Identifikasi dan pemetaan tingkat lahan kritis wilayah dataran menengah Kabupaten Probolinggo menggunakan teknik sistem informasi geografi (SIG)
Abstract
Wilayah dataran menengah kabupaten Probolinggo berpotensi mengalami degradasi lahan diakibatkan pemanfaatan lahan pertanian yang intensif tanpa memperhatikan kaidah konservasi tanah dan air. Kondisi tersebut dikuatkan oleh informasi Balai Lingkungan Hidup (BLH) kabupaten Probolinggo, bahwa wilayah dataran menengah telah mengalami penurunan produksi secara kontinu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi status kerusakan dan kekritisan lahan dengan menyusun sistem database keruangan untuk pengalokasian data lahan kritis. Lokasi penelitian meliputi kecamatan Sumber Asih, Wonomerto, Bantaran, Maron, Krejengan, Tegal Siwalan dan Pakuniran. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi yang dibagi dalam kegiatan utama yaitu: Identifikasi kerusakan dan analisis spasial dengan tumpang susun peta untuk pembuatan kajian spasial administrasi, tutupan lahan, penggunaan lahan, dan Peta erosi dengan menghitung besarnya erosi tanah. Faktor kelerangan, tutupan lahan digunakan untuk analisis sebaran kekritisan lahan. Secara garis besar tahapan analisis penyusunan data spasial lahan kritis terdiri dari 3 tahap yaitu: Tumpang susun data spasial, Editing data atribut dan Analisis tabular. Kesimpulannya adalah status kerusakan tanah termasuk rusak ringan sampai sedang, dan status kekritisan tergolong status tidak kritis seluas 15.613,22 ha (43,35%), potensial kritis 10.942,66 ha (30,38%), agak kritis seluas 8.134,56 ha (22.58%), kritis seluas 196,23 ha (0,54%) dan sangat kritis seluas1.131,01 ha (3,14%).
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anasiru, R. H., Jl, B. P. T. P. G., & Tilongkabila, B. B. (2015). Perhitungan laju erosi metode USLE untuk pengukuran nilai ekonomi ekologi di Sub DAS Langge, Gorontalo. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 18(3),273-289.
Aronoff, S. (1989). Geographic information systems: a management perspective, WDL Publication, Otawa, Canada.
Ashari, A. (2013). Kajian tingkat erodibilitas beberapa jenis tanah di pegunungan baturagung desa putat dan nglanggeran kecamatan patuk kabupaten gunungkidul. Informasi, 39(2).
Banuwa, I. I. S. (2013). Erosi. Prenada Media.
Didu, M. S. (2011). Analisis posisi dan peran lembaga serta kebijakan dalam proses pembentukan lahan kritis. Jurnal Teknologi Lingkungan, 2(1).
Nugroho, S. P. (2008). Penerapan SIG untuk penyusunan dan analisis lahan kritis pada satuan wilayah pengelolaan DAS Agam Kuantan, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan, 9(2).
Peraturan Pemerintah RI. P No. 150 Tahun 2000. Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa.
Permenhut Nomor P.32/Menhut-II/2009. Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS)
Peraturan Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Nomor P.3/Pdashl/Set/Kum.1/7/2018 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2020. Tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. LN.2020/NO.137, TLN NO.6518, JDIH.SETNEG.GO.ID : 28 HLM.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/138323/pp-no-26-tahun-2020
Raharjo, B., & Ikhsan, M. (2015). Belajar ArcGIS Desktop 10. Geosiana Press. Hal 306-340
Ramayanti, L. A., Yuwono, B. D., & Awaluddin, M. (2015). Pemetaan tingkat lahan kritis dengan menggunakan penginderaan jauh dan sistem informasi geografi (studi kasus: Kabupaten Blora). Jurnal Geodesi Undip, 4(2), 200-207.
Renyut, L. R., Kumurur, V., & Karongkong, H. H. (2018). Identifikasi Dan Pemetaan Lahan Kritis Dengan Menggunakan Teknologi Sistem Infomasi Geografis (Studi Kasus Kota Bitung). SPASIAL, 5(1), 92-104.
Sunggono B., (2020). Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo. CV. Azka Putra Pratama. Halaman 11-17
Wahyuni, E. D., Mukaromah, S., & LU, W. (2017). Web GIS Tutupan Lahan Dengan Menggunakan Google Map dan Google Earth. Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC), 10.
Wahyuningrum, N., & Basuki, T. M. (2019). Analisis kekritisan lahan untuk perencanaan rehabilitasi lahan das solo bagian hulu. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Journal of Watershed Management Research), 3(1), 27-44.
Wischmeier, W. H., & Smith, D. D. (1978). Predicting rainfall erosion losses: a guide to conservation planning (No. 537). Department of Agriculture, Science and Education Administration.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v14i1.8711
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Purwadi Purwadi, Siswanto Siswanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.