Nisbah kelamin tikus sawah (Rattus argentiventer) pada beberapa fase pertumbuhan tanaman padi di lahan sawah irigasi
Abstract
Tikus sawah merupakan hama utama tanaman padi yang masa perkembangbiakannya berkaitan dengan fase pertumbuhan tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nisbah kelamin tikus sawah pada beberapa fase pertumbuhan tanaman padi berdasarkan hasil tangkapan linear trap barrier system (LTBS). Lokasi penelitian merupakan satu hamparan sawah irigasi yang berada di Kebun Percobaan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pemasangan 3 (tiga) unit LTBS pada habitat tanggul irigasi. Pemasangan LTBS dilakukan selama satu musim tanam yang terbagi atas 3 periode pemasangan, yiatu pada fase vegetatif, awal generatif, dan akhir generatif. LTBS dipasang selama 25 hari pada setiap periode pemasangan, kemudian dipindahkan sejauh ± 200 m. Pengamatan hasil tangkapan LTBS dilakukan setiap hari pada setiap periode pemerangkapan, yaitu pada pagi hari mulai jam 07:00 - 10:00 WIB. Tikus yang tertangkap kemudian diidentifikasi jenis kelaminnya dengan cara mengukur jarak anogenital, yaitu jarak antara area kelamin dengan anus. Tikus jantan umumnya memiliki jarak anogenital yang lebih panjang dibandingkan tikus betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah tangkapan tikus jantan dan tikus betina pada fase vegetatif relatif sama. Adapun pada fase awal generatif jumlah tangkapan tikus betina relatif tinggi, dan sebaliknya pada fase akhir generatif. Meskipun demikian, fase pertumbuhan tanaman padi tidak berpengaruh terhadap nisbah kelamin tikus sawah karena jumlah tangkapan tikus jantan (136 ekor) dan tikus betina (147 ekor) tidak berbeda signifikan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anggara, A. W., Solihin, D. D., Manalu, W., & Irzaman. (2015). Ethogram perilaku alami individu tikus sawah (Rattus argentiventer Robinson and Kloss, 1916) dalam laboratorium. Zoo Indonesia, 24(2), 95-108.
Brown, P. R., Singleton, G. R., & Sudarmaji. (2001). Habitat use and movements of rice field rat, Rattus argentiventer, in West Java, Indonesia. Mammal, 65(2), 151-166.
Brown, P. R., Douangboupha, B., Htwe, N. M., Jacob, J., Mulungu, L., My Phung N. T., Singleton, G. R., Stuart, A. M., & Sudarmaji. (2017). Control of rodent pests in rice cultivation. In T. Sasaki (Ed) Achieving sustainable rice cultivation (pp. 1 - 34). http://dx.doi.org/10.19103/AS.2016.0003.24
Buckle, A. P. (2015). Damage assessment and damage surveys. In A. P. Buckle & R. H. Smith (Eds.), Rodent pests and their control, 2nd Edition (pp. 209 - 230). 10.1079/9781845938178.0000
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen Tanaman Pangan). (2013). Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 53/HK.310/C/8/2012 Tentang Pedoman Rekomendasi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Serealia. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Herawati, N. A., & Purnawan, T. (2019). Implementation of integrated ecologically based rodent management and its effectiveness to protect farmers irrigated rice crop in Karawang, West Java - Indonesia. Proceedings of the 2nd International Conference on Bioscience, Biotechnology, and Biometrics. AIP Conf Proc, 2199, 0400041 - 04000410. https://doi.org/10.1063/1.5141291
Htwe, N. M., Singleton, G. R., Hinds, L. A., Propper, C. R., & Sluydts, V. (2012). Breeding ecology of rice field rats, Rattus argentiventer and R. tanezumi in lowland irrigated rice systems in the Philippines. Agriculture, Ecosystems & Environment, 161, 39 - 45. https://doi.org/10.1016/j.agee.2012.07.023
John, A. 2014. Rodent Outbreaks and Rice Pre-Harvest Losses in Southeast Asia. Food Security, 6, 249 - 260.
Jones, C. R., Lorica, R. P., Villegas, J. M., Ramal, A. F., Horgan, F. G., Singleton, G. R., & Stuart, A. M. (2017). The stadium effect: rodent damage patterns in rice fields explored using giving-up densities. Integrative Zoology, 12, 438 - 445. 10.1111/1749-4877.12251
Mardiah, Z., & Sudarmaji. (2012). Identifikasi komponen volatil tanaman padi fase bunting dan matang susu sebagai pakan alami yang disukai tikus sawah. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 31(2), 100 - 107. http://dx.doi.org/10.21082/jpptp.v31n2.2012.p100-107
Siregar, H. M., Priyambodo, S., & Hindayana, D. (2020). Preferensi serangan tikus Sawah (Rattus argentiventer) terhadap tanaman padi. Agrovigor, 13(1), 16 - 21. https://doi.org/10.21107/agrovigor.v13i1
Stuart, A. M., Kong, P., Then, R., Flor, R. J., & Sathya, K. 2019. Tailor-made solutions to tackle rodent pests of rice through community-based management approaches in Cambodia. Crop Protection, 30, 1-9.
Sudarmaji., Jacob. J., Subagja, J., Mangoendihardjo, S & Djohan, T. S. (2007). Karakteristik perkembangbiakan tikus sawah pada ekosistem sawah irigasi dan implikasinya untuk pengendalian. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 26(2), 93 - 99.
Sudarmaji & Herawati, N. A. (2018). Breeding ecology of the rice field rat (Rattus argentiventer Rob & Kloss, 1916) in irrigated rice ecosystem in Indonesia. Inventing Prosperous Future through Biological Research and Tropical Biodiversity Management. AIP Conf Proc, 2002, 0200581 – 02005810. https://doi.org/10.1063/1.5050154
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v15i2.11199
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Hamdan Maruli Siregar, Swastiko Priyambodo, Dadan Hindayana
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.