Efektivitas Lama Perendaman Larutan KNO3 terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Awal Bibit Tiga Varietas Padi (Oryza sativa L.)

Widyana Rahmatika, Annika Erlita Sari

Abstract


Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang sangat penting di dunia selain gandum dan jagung. Padi dapat menghasilkan beras dimana sampai saat ini beras merupakan bahan makanan pokok terpenting bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu cara dalam memenuhi permintaan beras yaitu denganmelakukan penanaman padi varietas unggul. Adapun beberapa varietas unggul yang cukup banyak dibudidayakan oleh petani yaitu Ciherang, Inpari-32, dan Situ Bagendit.Salah satu komponen penting dalam mendukung keberhasilan penanaman padi adalah dari benih bermutu.Namun kelancaran penyediaan benih padi terhambat oleh sifat dorman.Oleh karena itu, perlu adanya perlakuan khusus untuk mematahkan dormansi tersebut agar benih mampu berkecambah.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya interaksi antara lama perendaman larutan KNO3dengan beberapa varietas benih padi. Penelitian ini dilakukan di Dusun Meduran, Desa Ringinpitu, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, pada bulan Maret – april 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial.dan terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah lama perendaman larutan KNO3,3% yang terdiri dari 4 level, yaitu perendaman selama 12, 24, dan 36 jam. Faktor kedua adalah macam varietas benih padi yang terdiri dari 3 level, yaitu benih padi varietas Ciherang, Inpari-32, dan Situ Bagendit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara lama perendaman larutan KNO3 terhadap beberapa varietas benih padi.Perlakuan tunggal lama perendaman berpengaruh nyata pada parameter pengamatan panjang radikula dan jumlah daun.Sedangkan perlakuan tunggal macam varietas berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah, laju perkecambahan, keserempakan tumbuh, panjang radikula, tinggi bibit, dan jumlah daun.


Keywords


dormansi; lama perendaman; KNO3; varietas benih padi

References


Kementerian Pertanian. (2014). Rencana strategis Kementerian Pertanian. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Bogor

Koloboni, A. T., Farida, S. (2016). Pengaruh lama perendaman dan jenis tanaman inang terhadap pertumbuhan semai cendana (Santalum album Linn). Konservasi Sumberdaya Hutan Jurnal Ilmu Kehutanan, 1(1), 7-12.

Gumelar, A. I. (2015). Pengaruh kombinasi larutan perendaman dan lama penyimpanan terhadap viabilitas, vigor dan dormansi benih padi hibrida kultivar Sl-8. Jurnal Agrorektan, 2(2), 125-135. http://ejournal.unsub.ac.id/index.php/Faperta/article/view/33

Halimursyadah. (2012). Pengaruh kondisi simpan terhadap viabilitas dan vigor benih Avicennia marina (Forsk) Vierh pada beberapa metode simpan. Jurnal Agrotropika.

Purba, O., Indriyanto, Bintoro, A. (2014). Perkecambahan benih aren (Arenga pinnata) setelah diskarifikasi dengan giberelin pada berbagai konsentrasi. Jurnal Sylvia Lestari 2 (2), 71-78. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jsl2271-78

Sastrahidayat, R. (2011). Rekayasa Pupuk Hayati Mioriza dalam Meningkatkan Produksi Pertanian.Universitas Brawijaya Press. Malang.

Sutopo, L. (2010). Teknologi Benih, Edisi 7. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya Press. Malang.

Yuningsih, A. F. V., & Wahyuni, S. (2015). Effective Methods for Dormancy Breaking of 15 New-Improved Rice Varieties to Enhance the Validity of Germination Test. International Seminar on Promoting Local Resources for Food and Health. Bengkulu.

Zanzibar, M. (2017). Tipe Dormansi dan Perlakuan Pendahuluan Untuk Pematahan Dormansi Benih Balsa (Ochroma bicolor ROWLEE). Jurnal Pembenihan Tanaman Hutan, 5(1), 51-60.




DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i2.6706

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Widyana Rahmatika, Annika Erlita Sari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs scatter hitam