Pembibitan Kentang Hitam (Solanum rotundifolius) dengan Pemberian PGPR Indigen
Abstract
Kentang hitam (Solanum rotundifolius) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang berpotensi sebagai sumber pangan alternatif. Hal ini dikarenakan tanaman ini memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan berbagai kandungan gizi penting lainnya. Upaya perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan melalui umbi, stek pucuk, maupun teknologi kultur jaringan. Namun yang umum dilakukan oleh petani adalah dengan menggunakan stek pucuk. Stek pucuk tanaman kentang hitam yang ditanam diperoleh dari hasil pembibitan umbi kentang itu sendiri. Umumnya pembibitan umbi kentang membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Waktu ini relatif cukup lama, sehingga dilakukan upaya untuk mempercepat proses pembibitan ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan PGPR. PGPR merupakan kelompok bakteri rhizosfer yang memiliki potensi sebagai biofertilizer, biostimulan, dan biopretektan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembibitan umbi kentang hitam yang diperlakukan dengan PGPR. Sedangkan prosedur dalam penelitian ini meliputi pembuatan bibit PGPR dan pengenceran PGPR dengan dosis 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%, dan penanaman umbi kentang hitam yang telah direndam dengan PGPR sesuai perlakuan, dan dilakukan penyiraman PGPR sesuai doses pada umbi yang ditanam. Parameter yang diamati adalah tinggi tunas, jumlah daun, dan jumlah mata tunas. Pengamatan dilakukan selama 30 hari. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian PGPR berpengaruh terhadap pembibitan umbi kentang hitam berdasarkan parameter tinggi tunas dan jumlah daun. Dimana, dosis 25% memberikan rerata pertumbuhan bibit kentang hitam yang paling baik.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anonim. (2012). Fungsi hormon auksin, Sitokinin, Giberelin, Asam Absisat. https ://rumahhujau.wordpress.com. Diakses 1 September 2018.
Fitriani, A. (2017). Respon Pertumbuhan Tanaman. (online) (http://repository.ump.ac.id) diakses tanggal, 05 januari 2019.
Gupta, G., Parihar S. S., Ahirwar NK., Snehi SK., Singh V. (2015). Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR): Current and Future Prospect for Development of Sustainable Agriculture. J Microb Biochem Technol 7: 096-102. http://doi:10.4172/1948-5948.1000188.
Kurniahu, H., Sriwulan, & Andriani, R. (2017). Aplikasi PGPR Rizhosfer Gramineae Terhadap Pertumbuhan Jahe Merah (Zingiber officinale Var.Rubrum). jurnal pena sains Vol. 4, No. 2
Maulina, N.M.I., Khalimi, K., Wirya, G.N.A.S., & Suprapta, D.N. (2015). Potensi Rizobakteri yang Diisolasi dari Rizosfir Tanaman Graminae Non-Padi untuk Memacu Pertumbuhan Bibit Padi. Agric. Sci. and Biotechnol. Vol 4 (1).
Nugraheni, M., Hamidah, S., & Auliana, R. (2016). Pengaruh Konsumsi Crackers Kentang Hitam (Coleus tuberosus) Kaya Resistant Starch tipe 3 Terhadap Profil Lipida yang Menderita Hiperkolesterolemia. Jurnal penelitian saintek Vol. 21, No.1
Putro, A.T.A.M. (2010). Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum, L) Diluar Musim Tanam.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i1.5841
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Ernata Dian Pratika, Alfariza Alfariza, Fathul Abib, Sriwulan Sriwulan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.