Fermentasi Limbah Jagung dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Jagung Ungu Introduksi di Madura

Syaiful Khoiri, Mualim Mualim

Abstract


Peningkatan produksi jagung nasional telah dicapai pemerintah melalui upaya khusus selama 2 tahun terakhir (2016-2017). Keberhasilan ini ditandai dengan ditutupnya kran  impor pada tahun 2017. Selanjutnya, kebijakan pemerintah diarahkan pada pengembangan jagung fungsional atau jagung yang mempunyai kandungan bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.  Pulau Madura mempunyai luasan areal pertanaman jagung yang sangat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari adaptasi jagung ungu introduksi dengan menambahkan pupuk organik dari limbah jagung di Madura.  Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Sistem Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo Madura. Metode pengujian yang dilakukan dengan cara aplikasi 3 hari sebelum tanam. Parameter pengamatan di lapangan meliputi: karakteristik bio-kompos, daya kecambah benih, tinggi tanaman, kandungan klorofil, dan bobot produksi pertanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik hasil fermentasi dari limbah jagung berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta kandungan klorofil tanaman jagung ungu. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh perlakuan S1 yang menunjukkan respon perkecambahan dan pertumbuhan paling tinggi, kandungan klorofil tinggi, umur berbunga pendek, serta memiliki bobot tongkol dan biji tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.

Keywords


kompos; pupuk organik; Zea mays

References


[BPS]. 2015. Produktivitas Jagung Jawa Timur. http://Jatim.bps.go.id/ tgl 23 juni 2018.

[BPS]. 2016. Produktivitas Jagung Nasional. http://bps.go.id/tgl 24 juni 2018.

[Litbang Pertanian]. 2018. Teknologi budidaya jagung. Tersedia pada: sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/images/.../TEKNOLOGI-BUDIDAYA-JAGUNG.pdf. tanggal akses 28 juni 2018.

Agustamia, C., A. Widiastuti, C. Sumardiyono. 2016. Pengaruh stomata dan klorofil pada ketahanan beberapa varietas jagung terhadap penyakit bulai. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. 20(2):89-94.

Devi, V., V.J.H. Sumathy. 2017. Production of biofertilizer from fruit waste. European journal of pharmaceutical and medical research, 4(9):436-443

Indriani, Y.H. 2002. Membuat Kompos Secara kilat. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Novitamala, C.B., B. Suwerda, I. Werdiningsih. 2015. Efektivitas berbagai dosis bio-slurry sebagai bumbu kompos terhadap waktu pembentukan dan kualitas kompos di Dusun Gadingharjo, Donotirto, Kretek, Bantul. Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan. 7(2):51-58.

Nurdin, P.M., Z. Ilahude, F. Zakaria. 2009. Pertumbuhan dan hasil jagung yang dipupuk N, P, dan K pada tanah Vertisol Isimu Utara Kabupaten Gorontalo. Jurnal Tanah Tropika, 14(1): 49-56.

Suarni, H. Subagio. 2013. Potensi Pengembangan Jagung dan Sorgum Sebagai Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian. 32(2):47-55.

Suarni, S., M. Yasin. 2015. Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Iptek Tanaman Pangan. 6(1).

Suarni, M. Yasin. 2011. Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Iptek Tanaman Pangan, 6(1):41-56.

Tangendjaya, B., E. Wina. 2007. Limbah tanaman dan produk samping industri jagung untuk pakan. Bagian Buku Jagung. Puslitbang Tanaman Pangan. Hal. 427-455.




DOI: https://doi.org/10.21107/agrovigor.v11i2.5024

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Syaiful Khoiri, Mualim Mualim

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

situs scatter hitam