sulfat masam
Abstract
Penggunaan lahan sulfat masam untuk budidaya kedelai memiliki beberapa permasalahan seperti rendahnya pH tanah dan fosfat tersedia. Upaya untuk mengatasi kemarginalan lahan sulfat masam adalah dengan penambahan biochar dan pengapuran. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis biochar sekam padi dengan tiga taraf dosis (0, 5 % dan 10 %) dan faktor kedua yaitu dosis tepung cangkang kerang dengan tiga taraf dosis (0, 12,14 g/polybag dan 24,28 g/polybag). Parameter yang diamati yaitu perubahan beberapa sifat kimia tanah sulfat masam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biochar sekam padi dosis 1200 g/polybag dan tepung cangkang kerang dosis 24,28 g/polybag dapat meningkatkan pH tanah sulfat masam dari 4,28 menjadi 5,83.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Akande, M. O., Makinde, E. A., Oluwatoyinbo, F. I., & Adetunji, M. T. (2010). Effects of phosphate rock application on dry matter yield and phosphorus recovery of maize and cowpea grown in sequence. African Journal of Environmental Science and Technology, 4(5).
Asikin-Mijan, N., Taufiq-Yap, Y. H., & Lee, H. V. (2015). Synthesis of clamshell derived Ca (OH) 2 nano-particles via simple surfactant-hydration treatment. Chemical Engineering Journal, 262, 1043-1051.
Cheng, C. H., Lehmann, J., Thies, J. E., Burton, S. D., & Engelhard, M. H. (2006). Oxidation of black carbon by biotic and abiotic processes. Organic geochemistry, 37(11), 1477-1488.
Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B. Hong, & H.H. Bayley. (1986). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.
Hardjoloekito, A. J. H. (2009). Pengaruh pengapuran dan pemupukan P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) pada tanah latosol. Jurnal Media Soerjo, 5(2), 1-19.
Havlin, J. L., Beaton, J. D., Nelson, S. L., & Nelson, W. L. (2005). Soil Fertility and Fertilizer, An Introduction to Nutrient Management 528 p. Pearson Prentice. Hall. New Jersey.
Hidayat, N. (2008). Pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogea L.) varietas lokal Madura pada berbagai jarak tanam dan dosis pupuk fosfor. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 1(1), 55-64.
Nyakpa. M. Y, A.M . Lubis, M.A. Pulung, A.G. Amran, A. Munawar, G.B. Hong dan N. Hakim. (1988). Kesuburan Tanah. Universitas Lampung.
Priatmadi, B. J., & Haris, A. (2009). Reaksi pemasaman senyawa pirit pada tanah rawa pasang surut. Journal of Tropical Soils, 14(1), 19-24.
Purba, M. A., Fauzi, F., & Sari, K. (2015). Pengaruh Pemberian Fosfat Alam dan Bahan Organik pada Tanah Sulfat Masam Potensial Terhadap P-Tersedia Tanah dan Produksi Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 3(3), 105094.
Purnomo, E., Mursyid, A., Syarwani, M., Jumberi, A., Hashidoko, Y., Hasegawa, T., ... & Osaki, M. (2005). Phosphorus solubilizing microorganisms in the rhizosphere of local rice varieties grown without fertilizer on acid sulfate soils. Soil Science & Plant Nutrition, 51(5), 679-681.
Satriawan, H. (2012). Perubahan kualitas tanah ultisol akibat penambahan berbagai sumber bahan organik. Lentera: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi, 12(3), 146473.
Soepardi, G. (1983). Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suastika, I. W., Hartatik, W., & Subiksa, I. G. M. (2006). Karakteristik dan teknologi pengelolaan lahan sulfat masam mendukung pertanian ramah lingkungan.
Suhardjo, H., Soepraptohardjo, M., Subagyo, I., Marsoedi, D. S., Hidayat, A., & Dai, Y. (1981). Jenis dan Macam Tanah di Indonesia untuk Keperluan Survei dan Pemetaan Tanah Daerah Transmigrasi. P3MT, Pusat Penelitian Tanah. Publ, (28).
Sumaryo, S. (2000). Pengaruh dosis pupuk dolomit dan SP-36 terhadap jumlah bintil akar dan hasil tanaman kacang tanah di tanah latosol. J. Agrosaitn, 2(2).
Uguru, M. I., Oyiga, B. C., & Jandong, E. A. (2012). Responses of some soybean genotypes to different soil pH regimes in two planting seasons. The African Journal of Plant Science and Biotechnology, 6(1), 26-37.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v14i1.8881
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Beny Setiawan, Khairil Khairil, Sarwendah Ratnawati Hermanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.