SERANGAN PENYAKIT LAYU BAKTERI Pseudomonas solanacearum DAN LANAS Phytophthoranicotianae PADA GALUR-GALUR HARAPAN TEMBAKAU TEMANGGUNG
Abstract
Tembakau temanggung mempunyai peranan yang cukup penting dalam industri rokok yang berfungsi sebagai sumber pemberi rasa dan aroma dalam rokok kretek. Tanaman tembakau mudah diserang oleh beberapa jenis penyakit diantaranya lanasdan layu bakteri, yang mengakibatkan kematian tembakau lebih dari 50%. Penelitian untuk memperoleh galur-galur yang tahan terhadap penyakit layu bakteri P. solanacearum dan lanas P nicotianae yang dilakukandi laboratorium dan rumah kasa Penyakit Tanaman dan Inlittas Karangploso, Balittas, Malang. Sumber inokulum penyakit diperoleh dari beberapa lokasi penanaman tembakau temanggung yang terserang penyakit (lanas, layu bakteri). Perlakuan terdiri dari 50 galur kombinasi persilangan yang ditanam 5 tanaman/polibag sebanyak 40 polibag tiap galur. Inokulasi patogen layu bakteri dilakukan pada saat tanam dengan cara menyiramkan suspensi bakteri ke dalam lubang perakaran tembakau sebanyak 25 ml/tanaman dengan kerapatan populasi inokulum 108 cfu/ml, dan untuk jamur lanas dengan menyiramkan suspensi pada pangkal batang tembakau. Pengamatan dilakukan satu minggu setelah tanam dengan cara menghitung tanaman yang sakit, tanaman yang sehat. Hasil penelitian menunjukan bahwa serangan penyakit lanas pada galur tembakau temanggung cukup tinggi dan didapatkan1 galur harapan yang persentase seranganmasih cukup rendah yaitu galur no. 10 dengan serangan 17 % dan rata-rata serangan penyakit layu bakteri P solanacearum cukup rendah.
Kata kunci: Layu bakteri P solanacearum, Lanas P. nicotianae, Galur harapan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Dalmadiyo, G. 1999. Pengendalian penyakit secara terpadu. Prosiding Semiloka Teknologi Tembakau. Balittas, Malang, 14 – 30 p.
Garner, W. W. 1951. The production of tobacco. Revised First Edition. McGraw-Hill Book Co, Inc. New York, Toronto, London. 520 p.
Johnson, C.S., J.A. Pattison, E.M. Clevinger, T.A. Melton, B.A. Fortnum, and Mila, 2008. Clarifying the source of black shank resistance in flue-cured tobacco. On line. Plant Helth Progress. doi: 10.1094/PHP-2008-0618-02-RS.
http://www.plantmanagementnetwork.org/pub/php/research/2008/shank.
Martoredjo, T., B. Hadisutrisno, B. Triman, J. K. Sumodiryo, Y. M. S. Maryudani, S. Sumowiyarjo, Mulyadi, Edi Martono, S. D. Djudawi, T. Sukmaranda. 1983. Laporan penelitian studi kasus serangan penyakit akar tembakau. Dept. I. Hama dan Dept. I. Penyakit Tumbuhan, Fak. Pertanian, UGM. Yogyakarta. 37 p.
McGarvey,J.A.,T.P. Denny, and M.A. Schell. 1999. Spatial-temporal and quantitatve analysis of growth and EPS I production by Ralstonia solanacearum in resistant and susceptible tomato ccultivars. Phytopathology. 89: 1233-1239.
Rachman, A., M. Sholeh, F. Kadarwati, dan Mukani. 2000. Karakterisasi dan evaluasi wilayah pengembangan tembakau cerutu besuki. Laporan Hasil Penelitian TA 1999. Balittas, Malang.
Rahman, H. M. Y. 2001. Kebijaksanaan pengembangan industri rokok. Makalah pada Diseminasi Pedoman dan Petunjuk Teknis GMP pada Industri Rokok Kretek di Malang pada 11 Oktober 2001. 18 p.
Rochman, F. Suwarso, Soerjono, Soebiyakto, dan Anik Herwati 1995. Pengujian potensi hasil dan mutu beberapa varietas tembakau burley. Laporan Hasil Penelitian TA 1994/1995. Balittas, Malang. 15 p.
Rochman, F. dan Suwarso. 2000. Kultivar lokal tembakau temanggung dan usaha perbaikannya. Tembakau temanggung. Monograf No. 5. Balittas, Malang. pp. 7 – 13.
Sinha, K. S. 1986. Bacterial wilt in India. In Persley, G. J. (Ed.) Bacterial wilt disease in Asia and the South Pacific : Proceedings of Symposium of Bacterial Wilt Diseases and International Workshop Held PCARRD, Los Banos, Phillipines, 8 – 10 October 1985. 28 – 29 p.
Tso, T. C. 1999. Seed to smoke. In Davis, D. L. and M. T. Nielson (Eds.) Tobacco: Production, chemistry, and technology. pp. 1 – 31.
Suwarso, A. Rakhman SK, Anik Herwati, F. Rochman, dan Sesanti Basuki. 1999. Perakitan, penyabaran, dan upaya mempertahankan varietas unggul tembakau. Prosiding Semiloka Teknologi Tembakau, Balittas, Malang. pp. 58 – 66.
Wallace, H. R. 1973. Nematode ecology and plant disease. Edward Arnold Ltd. London. 228 p.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v8i1.747
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 - Supriyono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.