Perkembangan Bioteknologi di Indonesia

Ummi Wasilah, Siti Rohimah, Mukhamad Su’udi

Abstract

Bioteknologi telah berkembang di Indonesia sejak lama namun cenderung lambat dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah minimnya dana penelitian dalam bidang bioteknologi. Penelitian bioteknologi dibutuhkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk serta pengetahuan tentang bioteknologi. Faktor lain yaitu rendahnya sumber daya manusia, fasilitas dan kebijakan pemerintah yang terkesan memperpanjang proses pemasaran produk rekayasa genetika. Bioteknologi memiliki peranan positif bagi dunia pertanian, kesehatan serta lingkungan. Dalam dunia pertanian, bioteknologi membantu untuk mengurangi krisis pangan, memperbaiki kualitas pangan dan meningkatkan jumlah produksi hasil pertanian. Di bidang kesehatan, bioteknologi dapat mendiagnosis suatu penyakit genetis maupun non genetis serta mengobati penyakit tertentu. Dalam bidang lingkungan, bioteknologi dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang telah tercemar seperti remediasi, bioleaching, mengurangi sampah plastik dengan memproduksi bioplastik serta memproduksi pupuk hayati yang ramah lingkungan.

Development of Biotechnology in Indonesia

ABSTRACT

Biotechnology has developed in Indonesia for a long time but tends to be slow due to several factors. The first factor is the lack of research funding in the field of biotechnology. Biotechnology research is needed to increase the quantity and quality of products and knowledge about biotechnology. Other factors are low human resources, facilities, and government policies that seem to extend the marketing process of genetic engineering products. Biotechnology has a positive role for the world of agriculture, health and the environment. In the world of agriculture, biotechnology helps to reduce the food crisis, improve food quality and increase the amount of agricultural production. In the health sector, biotechnology can diagnose a genetic and non-genetic disease and treat certain diseases. In the environmental field, biotechnology can improve the quality of polluted environments such as remediation, bioleaching, reducing plastic waste by producing bioplastics and producing environmentally friendly biological fertilizers.

Keywords: biotechnology, factors, agriculture, health, environment

Keywords

bioteknologi; faktor; pertanian; kesehatan; lingkungan

Full Text:

PDF

References

Abbas, N. (2009). Perkembangan Teknologi di Bidang Produksi Pangan Dan Obat – Obatan Serta Hak – Hak Konsumen. Jurnal Hukum. Vol. 3 No. 16, 423-438.

Ambarwati & Susianawati, N. (2006). Kemajuan IPTEK untuk Kemaslahatan Umat. SUHUF. Vol. 18 No. 2, 156-165.

Andoko, E. (2018). The Controversial Case Study: Genetically Modified Food in Indonesia. FFTC Agricultural Policy Articles.

Antara News. (2019). Menristek Menjawab mengapa dana riset Indonesia rendah. https//m.antaranews.com/berita/800767//menristek-menjawab-mengapa-dana-riset-indonesia-rendah [diakses 6 Juni 2019].

Azadi, H. & Peter, H. (2010). Genetically Modified and Organic Crop in Developing Countries: A Review of Option for Food Security. Biotechnology Advances, 28, 160-168.

Coleman, A. (1996). Production Of Proteins in The Milk of Transgenic Livestock: Problems, Solution And Success. Am J Clin Nutr, 63, 5639-5645.

Estianti, A. & Herman, M. (2015). Regulasi Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetik di Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian, Vol 13 No. 2, 129-146.

Fahmideh, L., Khodadadi, E., & Khodadadi, E. (2014). A Review of Applications of Biotechnology in the Environment. International Journal of Farming and Allied Science, Vol. 3 No. 12, 1319-1325.

Herman, M. (1999). Tanaman Hasil Rekayasa Genetik dan Pengaturan Keamanannya di Indonesia. Buletin AgroBio. Vol. 3 No.1, 8-26.

Kamle, S., Kumar, A., & Bhatnagar, R. K. (2011). Development of Multiplex and Construct Spesific PCR Assay for Detection of cry2Ab Transgene in Genetically Modified Crops And Product. GM Crops. Vol. 2 No. 1, 74-81.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Indonesia Jadi Center of Excelent: Momentum Baru Bagi Negara-Negara Islam Dalam Pengembangan Vaksin dan Produk Bioteknologi. www.depkes.go.id/article/view/18051500002/indonesia-jadi-center-of-excelent-momentum-baru-bagi-negera-negara-islam-dalam-pengembangan-vaksin-d.html.

Koch, K. (1998). Food Safety Battle: Organic vs Biotech. Congressional Quarterly Researcher. Vol. 9 No. 33, 761-784.

Komen, I. & Parsley. (1994). A Comparison of Goverment Programs. Agricultural Biotechnology in Developing Countries, A Cross Country Review, ISNAR, Netherland.

