Induksi Partenokarpi dengan Ga3 pada Mentimun (Cucumis sativus L.) Lokal Madura

Suhartono Suhartono, Ahmad Arsyadmunir, Ismi Zahrotul Firdaus

Abstract


Tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan jenis sayuran yang sangat populer di masyarakat yang buahnya dijual dalam bentuk segar yaitu untuk lalapan, asinan, acar, dan bahan baku industri (kosmetik dan obat-obatan). Namun kandungan bijinya yang sangat banyak membuat proses pengolahan menjadi kurang efisien. Salah satu teknik untuk menghasilkan buah tanpa biji adalah secara partenokarpi melalui pengendalian fitohormon. Hormon yang dapat membantu induksi partenokarpi salah satunya adalah giberelin (GA3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi hormon giberelin (GA3) terhadap pembentukan buah dan kualitas buah secara partenokarpi tanaman mentimun lokal Sumenep. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, pada bulan Desember 2017 - Maret 2018. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor perlakuan, yaitu konsentrasi hormon giberelin 0, 75, 150, 225, 300, dan 375 ppm. Parameter yang diamati meliputi jumlah bunga betina, persentase keberhasilan bunga jadi buah, bobot buah, diameter buah, panjang buah, ketebalan daging buah, jumlah biji, kadar air buah, dan tekstur buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi hormon giberelin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter kecuali persentase keberhasilan bunga jadi buah, ketebalan daging buah, dan jumah biji yang memberikan pengaruh yang nyata. Konsentrasi terbaik adalah 300 ppm yang menghasilkan buah dengan jumlah biji 81,5% lebih sedikit dan ketebalan daging buah 16,9% lebih tebal daripada buah hasil polinasi. Jumlah biji dan konsentrasi giberilim membentuk persamaan regresi linier y sama dengan 345.67 – 0.92 x dengan R2 adalah 0.90.


Keywords


giberelin; partenokarpi; mentimun

References


Adnyesuari, A. A., Murti, R. H., & S. Mitrowihardjo. (2015). Induksi Parteno-karpi pada Tiga Genotipe Tomat dengan GA3. Ilmu Pertanian,18(1), 56-62.

Badan Pusat Statistik. 2016. Sumenep dalam Angka2016. Katalog BPS. Sumenep.

Cong, B., Barrerro, L. S., & Tanksley, S. D. (2008). Regulatory Change in YABBY- Like Transcription Factor LED to Evolution of Extreme Fruit Size during Tomato Domestication. J. Nature Genetics., 40, 800-804.

Griffiths, J., Murase, K., Rieu, I., Zentella, R., Zhang, Z. L., Powers, S. J., Gong, F., Phillips, A. L., Hedden, P. Sun, T. P., & Thomas, S. G. (2006). Genetic Characteri-zation and Functional Analysis of the GID1 Gibberellin Receptors in Arabidopsis. Plant Cell, 18, 3399-3414.

Liu, S. & Li, T. L. (2012). Regulation Effects of Exogenous Gibberellin Acid (GA3) on the Formation of Tomato (Solanum lycopersicum) Ovary Locule and Fasci-nated Transcription. African Journal Biotechnology, 11, 13732- 13738

Pandolfini, T. (2009). Seedless Fruit Production by Hormonal Regulation of Fruit Set. J. Nutrient. 1(2), 168-177.

Pardal, S. J. (2001). Pembentukan Buah Parte-nokarpi Melalui Rekayasa Genetika. Buletin Agrobio, 4(2), 45-49.

Purwati, E. (2009). Daya Hasil Tomat Hibrida (F1) di Dataran Medium. J. Hortikultura, 19, 125-130.

Rukmana, R. (1994). Budidaya Mentimun. Kanisius. Yogyakarta.

Serrani, J. C., Fos, M., Atare’s, A., & Garci`amartu`nez, J. L. (2007). Effect of Gibberellin and Auxin on Partheno-carpic Fruit Growt Induction in the Cv Micro-tom of Tomato. J. Plant Growth Regul, 26, 211-221.

Setiawan, A. B., Purwanto, A., & Murti, R. H. (2015). Pengaruh Giberelin Ter-hadap Karakter Morfologi dan Hasil Buah Partenokarpi pada Tujuh Genotipe Tomat (Solanum lycopersicum L.). J. Ilmu Pertanian, 18(2), 69-76.

Sumardi, I. (1993). Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Sumpena, U. (2001). Budidaya Mentimun Intensif, Dengan Mulsa, Secara Tumpang Gilir. Penebar Swadaya. Jakarta.

Widodo, W. D. (2002). Aktivitas Hormon Endogen dalam Buah Anggur Muscat of Alexandria Muda Tanpa Biji Hasil Induksi Antibiotika. Bul. Agronomi, 30(3), 92-99.

Widyati, E. (2016). Peranan Fitohormon pada Pertumbuhan tanaman dan Implika-sinya Terhadap Pengelolaan Hutan. Galam BPPLH, 2(1), 11-22.

Wijayanto, T., Yani, W. O. R., & Arsana, M. W. (2012). Respon Hasil dan Jumlah Biji Buah Semangka (Citrullus vulgaris) dengan Aplikasi Hormon Giberelin (GA3). J. Agroteknos., 2(1), 57-62.

Wulandari, D. C., Rahayu, Y. S., & Ratnasari, E. (2014). Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin Terhadap Pemben-tukan Buah secara Partenokarpi pada Tanaman Mentimun Varietas Mercy. LenteraBio, 3(1), 27-32.

Wulandari, D. C., Rahayu, Y. S., & Ratnasari, E. (2014). Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin Terhadap Pemben-tukan Buah secara Partenokarpi pada Tanaman Mentimun Varietas Mercy. LenteraBio, 3(1), 27-32.

Zulkarnain. (2010). Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i1.6816

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Suhartono Suhartono, Ahmad Arsyadmunir, Ismi Zahrotul Firdaus

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs scatter hitam