ANALISIS MORFOLOGI DAN HUBUNGAN KEKERABATAN SEBELAS JENIS TANAMAN SALAK (Salacca zalacca (Gertner) Voss BANGKALAN
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi dan hubungan kekerabatan 11 kultivar salak yang dikembangkan petani di Desa Kramat, Kabupaten Bangkalan. Sebelas jenis salak yang diamati adalah salak : (1) mangga, (2) aren, (3) nangka, (4) pandan, (5) pepaya, (6) penjalin, (7) kerbau, (8) apel, (9) manggis, (10) senase’, dan (11) air. Hasil pengamatan 37 karakter morfologi terdapat 12 karakter yang mempunyai persamaan penuh, 9 karakter mempunyai persamaan sebagian dan 16 karakter yang mempunyai perbedaan.
Hubungan kekerabatan terjauh terdapat antara G2 dan G8 yaitu antara salak aren dan salak apel (nilai similaritas terendah, sebesar 12,8%). Hubungan kekerabatan terdekat terdapat antara G1 dan G9 yaitu antara salak mangga dan salak manggis (nilai similaritas sebesar 87,3%).
Analisis kelompok kultivar menunjukkan bahwa kultivar salak Bangkalan terbagi dalam dua kelompok utama yaitu kelompok A terdiri dari sepuluh kultivar yaitu G1, G9, G7, G10, G5, G6, G4, G11, G3 dan G8. Kelompok B hanya terdiri dari satu kultivar saja yaitu G2. Kelompok A membentuk dua sub kelompok besar yaitu kelompok C yang terdiri delapan kultivar salak Bangkalan yaitu G1, G9, G7, G10, G5, G6, G4 dan G11, sedangkan kelompok D terdiri dari dua kultivar yaitu G3 dan G8. Kelompok C membentuk dua sub kelompok yang lebih kecil lagi yaitu: (1) kelompok E terdiri dari dua kultivar yaitu G1 dan G9, (2) kelompok F terdiri dari enam kultivar yaitu G7, G10, G5, G6, G4 dan G11.
Kata kunci : Karakter Morfologi, Kekerabatan, Salak BangkalanFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Allard, R. W. 1960. Principle of Plant Breeding. John Eiley & Sons, Inc. New York. 485 p.
Alnopri. 2004. Variabilitas Genetik dan Heritabilitas Sifat-Sifat Pertumbuhan Bibit Tujuh Genotipe Kopi Robusta-Arabika.
Anonimus, 2007. Budidaya Salak. Agromedia. Jakarta.
Bahar, M. dan Zen, 1993. Parameter Genetik Beberapa Sifat Tanaman, Hasil dan Komponen Tanaman Jagung. Zuriat 4 (1) : 4-7.
Cope, W. A., 1961. Heritability Estimates and correlations of Yield and Certain Morphological and Chemical Component of Forage Quality in Seiceae Lespedza.Crop.Sci. 12: 10-12.
Davis and Heywood, V. H. 1973. Plant Taxonomy. St.
Martin's Press: New York
Eckebil, J. P. M. Ross, C. O. Gardner and J. W. Maranville. 1977. Heritability Estimates, Genetics Correlation and Predicated Gains from S1 Progency test in Three Grain Sorghum Random-matting Population. Crop Sci. 17 : 373-377.
Mc Whirter, K. S. 1979. Breeding of Cross-Pollinated Crop. In R. Knight (ed) Plant Breeding. Australia Vice Consellors Commite, Brisbane. p.79-111.
Nandariyah, Soemartono, Artama dan Taryono. 2004. Keragaman Kultivar Salak (Salacca Zalacca (Gaertner). Agrosains 6(2): 75-79
Nurcahyo. 2007. Salak Sohor dari Pulau Garam. Trubus.
http://www.Trubus co.id / Info Buah-buahan Pada tanggal 07-08-09, Jam 07:28 WIB.
Poespodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. PAU-IPB Bekerjasama dengan Lembaga Sumber Daya Informasi IPB, Bogor. 163 hal.
Rachmadi, M., Herawati, N. Baihaki, A. dan R. Setyamihardja. 1990. Variasi Genetik dan Heritabilitas Komponen Hasil dan Hasil Galur HarapanKedelai. Zuriat 1 (1) : 48-51.
Robinson, H. F., Comstock, R.E. and P. H. Harvey, 1949. Estimates of Heritability and The Degree of Dominance In Corn. Agr. J. 39 : 353-359.
Rusfidra, A. 2005. Manfaat Heritabilitas dalam Pemuliaan Ternak. Diakses pada tanggal 13-01-10.
__________, 2007. Identifkai, Perbaikan, Pengembangan dan Perlindungan Varietas Kelapa Kopyor Genjah Pati.
Santoso H.B. 2003. Salak Pondoh. Kanisius. Yogyakarta.
Sisca Fadjnani. 2008. Identifikasi Salak Jantan dan Betina menggunakan isoenzim dan morfologi. Tesis. Universitas Brawijaya. Malang.
Sudaryono, T., S, Purnomo dan M. Soleh. 1993. Distribusi Varietas dan Prakiraan Wilayah Pengembangan Salak. Penel. Hort. 5(2) : 1-14.
Sokal, R.H and P.A. Sneath, 1963. Principle of Numerical Taxonomy. W.H. Freeman and Co. San Francisco. pp 291-303.
Tjahjadi, N. 1989. Bertanam Salak. Kanisius. Yogyakarta.
Tjitrosoepomo. 1997. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta)
Wiradana. 2009. Analisis Heritabilitas Pola Regresi. http://www.google.com diakses pada tanggal 13-01-10.
Zen, S. 1995. Heritabilitas, Korelasi Genotipik dan Fenotipik Karakter Padi Gogo. Zuriat 6 (1) : 25-31.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v6i1.1460
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Siti Fatimah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License