Pengaruh Lama Perendaman dalam Berbagai Konsentrasi Giberelin (GA3) terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Abstract
Benih kelapa sawit mengalami dormansi fisik dalam proses perkecambahannya, Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dormansi pada benih kelapa sawit yaitu dengan teknik perendaman dalam zat pengatur tumbuh tanaman giberelin, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam berbagai konsentrasi giberelin terhadap perkecambahan benih kelapa sawit, Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Februari-Juni 2019, Perlakuan disusun dalam rancangan faktorial yaitu lama perendaman 1, 3, 5, 7, dan 9 hari dan konsentrasi giberelin 0, 100, 200,dan 300 ppm, Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa secara umum perendaman benih kelapa sawit dalam larutan giberelin dapat meningkatkan persentase perkecambahan, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh, dan waktu munculnya kecambah, Kombinasi lama perendaman dan konsentrasi giberelin (9 hari+100 ppm) menghasilkan daya berkecambah paling tinggi (57,5%±11,0), potensi tumbuh maksimum (62,5%±10,3), kecepatan tumbuh benih (10,3%/etmal), Perendaman dapat mempercepat waktu munculnya kecambah (hari ke-4 setelah pengecambah) masing-masing sebesar 4,4%; 4,4%; 8,9%, dan 6,7% pada konsentrasi giberelin 0, 100, 200, dan 300 ppm.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agustin, E. K., & Aprilianti, P. (2011). Pengaruh pemakaian hormon tumbuh GA3 (giberelin acid) terhadap perkecambahan dan pertumbuhan biji Verschaffeltia splendida H.A. Wendl. Berk, Penel, Hayati Edisi Khusus, 7A, (157–160).
Al-Hawezy, S. M. N. (2013). The role of the different concentrations of GA3 on seed germinaton and seedling growth of loquat (Eriobotrya japonica L.). Journal of Agriculture and Veterinary Science, 4(5), 1-6.
Asra, R. (2014). Pengaruh hormon giberelin (GA3) terhadap daya kecambah dan vigoritas Calopogonium caeruleum, Biospecies. (7)1, 29-33.
Astari, R. P., Rosmayanti., & Bayu, E. S. (2014). Pengaruh pematahan dormansi secara fisik dan kimia terhadap kemampuan berkecambah benih mucuna (Mucuna bracteata D.C). Jurnal Agroekoteknologi, 2(2), 803-812.
Chaerani, H. (1992). Kajian Kemunduran Viabilitas Benih kelapa sawit. Berita Penelitian Perkebunan, 2(3), 107-114.
Copeland, L. O., & McDonald, M. B. (2005). Principles of seed science and sechnology. Chapman and Hall Press. New York. 409 p.
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2018). Statistik Perkebunan Indonesia. Kelapa Sawit. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan.
Farhana, B., Ilyas, S., & Budiman, F.L. 2013. Pematahan Dormansi Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Perendaman dalam Air Panas dan Variasi Konsentrasi Ethephon. Bul, Agrohorti, 1(1), 72–78.
Fondom, N. Y. (2010). Breaking seed dormancy: revisiting heat-treatment duration ongermination and subsequent seedling growth of oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) Progenies. Journal of Agricultural Science, 2(2), 101-110.
Green, M., Lima, W. F. A., de Figueiredo, A. F., Atroch, A. L., Lopes, R., da Cunha, R. N. V., & Teixeira, P. C. (2013). Heat-Treatment and Germination of Oil Palm Seeds (Elaeis guineensis Jacq.). Journal of Seed Science, 35(3), 296-301.
Martine, B. M., Hilaire K. T., Mongomake, K., Roger K. K., Eugene, K. K., & Justin, K.Y. (2011). Effect of the Hydrogen Peroxide Treatments on Germination of Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq.) Seeds. International Journal of Agricultural and Food Science, 1(3), 58-65.
Normaya. D., Isda M. N., & Fatonah, S. (2015). Respon perkecambahan biji tembesu (Fragraea fragrans roxb.) pada perendaman berbagai konsentrasi giberelin (GA3). Repository Universitas Riau.
Norsazwan, M. G., Puteh, A. B., & Rafii, M. Y. (2016). oil palm (Elaeis quineensis Jack.) seed dormancy type and germination pattern. Seed Science and Technology, 44(1), 15-26.
Nuraini, A., Pangaribuan, I. F., & Suherman, C. (2016). Pemecahan dormansi benih kelapa sawit dengan metode dry heat treatment dan pemberian giberelin. Agrin., 20(2), 99-106.
Periasamy, A., Gopapal, K., & Soh, A. C. (2002). Productivity Improvements in Seed Processing Techniques for Commercial Oil Palm Seed Production. The Planter, 78, 429-442.
Polhaupessy, S. (2014). Pengaruh konsentrasi giberelin dan lama perendaman terhadap perkecambahan biji sirsak (Anonna muricata l.). Biopendix, 1(1), 71-76.
Rusmin, D., Suwarno, F. C., & Darwati, I. (2011). Pengaruh Pemberian GA3 pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Imbibisi terhadap Peningkatan Viabilitas Benih Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk,). Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 17(3), 89-94.
Sudrajat, & Fitriya. (2015). Optimasi dosis pupuk dolomit pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) Belum menghasilkan umur satu tahun. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi. 8 (1), 1-8.
Widayati, E., Murniati, E., Palupi, E. R., Kartika, T., Suhartanto, M. R., & Qadir, A. (2012). Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i2.6693
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Agustiansyah Agustiansyah, Ardian Ardian, Kukuh Setiawan, Devi Rosmala
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.