Analisis Luas Lahan Minimum untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup Petani Padi Sawah di Kecamatan Jayapura Kabupaten OKU Timur
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan, pengeluaran dan luas lahan minimum yang harus dimiliki petani padi sawah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jayapura Kabupaten OKU Timur pada bulan November sampai Desember 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan penarikan contoh menggunakan acak berlapis tak berimbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pendapatan rata-rata petani dengan luas lahan 0,25 Ha sebesar Rp.3.852.750/mt, luas lahan 0,50 Ha, pendapatan rata-rata Rp.7.398.220/mt, luas lahan 0,75 Ha, pendapatan rata-rata Rp.13.037.100/mt, luas lahan 1 Ha, pendapatan rata-rata Rp.16.791.050/mt, luas lahan 1,25 Ha, pendapatan rata-rata Rp.21.247.000/mt, luas lahan 1,50 Ha, pendapatan rata-rata Rp.25.525.250/mt, luas lahan 1,75 Ha, pendapatan rata-rata sebesar Rp.29.366.800/mt, dan petani dengan luas lahan 2 Ha, pendapatan rata-rata Rp.32.385.000/mt. (2) pengeluaran petani dengan luas lahan 0,25 Ha sebesar Rp. 9.559.000/mt, luas lahan 0,50 Ha sebesar Rp.12.375.000/mt, luas lahan 0,75 Ha sebesar Rp.14.578.000/mt, luas lahan 1 Ha sebesar Rp.16.290.000/mt, luas lahan 1,25 Ha sebesar Rp.20.703.500/mt, luas lahan 1,50 Ha sebesar Rp.20.699.000/mt, luas lahan 1,75 Ha sebesar Rp.23.106.500/mt, dan pengeluaran petani yang memilki luas lahan 2 Ha sebesar Rp. 26.684.000/mt. (3) Luas lahan minimum yang harus diusahakan petani agar dapat memenuhi kebutuhannya adalah 1 Ha.
Analysis of Minimum Land Area to Meet Living Needs Paddy Farmers in Jayapura District, East OKU Regency
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the income, expense, and minimum area of land that must be cultivated by rice farmers to be able to meet their daily needs. This research was carried out in Jayapura Sub-district of OKUT Regency from November to December 2018. The research method used was the survey method and sampling using unbalanced random sampling. The results showed that (1) the average income of farmers with a land area of 0.25 Ha is Rp.3,852,750/mt, land area of 0.50 Ha, Rp.7,398,220/mt, land area 0,75 Ha, Rp.13,037,100/mt, land area 1 Ha, Rp.16,791,050/mt, land area 1.25 Ha, Rp.21,247,000/mt, land area of 1.50 Ha, Rp.25,525,250/mt, land area of 1.75 Ha, Rp.29,366,800/mt, and land area of 2 Ha, the average income is Rp.32,385,000/mt (2) farmers' expenditure with land area of 0.25 Ha in the amount of Rp. 9,559,000/mt, land area of 0.50 Ha, Rp.12,375,000/mt, land area of 0.75 Ha, Rp.14,578,000/ mt, land area of 1 Ha, Rp.16,290,000/mt, area 1.25 Ha, Rp.20,703,500/mt, land area 1,5 Ha,Rp.20,699,000/mt, 1.75 Ha, Rp.23,106,500/mt, and expenditure of farmers who have 2 Ha land area, is Rp.26,684,000/mt (3) The minimum area of land that must be cultivated by farmers to be able to meet their needs is 1 Ha.
Keywords: minimum land area, necessities of life
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Azadi H, Ho P, Hasfiati L., (2010). Agricultural Land Conversion Drivers: A Comparison Between Less Developed, Developing and Developed Countries. Land Degradadation and Development Journal. Wiley Online Library (wileyonlinelibrary.com). DOI: 10.1002/ldr.1037.
BBSDLP., (2011). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
BPS OKU Timur., (2017). OKU Timur dalam Angka. Martapura.
BPS Sumsel., (2017). Sumatera Selatan Dalam Angka. Palembang.
BPS., (2013). Badan Pusat Statistik, Sensus Pertanian. Jakarta.
Ditjen Tanaman Pangan., (2016). Kebutuhan Produski, Konversi, dan Kebutuhan Lahan untuk Perluasan Areal Sawah. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. (Tidak dipublikasi). Jakarta.
Ditjen PSP., (2013). Potensi Alih Fungsi Lahan Akibat Tidak Ditetapkan LP2B dalam RTRW Kabupaten/Kota. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Jakarta.
Gaol L., (2011). Analisis Luas Lahan Minimum Petani Padi Sawah di Desa Cinta Damai Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. (dipublikasikan). Medan.
Hasbullah, S., Tufaila, M., Yunus, L., Karim, J dan Rauf, M.A., (2013). Analisis Kebutuhan Luas Lahan Pertanian Pangan sebagai Dasar Perencanaan dan Pengembangan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Konawe Selatan. Prosiding Seminar Nasional Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa dan Kota. Universitas Andalas.
Irawan B., (2016). Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya dan Faktor Determinan. Forum Penelitan Agro Ekonomi Jilid 23, Terbitan 1.
Mulyani, A dan Agus, F., (2017). Kebutuhan dan Ketersediaan Lahan Cadangan untuk Mewujudkan Cita-cita Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian, Vol 15 No.1. Jakarta.
Nazam, M., Sabihan, S., Pramudya, B., Widiatmaka., Rusastra I, W., (2016). Penetapan Luas Lahan Optimal untuk Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Agro Ekonomi. Vol 24 No. 2. IPB. Bogor.
Putri, R.Z., (2015). Analisis Penyebab Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Lahan Non Pertanian Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah. Jurnal Eko Regional Vol 10 No.1. Jakarta.
Pradipta, P., (2018). Tingkat Kesejahteraan Keluarga Petani Padi di Desa Sumberagung Jurnal Pendidikan dan Ekonomi, Vol 7 No.1. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Suprastyo, D., (2018). Analisis Distribusi Pemilikan Lahan Pertanian dan Pendapatan Usahatani Padi di Kabupaten Karawang. Thesis. Dipublikasikan. IPB. Bogor.
Susilowati, H.S.,dan Maulana, M., (2016). Luas Lahan Usahatani dan Kesejahteraan Petani : Eksistensi Petani Gurem dan Urgensi Kebijakan Reforma Agraria. Jurnal Litbang Pertanian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor
Soekartawi., (2013). Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Tim Penulis Monografi Kecamatan Jayapura., (2017). Monografi Kecamatan Jayapura, Kabupaten OKU Timur. Martapura.
UPTD Tanaman Pangan dan Hortikultura., (2017). UPTD Jayapura, Kabupaten OKU Timur. Martapura.
Widodo, S., (2017). A Critical Review of Indonesia’s Agrarian Reform Policy. Journal of Regional and City Planning Vol. 28, No. 3, December 2017 DOI: 10.5614/jrcp.2017.28.3.4
DOI
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v12i2.5911Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Fifian Permata Sari, Munajat Munajat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.