Identifikasi Fisikokimia dan Analisis Finansial Cookies Tepung Kulit Tauge Kacang Hijau dan Tepung Tempe
Abstract
Cookies atau biasa masyarakat Indonesia menyebutnya kue kering merupakan salah satu makanan ringan. Tepung kulit tauge kacang hijau dan tepung tempe dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan cookies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia, dan kelayakan finansial produk cookies kombinasi bahan baku tepung kulit tauge kacang hijau dengan tepung tempe.Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor proporsi tepungkulit tauge kacang hijau dan tepung tempe dengan level sebagai berikut A (20:70), B (40:50), C (60:30), D (80:10), E (70:20), F (50:40), G (30:60), H (10:80). Karakteristik fisik menunjukkan bahwa tingkat kekerasan (hardness) berkisar dari 1,61-3,90 gf.. Karakteristik kimiawi cookies tepung kulit tauge dan tepung tempe menunjukkan bahwa kadar air berkisar 2,63-5,83, kadar protein berkisar 2,84-6,07 % dan kadar serat berkisar 34,93-75,68%. Proporsi tepung kulit tauge dan tepung tempe berpengaruh nyata (p kurang dari 0,05) terhadap hardness, rasa, warna, tekstur, aroma dan kesukaan keseluruhan. Hasil analisis financial usaha cookies tepung kulit tauge dan tepung tempe didapatkan nilai BEP Rp 10.797, nilai NPVRp 186.645.349, payback periode 1 tahun 4 bulan bulan dan Net B/C 1,85.
Kata kunci: Cookies, tepung kulit tauge, tempe.
Identification of Physicochemistry and Financial Analysis of Skin Flour Green Cookies and Tempe Flour
ABSTRACT
Cookies is one of a snack product. Mung bean husk flour and soybean cake flour can be used as the ingredient in making cookies. This study aims to determine the physicochemical characteristics and feasibility studies of cookies. The research method used in this study was a Randomized Group Design (RGD) with 2 factors: the proportion of mung bean husk flour and soybean cake flour by the following levels: A (20:70), B (40:50), C (60:30), D (80:10), E (70:20), F (50:40), G (30:60), H (10:80). The physical characteristics showed that the hardness level of the cookies ranges from 1,61-3,90 gf. The chemical characteristics of the mung bean husk flour and soybean cake flour cookies showed that the moisture content was range 2,63-5,83%, the protein content is in range 2,84-6,07%, and the fiber content is in range 34,93-75,68%. The proportion of mung bean husk flour and soybean cake flour significantly influenced (p less than 0,05) the hardness level, taste, color, texture, smells and the overall contentment of the cookies. The results of the financial feasibility test showed that BEP was Rp 10.797, positive NPV (Rp 186.645.349), faster payback period (16 months), and Net B/C value was 1.85 which suggests (Net B/C more than 1)
Keywords: cookies, soybean flour, tempe.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Drajat D. P., Wahono H. S., Indria P. 2014. Pengaruh Umur Fermentasi Temped An Proporsi Dekstrin Terhadap Kualitas Susu Tempe Bubuk. Jurnal Pangan Dan Agroindustri. 2 (1) : 47-53.
Kurniawati, Ayustaningwarno F., 2012, pengaruh subtitusi tepung terigu dengan tepung temped an tepung ubi jalar kuning terhadap kadar protein, kadar β karoten dan mutu organoleptic roti manis. Jurnal of nutrition collage, 1(1):344-351
Maulina A. 2015. Eksperimen Pembuatan Cake Subtitusi Tepung Tempe. [Skripsi]. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.
Mayasari R. 2015. Kajian Karakteristik Biskuit yang dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipoema Batatas L.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.). Program Studi Teknologi Pangan. Fakultas Teknik. Universitas Pasundan Bandung.
Midyanto D. N., Sudarminto S.Y. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tekstur Tahu Untuk Direkomendasikan Sebagai Syarat Tambahan Dalam Standart Nasional Indonesia. Jurnal Pangan Dan Agroindustri. 2 (4) : 259-267.
Sholikhah F. S., Fithri C. N. 2015. Cookies Beras Pratanak (Kajian Proporsi Tepung Beras Pratanak Dengan Tepung Terigu Dan Penambahan Shortening). Jurnal Pangan Dan Agroindustri. 3 (3) : 1180-1191.
Utiarahman G., Rita M. H., Nikmawatisusanti Y. 2013. Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Nugget Ikan Layang (Decapterus Sp.) Yang Disubtitusi Tepung Ubi Jalar Putih (Ipoema Batatas L.) Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan. 1 (3) : 126-138.
Warsito H., Rindiani., Fafa N.2015. Ilmu Bahan Makanan Dasar. Yogyakarta : Nuha Medika.
Wisti C. 2011. Pembuatan Kue Kering Dengan Tepung Ubi Jalar Unggu (Ipoema Batatas Poier). [Tugas Akhir] Program Studi Teknologi Jasa Dan Produksi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.
DOI
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v12i2.5452Metrics
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Nailatul Nuriyah, Muhammad Fuad Fauzul Mu’tamar, Asfan Asfan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.