Analisis Pengendalian Mutu Produk Air Minum dalam Kemasan Menggunakan Metode New Seven Tools (Studi Kasus di PT. DEA)
Abstract
Pengendalian mutu merupakan kegiatan pemantauan dan evaluasi serta menindaklanjuti suatu proses agar persyaratan mutu yang telah ditetapkan dapat tercapai. Peningkatan kualitas mutu suatu industry harus melalui proses pengendalian mutu terhadap produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan proses perbaikan kualitas mutu melalui penerapan new seven tools. Metode new seven tools meliputi beberapa tahapan yaitu diagram afinitas, diagram pohon, process decision program chart (PDPC) dan activity network diagram. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga macam cacat produk yaitu isi tidak penuh, lid cup miring dan kekuatan lid cup kurang rapat dengan tingkat kecacatan terbesar pada lid cup miring. Hasil analisis didapatkan ada tiga faktor penyebab timbulnya cacat produk air minum dalam kemasan cup 240ml yaitu mesin dan peralatan, sumber daya manusia (SDM) dan metode. Beberapa usulan alternatif perbaikan yaitu melakukan perbaikan kondisi mesin dan peralatan, meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan penggunaan metode sesuai dalam produksi. Berdasarkan diagram jaringan kerja, proses pengendalian kecacatan produk di PT. DEA membutuhkan waktu rata rata selama 27 hari.
Analysis of Quality Control of Drinking Water Products in Cup Using New Seven Tools Method (Case Study in PT. DEA)
Quality control is an activity to monitor, evaluate, and also follow up so that the quality requirements that have been set can be achieved. To improve quality, an industry must apply quality control to its production. The purpose of this research is to get a description of the process of making drinking water products in 240ml cup packaging and get, knowing the quality improvement process, especially in applying the new seven tools. The new seven tools method used includes several stages, namely affinity diagrams, tree diagrams, decision program chart (PDPC) processes, and network diagram activities. The results of the study found three types of product defects which are not full contents, sloping cup lid, and cup lid strength less tight. However, from the three defects, it is known that the sloping cup lid has the greatest disability rate. The results of the analysis show that there are three factors that cause the defect of drinking water products in 240ml cup packaging, namely machinery and equipment, human resources (HR), and methods. Some proposed improvements that can be given are related to defects in drinking water products in 240ml cup packaging, namely improving the condition of machines and equipment, improving human resources (HR), and using appropriate methods in production. Based on the working network diagram that the processor stages for controlling product defects at PT. DEA requires an average of 27 days.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Akhyar, Y. 2014. Manajemen Mutu Terpadu. Jurnal Potensiavol, 13(1): 1-20.
Arif, M. 2016. Bahan Ajar Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta : CV. Budi Utama.
Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Perusahaan Industri Besar Sedang Menurut SubSektor, 2008-2013.
Darsono. 2013. Analisis Pengendalian Kualitas Produksi dalam Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk. Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi. 1 (35): 1-17.
Deril, M dan Novirina H. 2015. Uji Parameter Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Kota Surabaya. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 6(1) : 55-60.
Herdjanto, E. 2007. Manajemen Operasi. Jakarta : Grasindo
Irawan, I dan Sukanta. 2017. Pengendalian Proses Produksi dengan Metode Statistical Process Control dalam Upaya Minimasi Cacat Tissue Paper. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D64-69). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya.
Jasasila. 2017. Peningkatan Mutu Pemeliharaan Mesin Pengaruhnya terhadap Proses Produksi pada PT. Aneka Bumi Pratama (ABP) di Kabupaten Batanghari. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 17(3): 96-102.
Ma’arif, S. dan Hendri T. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta : Grasindo
Mirza,M.N. 2014. Hygiene Sanitasi dan Jumlah Coliform Air Minum. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2): 167-173.
Peraturan Menteri Perindustrian tentang Persyaratan Teknis Industri Air Minum dalam Kemasan nomor 96/M-IND/PER/12/2011.
Prihantoro, Rudy. 2012. Konsep Pengendalian Mutu. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Riyanto. 2014. Validasi dan Verifikasi Metode Uji Sesuai dengan ISO/IEC 17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Yogyakarta : CV. Budi Utama.
Rodhi, F. A. 2013. Penentuan Jenis Maintenance yang Sesuai untuk Mesin Print Number Wheel PT. Barindo Anggun Industri. Jurnal Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. 2(1): 96-104.
Sugian, S. O. 2006. Kamus Manajemen Mutu. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Suwandi, A. 2016. Peningkatan Kualitas untuk Meminimasi Cacat Produk Cat Plyurethane dengan Metode Taguchi. Jurnal Inovisi, 12(2): 55-71.
Wibowo, H. dan Emy K. 2014. Analisis Kecacatan Produk Air Minum dalam Kemasan (AMDK) sebagai Upaya Perbaikan Kualitas dengan Metode DMAIC. Jurnal Spektrum Industri 12(2): 153-163.
Yana, S. 2015. Analisis Pengendalian Mutu Produk Roti pada Nusa Indah Bakery Kabupaten Aceh Besar. Malikussaleh Industrial Engineering Journal. 4(1): 17-23.
DOI
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v13i2.5453Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Yuza Zakariya, Muhammad Fuad Fauzul Mu’tamar, Khoirul Hidayat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.