PEMANFAATAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI UNTUK IDENTIFIKASI PERUBAHAN GARIS PANTAI PESISIR UTARA SURABAYA
Abstract
Garis pantai dikenal pula sebagai garis pertemuan antara air laut dengan daratan yang kedudukannya berubah - ubah sesuai dengan kedudukan pada saat pasang surut. Berubahnya garis pantai secara fisik ditunjukkan dengan terjadinya abrasi dan akresi. Garis pantai ketika mengalami kemunduran disebut erosi dan garis pantai mengalami kemajuan disebut akresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi perubahan garis pantai yang terjadi di wilayah pesisir Surabaya Utara dengan menggunakan citra satelit resolusi tinggi. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan hasil digitasi foto udara tahun 2012 dengan citra satelit World-View 2 tahun 2017. Hasil penelitian menjelaskan perubahan garis pantai yang terjadi hampir di sepanjang pesisir Surabaya Utara dengan luas total akresi sebesar 143,06 Ha yang disebabkan adanya penambahan pemukiman, vegetasi mangrove maupun non mangrove dan luas total abrasi sebesar 44,9 Ha yang disebakan oleh aktivitas pelabuhan dan pabrik. Sehingga perubahan garis pantai di wilayah pesisir Surabaya Utara jika dilihat berdasarkan tiap kecamatan dari tahun 2002 sampai 2017 cenderung mengalami abrasi dibandingkan dengan akresi.
Kata Kunci : Garis Pantai, Foto Udara, Citra Satelit, Pesisir Utara Surabaya
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Lubis, D. P., Mbina, P. dan Simanjuntak, M. A. N. 2017. Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Menggunakan Citra Penginderaan Jauh (Studi Kasus di Kecamatan Talawi Kabupaten Batubara). Goegrafi, 9 (1): 21-31.
Opa, E. T. 2011. Perubahan Garis Pantai Desa Bentenan Kecamatan Pusomaen, Minahasa Tenggara. Perikanan dan Kelautan Tropis, 7 (3): 109-114.
Papilaya, P. P. H. 2013. Pemilihan Kombinasi Band Citra Komposit Landsat 5 TM untuk Menganalisa Tutupan Lahan Hutan Mangrove di Teluk dalam Pulau Ambon. Ekosains, 2(1): 77-89.
Prameswari, S. R. Agus, A. D. S. dan Aziz, R. 2014. Kajian Dampak Perubahan Garis Pantai terhadap Penggunaan Lahan berdasarkan Analisa Penginderaan Jauh Satelit di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Oseanografi, 3 (2): 267-276.
Purnaditya, N. P., I Gusti, B. S. D. dan I Gusti, N. P. D. Prediksi Perubahan Garis Pantai Nusa Dua dengan ONE-LINE Model. Ilmiah Elektronik Infrastruktur. 1-8.
Putra, I. M. A. W., Adhi, S. dan Indah, S. 2015. Pemodelan Perubahan Garis Pantai dengan Metode End Point Rate pada Citra Satelit Landsat. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari.
Siregar, T. N., Anita, Z. dan Samsuri. 2015. Analisis Perubahan Garis Pantai dan Tutupan Lahan Pasca Tsunami Pantai Lhoknga, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Paper: 1-15.
Tarigan, M. S. 2007. Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pesisir Perairan Cisade, Provinsi Banten. Makara Sains, 11 (1): 49-55.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v12i1.5084
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura