EFEKTIVITAS PENERAPAN EXPERIENTIAL LEARNING BERBASIS BERPIKIR KRITIS DAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI PERAKITAN KOMPUTER DI SMK N 2 BANGKALAN

Puji Rahayu Ningsih, Etistika Yuni Wijaya

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan Experiential learning berbasis berpikir kritis dan pendidikan karakter pada materi perakitan computer di SMK Negeri 2 Bangkalan. Pendekatatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian experiment. Desan yang digunakan adalah quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Tehnik Komputer jaringan (TKJ) kelas X di SMK N 2 Bangkalan, dan sampel yang digunakan adalah X TKJ 1 dan 2. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi (aktivitas guru dan siswa), tes hasil belajar, dan angket. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Experiential learning berbasis berpikir kritis dan pendidikan karakter pada perakitan komputer di SMK N 2 Bangkalan efektif, dikarenakan terdapat empat indicator efektivitas pembelajaran telah terpenuhi meliputi:1). Aktivitas guru memperoleh rata-rata 104,5 atau 99,5% dan masuk kategori “sangat baik”. 2) Aktivitas siswa memperoleh rata-rata 783,5atau 85,16% dan masuk kategori “sangat baik”. 3) Hasil belajar siswa, berdasarkan hasil perhitungan uji signifikan data yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest kelas experiment thitung sebesar 4,378 dan ttabel sebesar 2,080 dengan taraf signifikan 0,05. Karena thitung lebih dari  ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah pembelajaran dengan penerapan model Experiential learning berbasis berpikir kritis dan pendidikan karakter; dan 4). Respon siswa yang diperoleh setelah proses pembelajaran adalah 793 atau 91,15% dan termasuk kategori sangat setujuh.

Full Text:

PDF

References


Achmad, Arief. 2007. Memahami Berpikir Kritis. Tersedia di http://re-searchengines.com/1007arief3.html (artikel pendidikan)(artikel pendidikan). Diakses Tanggal 2 april 2019.

Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Filsaime, Dennis K. 2008. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Fisher, Alec. 2001. Critical thinking. Cambridge: Cambridge University Press.

Fisher, Alec. 2008. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

Handaka, dkk. 2016. Pemanfaatan Metode Experiential Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Belajar. Prosiding Seminar Nasional “Optimalisasi Active Learning dan Character Building dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonimi Asean (MEA)”: 157-164. Yogyakarta. 20 Maret 2016: Prodi PGSD dan BK FKIP UAD.

Herminarto Sofyan. 2008. Pengembangan soft skills dan pembelajarannya. Makalah disajikan dalam Seminar Mencetak Guru Profesional dan Kreatif Bidang Vokasi, di Jurusan PTBB Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.______. Infografis Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). https://www.kemendikbud.go.id/main/files/download/7bdf2592741007e. (diakses 10 Agustus 2019)

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa – Pedoman Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010b. Buku Induk Pembangunan Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2011. Panduan Pelaksannaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kesuma, D., Triatna, C., Permana, J. 2012. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Khabibah, Siti. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah DasarI. Disertasi. Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Kolb, David A. 1984. Experiential Learning: Experience as The Source of Learning and Development. Newyork: Prentice Hall

Mustaqim, burhan dan Ary Astuty. 2008. Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Depdiknas.

Neff, Thomas J & Citrin, James M. 1999. Lessons from the Top: In Search of America's Best Business Leaders. English: Crown Business

Nuhasanah, S, Adam malik dan D.Mulhayatiah. 2017. Penerapan Model Experiential Learning untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Wahana Pendidikan Fisika Vol.2 No.2: 58-62.

Rochmad. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika. Jurnal KreanoVol.3 No.1: 59-72

Samani, muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosda Karya

Taufiqurrahman. 2018. Penganiayaan Guru oleh Siswa di Sampang.https://regional.kompas.com, (diakses 4 april 2019)

Tim Bina Matematika. 2007. Matematika Kelas Sekolah Dasar. Bogor:Yudhistira.

Trilling, Bernie and Charles, Fadel. 2009. 21st Century Skills, Learning for Life in Our Times.San Francisco:Jossey Bass

Wardani, Ningsih & Saputro. 2017. Profil Berpikir Kritis Siswa Kelas X TKJ Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Materi Struktur Kontrol Percabangan di SMKN 3 Bangkalan. Edutic Vol 4 No.1

Wijaya, cece. 2007. Pendidikan Remidial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung:Remaja Rosdakarya.

_____. 2016. Empat Perbaikan Kurikulum 2013. https://jendela.kemdikbud.go.id/home/downloadfile/?name=EDISI_3_2016.pdf. (Diakses 2 April 2019, pukul 13.57)




DOI: https://doi.org/10.21107/edutic.v7i1.8925

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Indexed by:
Sinta 3 Google ScholarCrossrefDimensionsWorldcatScilit MDPIROAD


J. Ilm. Edutic is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License