POTENSI POLYETHYLENE GLYCOL (PEG) SEBAGAI STIMULAN LATEKS PADA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis Mull. Arg)
Abstract
Zat aktif yang umum digunakan dalam meningkatkan produksi pada tanaman karet (Hevea brasiliensis) adalah stimulan berbahan aktif 2-Chloroethylphosponic Acid atau etefon. Alternatif lain yang berpotensi digunakan untuk stimulan lateks adalah Polyethylene Glycol (PEG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Polyethylene Glycol terhadap produksi lateks dan sifat fisiologi pada tanaman karet. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua perlakuan dan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan zat Polyethylene Glycol terbukti dapat meningkatkan produksi lateks jika dibandingkan dengan perlakuan etefon (kontrol). Perlakuan PEG selama 9 bulan memiliki rata-rata produksi sebesar 50,88 g/p/s dan kontrol (etefon) sebesar 34,36 g/p/s. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perlakuan PEG dapat meningkatkan produksi (g/p/s) sebesar 16,52 atau 148,1% terhadap kontrol. Pola produksi lateks pada perlakuan stimulan PEG menurun dengan respon tertinggi terjadi pada irisan sadap ke-1 (57,35 g/p/s) dan mengalami penurunan hingga irisan ke-5 (45,92 g/p/s). Nilai kadar karet kering (KKK) stimulan PEG memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan nilai KKK stimulan etefon yaitu sebesar 30,26% dan 28,89%. Kondisi fisiologis tanaman menunjukkan kondisi yang aman pada perlakuan stimulan PEG dengan kadar sukrosa, thiol dan fosfat anorganik berada pada batas normal. Penggunaan stimulan PEG secara umum dapat meningkatkan produksi lateks dan tidak mengganggu kondisi kesehatan tanaman.
Kata kunci: Hevea brasiliensis, Polyethylene glycol, Stimulan lateks, Produksi lateks
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abraham, P.O. and Tayler, R.S. 1967. Tapping of Hevea brasiliensis. Tropical Agriculture Trinidad 44(1), 1–11.
Boerhendy, I. 2013. Penggunaan stimulan sejak awal penyadapan untuk meningkatkan produksi klon IRR 39. Jurnal Peneltian Karet. 31(2): 117-126.
Boureau, L . 2013. Metabolic engineering of isoprenoid biosynthesis. Dalam K.G. Ramawat and J.M. Merillon. (Eds). Natural Products: 2814 – 2851. Berlin: Springer-Verlag.
Fay E dan Jacob JL. 1989. Symptomatology, histological, and cytological aspects. In. J d’Auzac, JL Jacob dan H Chrestin (Ed). Physiol. Rubb. Tree Latex. CRC Press Boca Raton, 407 – 430.
Gohet et al. 1996. Clone, croisance et stimulation, facteurs de la production du latex. plantations, recherché, and development. P: 30 – 38. In Plantations, recherché and development.
Internatioal Rubber Study Group. 2013. Rubber Statistical Bulletin January – March 2013. Singapore: IRSG.
Jackson WT. 1962. Use of Carbowaxes (Polyethylene Glycols) as Osmotic Agents. Plant Physiol 37: 513 – 519.
Jetro, N. N. and G. M. Simon. 2007. Effects of 2-chloroethylphosphonic acid formulations as yield stimulants on Hevea brasiliensis. African Journal of Biotechnology. 6(5): 523-528.
Karyudi, T. H. S. Siregar, Lukman. 1994. Evaluasi penggunaan stimulan etefon di perkebunan karet. Warta perkaretan. 13(1): 25-30.
Lynen F. 1969. Biochemical problems of rubber synthesis. J. Rubb. Res. Inst. Malaya. 21: 851 – 853.
Rachmawan, A. dan Sumarmadji. 2007. Kajian fisiologi dan sifat karet klon PB 260 menjelang buka sadap. J. Penelitian Karet. 25 (2): 59 – 70.
