Analisis Nilai Tambah pada Pengolahan Beras Ketan Menjadi Rengginang
Abstract
Beras ketan putih disebut dengan (Oryza sativa glutinosa) merupakan salah satu varietas padi yang termasuk dalam family Graminae. Rengginang merupakan makan ringan yang berbahan baku beras ketan namun memiliki bermacam-macm bahan tambahan contohnya rengginang ikan teri, rengginang kerang dan rengginang lorjuk Dengan adanya bahan tambahan tersebut juga akan memberikan nilai tambah terhadap produk olahan beras ketan menjadi rengginang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tambah dari pengolahan beras ketan menjadi rengginang menggunakan Metode Hayami. Penelitian ini menggunakan metode Hayami. Penelitian ini menghitung nilai tambah dari rengginang ketan, rengginang teri, rengginang kerang dan rengginang lorjuk. Hasil analisis nilai tambah dari produk di UD. Praktis memiliki nilai tambah pada produk rengginang ketan yaitu Rp 5.400, rengginang teri sebesar Rp 9.400, rengginang lorjuk yaitu Rp 30.600 dan rengginang kerang adalah Rp 15.200. Dan untuk rengginang ketan memiliki rasio nilai tambah yaitu 18,9% rengginang teri yaitu 24% , rengginang kerang adalah 38,75% ketiga rengginang tersebut termasuk kategori sedang karena berada diantara 15%-40% dan rengginang lorjuk yaitu 47% termasuk kategori tinggi karena memiliki rasio nilai tambah lebih besar sama dengan 40%.
Added Value Analysis at Processing Of Glutinous Rice to be Rengginang
The white glutinous rice (Oryza sativa glutinosa) is the one of rice variety which is included in the Graminae family. Rengginang is a kind of snack that is made from glutinous rice, but it has a variety of additional ingredients such as anchovy, scallop rengginang and rengginang lorjuk. By the existence of additional ingredients, it will give added value to the processed product of glutinous rice becomes rengginang. This research aims to find out the added value from the processing of glutinous rice becomes rengginang by using the Hayami method. This research uses a Hayami method. This research counts the added value from glutinous rengginang, anchovy rengginang, scallop rengginang, and rengginang lorjuk. The results of the added value from the product in UD, practically it has added values at the product of glutinous rengginang is Rp. 5.400, anchovy rengginang is the amount of Rp 9.400, lorjuk rengginang is Rp 30.600, and scallop rengginang is Rp 15.200. And also for glutinous rengginang has the ratio of added value 18,9% anchovy rengginang 24%, scallop rengginang 38,75%, these three rengginang are included in the moderate category because they are between 15%-40% and rengginang lorjuk is 47% including the high category because it has the ratio of added value amount of more than 40%
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Artika, I. B.E dan Ida Ayu K.M. 2016. Analisis Nilai Tambah (Value Added) Buah Pisang Menjadi Keripik Pisang Di Kelurahan Babakan Kota Mataram.Vol 10:(1).
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2015. Pendaatan Produksi Beras. Jawa Timur: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2016. Pendataan Sosial Ekonomi.Badan Pusat Statistik
Haryadi. 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Suryana,A. 1990. Deversifikasi Pertanian Dalam Proses Mempercepat Laju Pengembangan Nasional Pustka Harapan. Jakarta
Hayami Yujiro., Toshiko K.,Yoshinore M and MasjidinS. 1987. Agricultural marketing and processing in upland Java. A perspective from a Sunda village. CGPRT Centre. Bogor.
Hubeis M. 1997. Menuju Industri Kecil Profesional di Era Globalisasi melalui Pember-dayaan Manajemen Industri Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Manajemen Industri. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Rahman,S. 2015. Analisis Nilai Tambah Agroindustri Chips Jagung. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan.Vol 4:(3).
DOI
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v13i1.5745Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Iffan Maflahah, Asfan Asfan, Vina Istianah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.