Karakteristik Edible Film Hasil Kombinasi Pati Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) dan Pati Jagung (Amilum maydis)

Miftahul Ulum, Muhammad Fuad Fauzul Mu’tamar, Asfan Asfan

Abstract

Edible film merupakan lapisan tipis yang digunakan untuk melapisi makanan (coating), dan berfungsi sebagai pembawa bahan tambahan pangan. Penggunaan pati bijialpukat dalam pembuatan edible film memberi nilai tambah pada limbah biji alpukat. pati biji alpukat terdapat kandungan amilosa sebanyak 43,3 %, sedangkan pati jagung digunakan karena sifat higroskopisnya dan mengandung amilosa 27%.Tujuan dari penelitian ini mengetahui karakteristik edible film dari pati biji alpukat dan pati jagung dan menentukan hasil perlakuan terbaik dengan metode CPI (Composite Performance Index) terhadap produk edible film menggunakan bahan dasar pati biji alpukat dan  pati jagung. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, sehingga total ada 36 unit perlakuan, perlakuan penelitian ini mengkombinasikan pati biji alpukat (Y) sebanyak 4 perlakuan yaitu  10, 20, 30, dan 40% dari pati jagung (X) yang di kombinasikan 4, 6, dan 8 gram. Parameter penelitian meliputi uji ketebalan, uji kuat tarik dan uji elongasi. Hasil Penelitian menunjukan karakteristik fisik Edible film pada penggunaan pati jagung (4 gr, 6 gr dan 8 gr) dan pati biji alpukat (10%, 20%, 30%, dan 40%) menghasilkan ketebalan 0,114 – 0,125 mm, kuat tarik 772,860 – 1018,233 N/cm2, dan elongasi 9,032 – 11,476%. Hasil pemilihan perlakuan terbaik menggunakan CPI didapatkan bahwa perlakuan jagung 8 gr + pati biji alpukat 2,4 gr menjadi perlakuan terbaik dengan nilai ketebalan 74,19 mm, kuat tarik 223,25 N/cm2 dan elongasi 513,75 %.

Kata kunci : Edible Film, Pati Jagung dan Pati Biji Alpukat.

ABSTRACT

Edible film is a thin layer used to coat food (coating), and serves as a carrier of food additives. The use of avocado seed starch in making edible films adds value to avocado seed waste. Avocado seed starch contained 43.3% amylose content, while corn starch was used because of its hygroscopic properties and contained 27% amylose. The purpose of this study is to determine the characteristics of edible films from avocado starch and corn starch and determine the best treatment results by CPI method (Composite Performance Index) of edible film products using basic ingredients of avocado seed starch and corn starch. This study used a completely randomized design (CRD) with 2 treatment factors and repeated 3 times, so that a total of 36 treatment units, the treatment of this study combined avocado seed starch (Y) of 4 treatments, namely 10, 20, 30, and 40% of corn starch (X) combined 4, 6, and 8 grams. The research parameters included thickness test, tensile strength test and elongation test. The results showed the physical characteristics of Edible film on the use of corn starch (4 g, 6 g and 8 g) and avocado seed starch (10%, 20%, 30%, and 40%) resulting in a thickness of 0.114 - 0.125 mm, tensile strength772,860 - 1018,233 N / cm2, and elongation 9,032 - 11,476%. The results of the selection of the best treatment using CPI showed that the corn treatment of 8 gr + avocado seed starch 2.4 grams became the best treatment with a thickness value of 74.19 mm, tensile strength 223.25 N / cm2 and elongation of 513.75%.

Keywords: Edible Film, Corn Starch and Avocado Seed Starch.

Keywords

Edible Film, Pati Jagung dan Pati Biji Alpukat.

Full Text:

PDF

References

Akili M.S., Usman Ahmad, dan Nughraha E.S. 2012. Karakteristik Edibe Film dengan Pektin Ekstraksi dari Kulit Pisang. Jurnal Keteknikan Pertanian. 26(1) : 39-46.

Amaliya R.R. dan Widya Dwi R.P.,2014. Karekterisasi Edible Film Dari Pati Jagung Dengan Penambahan Filtrat Kunyit Putih Sebagai Anti Bakteri. Jurnal Pangan Dan Agroindustry.2(3) : 43-53.

Aulia Dewi N.H., Istiqomah, Siti S.R., 2014. Pengolahan Limbah Biji Alpukat Untuk Pembuatan Dodol Pati Sebagai Alternatif Pengobatan Ginjal. Jurnal Ilmiah Mahasiswa . 4(1) : 32-37.

Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Produksi Holtikultura Tahun 2014. Kementrian Pertanian.

Basuki E.K.S., Jariyah dan Dhenok D.H. 2014. Karakteristik Edible Film Ubi Jalar Dan Gliserol. J.REKAPANGAN.8(2) : 128-135.

Darmawan A. 2017. Optimasi Tensile Strength, Elongation Dan Permeabilitas Uap Air (Water Vapor Permeability) Pada Biodegradable Film Berbahan Dasar Pati Singkong Dan Tepung Gathotan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Dwimayasanti R. 2016. Pemanfaatan Karagenan Sebagai Edible Film. Oscana. 41(2) : 8-13.