Kurniawan, R., Juhanda, S., Gustinah, H. M., & Pratami, A. P. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia Untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia.

LIPI. (2016). Anggaran Riset Indonesia Terendah di Asia Tenggara. http://Lipi.go.id/Lipimedia/anggaran-riset-indonesia-terendah-di-asia-tenggara/16281 [Diakses 8 Juni 2019].

LIPI. (2013). Indonesia Jerman Kembangkan Kerjasama Bioteknologi Pembuatan Obat. http://lipi.go.id/berita/single/indonesia/Jerman-kembangkan-kerjasama--bioteknologi-pembuatan-obat/8542.

Mahrus. (2014). Kontroversi Produk Rekayasa Genetika Yang Dikonsumsi Masyarakat. Jurnal Biologi Tropis. Vol. 14 No. 2, 108-119.

Menteri Kesehatan RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

Melief, C. J. M., Hall, T. V., Arens, R., Ossendorv, F., Van Der Burg, S. H. (2015). Therapeutic cancer, Faccines. J Clin invest. Vol. 125 No. 9, 3401-3412.

Moeljopawiro, S. & Falconi, C. (1999). Agriculture Bioteknologi Research Indicators: Indonesia. Discussion Paper No. 99-07 April 1999. ISNAR, The Netherlands.

Mubarok, M. Z., Pratama, B. E., & Chaerun, S. K. 2016. Bioleaching Nikel dari Bijih Limonit Pulau Gag Menggunakan Bakteri Mixotrof. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara. Vol. 12 No. 1, 69-79.

Muelyoprawiro, S. (2005). Perang Biologi dalam Kesehatan. Seminar Nasional dan Konggres Biologi XIII. Yogyakarta: UGM.

Pabendon, M. B. (2013). Peran Penelitian Bioteknologi Menunjang Pertanian Bioindustri. Seminar Nasional Serealia.

Phillips, S. C. (1994). Genetically Engineered Foods: Do They Pose Health and Environmental Hazard. CQ Researcher. Vol. 4 No. 29.

Prentis, S. (1984). Biotechnology, A New Industrial revolution. London: Orbis Pulishing.

Retnoningrum, D. S., Kardena, E., & Noer. A. S. (2005). Indonesia Biotechnology Consortium: Present and Future. Workshop on the Establishment of Biotechnology Information Network Asia (BINASIA) Nodal in Indonesia. July 27-28, Jakarta.

Santosa, D. A., Kurniawan, T., & Lina, F. D. (2008). Bioteknologi Lingkungan Untuk Penanggulangan Limbah Mengandung Krom. Jurnal Tanah dan Lingkungan. Vol. 1 No. 2.

Sembiring, L., Nastiti, S. J., & Suharni, T. T. (1999). Mikro biologi umum. Yogyakarta: UGM.

Sunarlim, N. & Sutrisno. (2003). Perkembangan Penelitian Bioteknologi Pertanian di Indonesia. Buletin Agrobio. Vol. 6 No. 1, 1-7.

Sukara, E & Loadin, S. (2004). Agricultural Biotechnology in Indonesia. R & D Center for Biotechnology, The Indonesian Institute of Sciences (LIPI), Bogor, Indonesia.

Sharma, H. C., Crouch, J. H., Sharma, K. Seetharama, K. N. & Hash, C.T. (2002). Applications of Biotechnology for Crop Improvement: Prospects and Constraints. Plant Science 163, 381-395.

Schmid, R. D., Chung, B., Jones, A. J., Saono, S., Scriven, J., & Tsai, J. H. J. (1995). Biotechnology in the Asian-Pacific Region. VCH, Weinheim, Germany.

Susilowati, R. (2001). Bioteknologi Sebagai Penunjang Pertanian Berkelanjutan. Jurnal Bestari. Vol. 31.

UGM. (2015). Perkembangan Bioteknologi di Indonesia Memprihatinkan. https://ugm.ac.id/id/berita/10614- perkembangan- bioteknologi- di- indonesia- memprihatinkan [diakses 8 Juni 2019]

Wahyono, P. (2001). Bioteknologi, Sebuah Ilmu Masa Depan yang Menjanjikan. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/bestari/article/view/3167.

Widyastuti, D. A. (2017). Terapi Gen: Dari Bioteknologi Untuk Kesehatan. Al-Kauniyah. Journal of Biology. Vol. 10 No. 1, 60-72.

Yuniarti, L. I., Hutomo, G. S., & Rahim, A. (2014). Sintesis dan Karatrerisasi Bioplastik berbasis Pati Sagu (Metroxylon sp.) e-J Agrotekbis. Vol. 2 No. 1, 38-46.

DOI

https://doi.org/10.21107/rekayasa.v12i2.5469

Metrics

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ummi Wasilah, Siti Rohimah, Mukhamad Su’udi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.