Aplikasi Biochar Sekam Padi dan Tepung Cangkang Kerang untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Kedelai pada Tanah Sulfat Masam

Beny Setiawan, Sutarman Gafur, Tatang Abdurrahman

Abstract


Penggunaan lahan sulfat masam untuk budidaya kedelai memiliki beberapa permasalahan seperti antara lain rendahnya pH tanah dan fosfat tersedia serta tingginya kandungan Fe. Upaya untuk mengatasi kemarginalan lahan sulfat masam adalah dengan penambahan biochar dan pengapuran. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu dosis biochar sekam padi dengan tiga taraf dosis (0, 5 % dan 10 %) dan faktor kedua yaitu dosis tepung cangkang kerang dengan tiga tara dosis (0, 12,14 g/polybag dan 24,28 g/polybag). Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan dan hasil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi tepung cangkang kerang dengan dosis 24,28 g/polybag  meningkatkan berat kering biji pertanaman tertinggi jika dibandingkan kontrol yaitu sebesar 65.33 g/tanaman.


Keywords


biochar; cangkang kerang; tanah sulfat masam

References


Agusni., dan Satriawan, H. 2012. Perubahan Kualitas Tanah Ultisol Akibat Penambahan Berbagai Sumber Bahan Organik. Universitas Almuslim Bireuen. Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi. Vol 12 No. 3 Hal : 32-36.

Alihamsyah, T. 2001. Prospek pengembangan dan pemanfaatan lahan pasang surut dalam perspektif eksplorasi sumber pertumbuhan pertanian masa depan. Hal:1-18. Dalam: Ar-Riza, I., T.Alihamsyah, M. Sarwani (eds). Pengelolaan Tanah dan Air di Lahan Pasang Surut. Monograf Balai Penelitian Tanaman Pangan Lahan Rawa Banjarbaru.

Akande,M.O., Makinde. E.A., Oluwatoyinbo. F.I., and Adetunji. M.T. 2010.Effect Of Phosphate Rock Application on Dry Matter Yield and Phosphorus Recovery of Maize and Cowpea Grown in Sequence. Afrikan Journal of Environmental Sciense and Technologi. 4 (5) : 293-30

Cheng, C.H., Lehmann, J., Thies, J.E., Burton,S.D.. and Engelhard, M.H. 2006. Oxidation of black carbon through biotic and abiotic processes.Organic Geochemistry 37 : 1477 –1488.

Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B. Hong dan H.H. Bayley, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Hardjoloekito, A.J.H. 2009. Pengaruh pengapuran dan pemupukan P terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) pada tanah latosol. Jurnal Media Soerjo, volume 5 (2) : 1-19.

Hidayat N. 2008. Pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea (L.))varietas lokal madura pada berbagai jarak tanam dan dosis pupuk fosfor.Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo. Jurnal Agrovigor, volume 1(1):55- 64.

Mijan NA, Yap YH, Lee HV. 2015. Synthesis of clamshell derived Ca(OH)2 nano-particles via simple surfactant-hydration treatment. Chemical Engineering. 262:1043–1051.doi:10.1016/j.cej.2014.10.069.

Priatmadi, B.J., dan A. Haris. 2009. Reaksi pemasaman senyawapirit pada tanah rawa pasang surut. J. Tanah Tropika 14(1):19-24.

Purba, M.A., Fauzi, dan Sari, K. 2015. Pengaruh Pemberian Fosfat Alam dan Bahan Organik pada Tanah Sulfat Masam Potensial Terhadap P-Tersedia Tanah dan

Purnomo, E., A. Mursyid, M. Syarwani, A. Jumberi, Y. Hashidoko, T. Hasegawa, S. Honma, and M. Osaki. 2005. Phosphorus solubilizing microorganisms in the rhizosphere of local rice verities grown without fertilizer on acid sulphate soils. Soil Sci. Plant Nutr. 51(5): 679-681.

Pusat Penelitian Tanah. 1983. Jenis dan Macam Tanah di Indonesia untuk Keperluan Survey dan Pemetaan Tanah Daerah Transmigrasi. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.

Santi, L.P., dan Goenadi, D.H. 2010. Pemanfaatan biochar sebagai pembawa mikroba untuk pemantap agregat tanah Ultisol dari Taman Bogo-Lampung. Menara Perkebunan 78(2): 52-60.

Suastika, I.W., Hartatik, W., dan Subiksa, I.G.M. 2006. Karakteristik Dan Teknologi Pengelolaan Lahan Sulfat Masam Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan. Balitbangtan.

Sudjana, B. 2014. Pengaruh Biochar Dan NPK Majemuk Terhadap Biomas Dan Serapan Nitrogen Di Daun Tanaman Jagung (Zea amys) Pada Tanah Typic Dystrudepts. Ilmu Pertanan dan Perikanan. Vol 3 No 1 Hal: 63-66

Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor (ID): IPB press.

Soverda, N dan Hermawati, T. 2009. Respon tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap pemberian berbagai konsentrasi pupuk hayati. Jurnal Agronomi. Vol. 13 No. 1.

Sumaryo dan Suryono. 2000. Pengaruh pupuk dolomitdan SP-36 terhadap jumlah bintil akar dan hasil tanaman kacang tanah di tanah latosol. Jurnal Agrosains, volume 2(2): 54- 58.

Uguru MI, B Oyiga, and EA Jandong. 2012. Responses of Some Soybean Genotypes to Different Soil PH Regimes in Two Planting Seasons. The African Journal of Plant Science and Biotechnology 6(1), 26-37.

White P and MR Broadley. 2003. Calcium in Plants. Annual Botani-London 92, 487-511.




DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v12i2.5558

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Beny Setiawan, Sutarman Gafur, Tatang Abdurrahman

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs scatter hitam