Evaluasi ketahanan galur melon madura (Cucumis melo L.) terhadap cucumber mosaic virus
Abstract
Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu tanaman buah-buahan yang penting dan tanaman melon ini banyak ditanam di berbagai negara. Permintaan dan produksi buah melon yang meningkat harus seimbang dengan ketersediaan benih melon. Dalam budidaya terdapat beberapa kendala salah satunya ketersediaan benih pada waktu yang dibutuhkan. Budidaya tanaman melon tidak terlepas dari hambatan pertumbuhan salah satunya karena gangguan hama dan penyakit. Mengatasi permasalahan produksi diperlukan perakitan varietas unggul yang tahan. Varietas unggul diperoleh dari tetua yang tahan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi galur-galur melon lokal Madura yang memiliki ketahanan terhadap Cucumber mosaic virus (CMV). Penelitian dilakukan di greenhouse untuk penanaman melon, Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Sampel daun yang bergejala penyakit dibawa ke laboratorium untuk dilakukan ekstrak genom. Amplifikasi DNA dilakukan dengan RT-PCR menggunakan sepasang primer CMV-1F & CMV-1R. Hasil konfirmasi menunjukkan sampel positif terinfeksi CMV. Berdasarkan hasil percobaan secara umum galur G16 memiliki tingkat ketahanan terbaik dibandingkan galur lain dan galur pembanding. Selain itu, galur G8 juga cukup tahan dibandingkan galur pembanding. galur G16 dan galur G8 berpotensi digunakan sebagai tetua yang tahan CMV.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amrullah, A. R. (2018). Evaluasi Interaksi Genotip X Lingkungan Karakter Agronomi dan Hail Beberapa Calon Varietas Jagung Hibrida.
Control, Q., Contents, K., & Information, O. (1979). Total RNA Mini Kit ( Plant ). 1, 1–2.
Diyansah, B. (2012). Ketahanan lima varietas semangka (Citrullus vulgaris Schard) terhadap infeksi (Cucumber Mosaic Virus). In Skripsi Universitas Brawijaya (Issue December 2012).
Hermawan, E., & Efendi, D. (2014). Analisis Genetik Sifat Ketahanan Melon ( Cucumis melo L .) terhadap Virus Kuning Genetic Analysis on Resistance of Melon ( Cucumis melo L . ) to Yellow Virus. 42(2), 142–149.
Huda, A. N., & Suwarno, W. B. (2017). Keragaman Genetik Karakteristik Buah antar 17 Genotipe Melon ( Cucucmis melo L .). 8(April), 1–12.
Khuluq, M., Phaliola., T. agung, & Wijaya, i nyoman. (2020). Penularan Virus Bergejala Mosaik Pada Tanaman Melon ( Cucumis melo L .) Secara Mekanis dan Melalui Vektor. 9(1), 76–86.
Khumaero.Wida. W., Darda., E., B., S. W., & Sobir. (2014). Evaluasi Karakteristik Hortikultura Empat Genotipe Melon ( Cucumis melo L .) Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB. 5(April), 56–63.
Laili, N. U., & Damayanti, T. A. (2019). Deteksi virus pada tanaman mentimun di Jawa Barat. Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 12(1), 8–15.
Mytaq, D. T., Rt, S., Kit, P. C. R., & One, M. (n.d.). MyTaq TM One - Step RT - PCR Kit. 61(0), 1–4.
Neni, G. (2011). Penekanan vektor dan virus mosaik komplek dengan cara pengendalian dan penggunaan mulsa pada tanaman mentimun (. 15(2), 115–126.
Nurholis, Sinaga, M., & Tondok, E. (2015). Metode Deteksi Cendawan Penyebab Infeksi Laten pada Buah Jeruk Impor ( Detection Methods of Fungal Latent Infection on Imported Citrus Fruits ). 03, 357–366.
Wijaya, I. N. (2007). Penularan Penyakit CVPD ( Citrus Vein Phloem Degeneration ) oleh Diaphorina citri Kuwayama ( Homoptera : Psyllidae ) pada Tanaman Jeruk Siam. 26(4).
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v15i2.14886
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Eva Monica, Syaiful Khoiri, Achmad Amzeri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.