Evaluasi status kesuburan tanah sawah di Subak Kerdung dan Subak Kepaon, Kecamatan Denpasar Selatan
Abstract
Evaluasi kesuburan tanah adalah proses penilaian masalah-masalah keharaan tanah dan pembuatan rekomendasi pemupukan. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui status kesuburan tanah dan faktor pembatasnya, serta menyusun arahan pengelolaan kesuburan lahan. Penelitian dilakukan dengan metode survei untuk pengambilan sampel tanah dan selanjutnya tanah di analisis di laboratorium. Parameter yang dianalisa adalah KTK, KB, C-Organik, P-Total, K-Total dan data pendukung seperti tekstur, kadar air dan pH tanah. Berdasarkan hasil penilaian status kesuburan tanah di Subak Kerdung dan Subak Kepaon Denpasar Selatan adalah sedang dan tinggi. Status kesuburan sedang pada SLH III (Subak Kerdung) dan IV (Subak Kepaon), sedangkan status kesuburan tinggi terdapat pada SLH I (Subak Kerdung), II (Subak Kerdung), dan V (Subak Kepaon). Faktor pembatas dalam status kesuburan tanah di Subak Kerdung dan Subak Kepaon adalah kandungan P-total dan KTK yang tergolong sedang pada SLH III dan IV. Arahan pengelolaan kesuburan tanah adalah pengembalian sisa panen atau menambahkan bahan organik kedalam tanah dan penambahan pupuk yang mengandung unsur P dalam bentuk pupuk tunggal atau pupuk majemuk.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Badan Pusat Statistika Denpasar Selatan. (2019). Kecamatan Denpasar Selatan Dalam Angka 2019. Badan Pusat Statistik Kota Denpasar.
Brady, N.C. (1984). The Nature and Properties of Soils (10th edition). MacMillan Publ. Co. New York. USA.
Hanafiah, K. A. (2008). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Hardjowigeno S. (2003). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Rajawali Press.
Joy, B. (2000). Adsorpsi-Desorpsi P dan Serapan Fosfat, Hasil Kedelai serta Beberapa Sifat Kimia Tanah sebagai Pengaruh Amelioran dan Pupuk Fosfat pada Tanah Typic Kanhapludults dan Typic Eutrudepts. Universitas Padjadjaran. Bandung. Disertasi.
Lombi, E., M.J. McLaughlin, C. Johnston, R.D. Armstrong, and R.E. Holoway. (2004). Mobility, solubility, and lability of fluid and granular forms of P fertiliser in calcareous and non-calcareous soils under laboratory conditions. Plant and Soil 269:25-34.
Tan, K. H. (1991). Dasar-dasar Kimia Tanah. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Terjemahan: D. H. Goenadi. 259.
Pinatih, I. D. A. Sri Purnami, Tati, B. K., dan Ketut, D. S. (2015). Evaluasi status kesuburan tanah pada lahan pertanian di Kecamatan Denpasar Selatan. E-journal Agroekoteknologi Tropika 4(4), 282-292.
Pusat Penelitian Tanah. (1995). Kombinasi Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Status Kesuburannya. Bogor.
Rajiman., Prapto Yudono, Endang Sulistyaningsih, dan Eko Hanudin. (2008). Pengaruh Pembenah Tanah Terhadap Sifat Fisika TanahDan Hasil Bawang Merah Pada Lahan Pasir Pantai BugelKabupaten Kulon Progo. Agrin. 12(1), 67-77.
Sukisno, K. S. Hindarto., Hasanudin., dan A. H. Wicaksono. (2011). Pemetaan Potensi dan Status Kerusakan Tanah untuk Mendukung Produktivitas Biomassa di Kabupaten Lebong. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Yamani, A. (2010). Kajian Tingkat Kesuburan Tanah pada
Hutan Lindung Gunung Sebatung di Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan. Jurnal Hujan Tropis, 11 (29), 32-37.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v14i2.10899
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Made Sri Sumarniasih, Debora Desclarita Simanjuntak, I Dewa Made Arthagama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.