Translokasi asimilat tanaman jagung (Zea mays L.) hasil persilangan varietas Elos dan Sukmaraga pada cekaman garam
Abstract
Tingginya tingkat kelarutan garam merupakan faktor yang paling berpengaruh pada output dan input sehingga perlunya usaha dalam memahami strategi adaptasi cukup penting untuk meningkatkan produksi pertanian terlebih pada tanah salin. Tujuan penelitian adalah mempelajari translokasi asimilat jagung pada cekaman NaCl untuk meningkatkan produksi pertanian pada tanah dengan kondisi tanah salinitas. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret – Juni 2020 di lahan pertanian yang terletak di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. ketinggian tempat 131 m dpl, suhu rata-rata 24 – 31 ºC. Penelitian menggunakan Rancangan perlakuan Petak Terbagi (RPT) dengan menempatkan dua macam varietas hasil resiprokal pada petak utama (main plot), yaitu : ES; dan SE; serta dosis cekamarn garam sebagai anak petak (subplot) antara lain 0 mMol; 50 mMol/L setara dengan 2,9 g/L; 100 mMol/L setara dengan 5,8 g/L; 150 mMol/L setara dengan 8,7 g/L; dan 200 mMol/L setara dengan 11,6 g/L. Kemampuan adaptasi jagung akibat pengaruh salinitas menyebabkan penurunan pada pembentukan asimilat yang terjadi pada kedua varietas hasil persilangan. Perbedaan kemampuan ini dapat dilihat dari tampilan morfologis tanaman serta hasil panen dari kedua varietas tersebut.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ashari, S. (1995). Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta.
Byrt, C. S., Munns, R., Burton, R. A., Gilliham, M., & Wege, S. (2018). Root cell wall solutions for crop plants in saline soils. Plant science, 269, 47-55.
Chen, J., Zhang, H., Zhang, X., & Tang, M. (2017). Arbuscular mycorrhizal symbiosis alleviates salt stress in black locust through improved photosynthesis, water status, and K+/Na+ homeostasis. Frontiers in plant science, 8, 1739.
Deinlein, U., Stephan, A. B., Horie, T., Luo, W., Xu, G., & Schroeder, J. I. (2014). Plant salt-tolerance mechanisms. Trends in plant science, 19(6), 371-379.
Hidayat, R., & Suwardi. 2(018). Respon tanaman jagung hibrida terhadap tingkat takaran pemberian nitrogen dan kepadatan populasi. Prosiding Pekan Serealia Nasional. 29(3, 260-268.
Ismail, A., Takeda, S., & Nick, P. (2014). Life and death under salt stress: same players, different timing?. Journal of Experimental Botany, 65(12), 2963-2979.
Iskandar, D. (2006). Pengaruh dosis pupuk N, P, dan K terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis di lahan kering. Jurnal Saint dan Teknologi. IPTEK net. Hal, 1-2.
Kastono, D. (2005). Tanggapan pertumbuhan dan hasil kedelai hitam terhadap penggunaan pupuk organik dan biopestisida gulma siam (Chromolaena odorata). Ilmu pertanian, 12(2), 103-116.
Made, U. (2010). Respons berbagai populasi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) terhadap pemberian pupuk urea. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 17(2).
Marschner, P. (2012). Mineral Nutrion of Higher Plants Third Edidition. Elsevier Ltd. Oxford.
Meng, S., Su, L., Li, Y., Wang, Y., Zhang, C., & Zhao, Z. (2016). Nitrate and ammonium contribute to the distinct nitrogen metabolism of Populus simonii during moderate salt stress. PloS one, 11(3), e0150354.
Munns, R., & Tester, M. (2008). Mechanisms of salinity tolerance. Annu. Rev. Plant Biol., 59, 651-681.
Munns, R., Day, D. A., Fricke, W., Watt, M., Arsova, B., Barkla, B. J., ... & Tyerman, S. D. (2020). Energy costs of salt tolerance in crop plants. New Phytologist, 225(3), 1072-1090.
Prasodjo, Suryana, U., Hidayat, H., Priyono, A., & Supriatna W. (2015). Sumber Daya Lahan Pertanian Indonesia Luas, Penyebaran, dan Potensi Ketersediaan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. IAARD Press.
Putri, P.H., G.W.A. Susanto, A. Taufiq. (2017). Toleransi genotipe kedelai terhadap salinitas. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 1(3), 233-242.
Rachman, A., Dariah, A., & Sutono, S. (2018). Pengelolaan sawah salin berkadar garam tinggi. Jakarta: IAARD Press: Jakarta.
Rustikawati, R., Simarmata, M., Turmudi, E., & Herison, C. (2014). Penentuan kadar garam kultur hara untuk seleksi toleransi salinitas pada padi lokal Bengkulu. Akta Agrosia, 17(2), 101-107.
Saade, S., Negrão, S., Plett, D., Garnett, T., & Tester, M. (2018). Genomic and genetic studies of abiotic stress tolerance in barley. In The barley genome (pp. 259-286). Springer, Cham.
Sitompul, S. M., & Guritno, B. (1995). Analisis pertumbuhan tanaman.
Zorb, C., C.M. Geilfus, K.J. Dietz. (2019). Salinity and cropyield. Plant Biol. 21, 31-38.
DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v14i1.8898
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Marchel Putra Garfansa, Kelik P W Sukma
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.