Rahayu, E. S., E. Guhardja, S. Ilyas, dan Sudarsono. 2005. Polietilena glikol (PEG) dalam media in vitro menyebabkan kondisi cekaman yang menghambat tunas kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Berk. Penel. Hayati. 11: 39-48.27Fay E dan Jacob JL. 1989. Symptomatology, histological, and cytological aspects. In. J d’Auzac, JL Jacob dan H Chrestin (Ed). Physiol. Rubb. Tree Latex. CRC Press Boca Raton, 407 – 430.
Sainoi, T., and S. Sdoode. 2012. The impact od ethylene gas application on young tapping rubber trees. Journal of Agricultural Technology. 8(4): 1497-1507.
Santoso, B. 1993. Peranan srimulan etefon dalam penekanan biaya produksi karet dan cara aplikasinya. Warta Perkaretan. 12(2):41-46.
Siagian, N. 2012. Pembibtan dan Pengadaan Bahan Tanam Karet Unggul. Balai Penelitian Sungei Putih. 117 hal.
Siaran Pers Bersama: Produk Berbasis Karet Harus Jadi Produk Pendukung Pembangunan Infrastruktur Nasional (http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2015/04/09/produk-berbasis-karet-alam-harus-jadi-produk-pendukung-pembangunan-infrastruktur-nasional-id0-1428577555.pdf, diakses 20 April 2015).
Siregar, T. H. S. 1996. Aplikasi stimulan sejak awal penyadapan di perkebunan karet. Warta Pusat Penelitiam Karet. 15(2): 111-117.
Sivakumaran S, Pakianathan S W, Abraham D. 1982. Long-term stimulation. Effect of continuous Ethephon stimulation with low frequency tapping systems. J. Rubb. Res. Instit. Malaysia, 30(3): 174-196.
Southorn, W. A. 1969. Physiology of hevea (latex flow). J. Rubb. Res. Inst. Malaya. 21(4): 494-512.
Suhendry, I., A-Daslin, dan Zahary –Husni. 1999. Optimasi Produktivitas Tanaman Karet. Warta Pusat Penelitian Karet, 18 (1-3) 52-62.
Sumarmadji dan Junaidi. 2008. Perakitan sistem sadap EXPEX-315 pada Klon Quick Starter. Jurnal Penelitian Karet. 26 (2): 153-165.
Sumarmadji dan Tistama R. 2004. Deskripsi klon karet berdasarkan karakter fisiologi lateks untuk menetapkan sistem eksploitasi yang sesuai. J. Penelitian Karet. 22 (1): 27 – 40.
Sumarmadji, Karyudi, dan T. H. S. Siregar. 2006. Rekomendasi Sistem Eksploitasi pada Klon Quick Starter dan Slow Starter serta Pengggunaan Irisan Ganda untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Karet. Pros. Lok. Nas. Budidaya Tanaman Karet 2006, 4-6 September 2006. Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sungei Putih. 169-184.
Sumarmadji, Siswanto dan S Yahya. 2004. Penggunaan parameter fisiologi lateks untuk penentuan sistem eksploitasi tanaman karet. J. Penelitian Karet. 22 (1): 41 – 52.
Sumarmadji. 1999. Respon karakter fisiologi dan produksi lateks beberapa klon tanaman karet terhadap beberapa stimulasi etilen. Disertasi: Insititut Pertanian Bogor.
Sumarmadji. 2005. Pengaruh penyadapan intensitas rendah terhadap produksi dan serangan KAS. Jurnal Penelitian Karet. 23(1): 58-67.
Tistama, R., dan T. H. S. Siregar. 2005. Perkembangan penelitian stimulan untuk pengaliran lateks (Hevea brasiliensis). Warta Perkaretan. 24(2): 45-57.
Traore, M. S., M. Diarrassouba, K. M. Okoma, K. E. Dick, E. F. Soumahin, L. F. Coulibaly, S. Obouayeba. 2011. Long term effect of different annual frequencies of ethylenen stimulation on rubber productivity of clone GT 1 of Hevea brasiliensis (Muell. Arg.) in South East of Cote d’Ivoire. Agric. Biol. J. N. Am. 2(8): 1251-1260.
Wattimena, G. A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor Bekerjasama Deengan Lembaga Sumberdaya Informasi-IPB. 1-145.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v9i1.1528
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Mochlisin Andriyanto, Muhamad Rizqi Darojat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.