Fajarini R.N., Soewarto H., dan Hardienata. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Menggunakan Metode Composite Performance Index Untuk Pemilihan Pemenang Tender Pengadaan Barang/Jasa. Universitas Pakuan.

Fardhyanti D.S. dan Syara S.J. 2015. Karakterisasi Edible Film Berbahan ekstrak Karagenan Dari Rumput Laut (Eucheuma Cottonii).Jurnal Bahan Alam Terbarukan.4(2): 48-56.

Jacoeb A.M., Roni Nugraha, Siluh P.S.D.U. 2014. Pembuatan Edible Film Dari Pati Buah Lindur Dengan Penambahan Gliserol Dan Karagenan. JPHPI. 17(1) : 14-21.

Krochta, J.M., De Mulder-Johnston, C., 1997, Edible and Biodegradable Polymer Films: Challenges and opportunities, J. Food Technol., 51(2) : 61-74.

Kusumawati, D. H. dan Widya D.R. P, 2013. Karakteristik fisik dan kimia edible film pati jagung yang diinkorporasi dengan perasan temu hitam, Jurnal Pangan dan Agroindustri. 1(1) : 90-100.

Lubis, L.M.2008. Ekstrasi Pati Dari Biji Alpukat. Departemen Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

MaflahahIffan. 2010. Analisis Proses Pembuatan Pati Jagung (maizena) Berbasis Neraca Massa. Jurnal EMBRYO. 7(1) : 216-188.

Maharani Y., Faizah Hamzah, dan Rahmayuni. 2017. Pengaruh Perlakuan Sodium Tripolyphosphate (STPP) Pada Pati Sagu termodifikasi Terhadap Ketebalan, Transparansi dan Laju Perpindahan Uap Air Edible Film. JOM FAPERTA.4(2) : 1-10.

Murni S.W., Harso P., Desi W., dan Novita S. 2013. Pembuatan Edible Film Dari Tepung Jagug (Zea Mays L.) Dan Kitosan. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”. ISSN 1693-4393.

McHaugh, T., J. F. Aujard dan J. M. Krochta. 1994 Plasticcized whey Protein Edible Film: WaterVapor Permeabelity Properties. Journal of Food Science , 59(423) : 416-419.

Milani, J., dan G. Maleki. 2012. Hidrocolloids in Food Industry. Ln : Valdez, B. (ED). Food Industrial Processe-Methods and Equipment; In Teach. Canada : 17-38.

Mindarwati, E., 2006. Kajian Pembuatan Edible Film Komposit dari Karagenan sebagai Pengemas Bumbu Mie Instant Rebus. Tesis. Program Studi Teknologi Pasca Panen, Institut Pertanian Bogor, Bogor: 83 hal.

Nur Aini Dan Nur Haeni, 2008. Komposisi Kimia Dan Sifat Fungsional Pati Jagung Berbagai Variates Yang Diekstrak Dengan Pelarut Natrium Bikarbonat. Jurnal Agroland. 15(2): 89-94.

Sara N. E. M..2015. Karakteristik Edible Film Berbahan Dasar Whey Dangke Agar dengan Penambahan Konsentrasi Sorbitol. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin Makasar . Makasar.

Prasetyo A.E., Anggara Widhi, dan Widayat. 2012. Potensi Gliserol Dalam Pembuatan Turunan Gliserol Melalui Esterifikasi. Jurnal Ilmu Lingungan. 10(1): 26-31.

Purwanti A. 2010. Analisis Kuat Tarik dan Elongasi Plastik Kitosan Terplastisasi Slorbitol. Jurnal Teknologi. 3(2): 99-106.

Rahardiyanto T.P. dan Agustini R., 2013. Pengaruh Massa Gliserol Terhadap Titik Leleh Plastic Biodegradable Dan Pati Ubi Kayu, UNESA. Journal of Chemistry. 2(1) : 109-113.

Rangkuti A.H. 2009. Metode Pengambilan Keputusan Secara Efektif Pada Kriteria Majemuk Dengan Metode Bayes, MPE, CPI dan AHP. Jurnal Basis Data. 4(1) : 95-104.

Robertson L.G. 1992. Food Packaging (Principlas and Practice) Marcel Deleker, Inc. New york.

Rusli A., Metusalach, Salengke, Mulyati Muhammad Tahir. 2017. Karakterisasi Edible Film Karagenan Dengan Pemlastis Gliserol. JPHPI. 20(2) : 219-229.

Santoso B., Herpandi, Puspa A.P., dan Rindit P., 2013. Pemanfaatan Karagenan dan Gum Arabic Sebagai Edible Film Berbasis Hidrokoloid. AGRITECH. 33(2) : 140-145.

Santoso R., 2016. Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Penerima Beasiswa Menggunakan Metode Comprative Performance Index (CPI). Articel Skripsi. Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Setiani W., Tety Sudiarti, dan Lena Rahmidar. 2013. Preparasi Dan Karakterisasi Edible film Dari Poliblend Pati Sukun-Kitosan. 2(3) : 100-109.

Ulfah F, Nugraha,, I. 2014. Pengaruh Penambahan Montmorillonit Terhadap Sifat Mekanik Komposit Film Karagenan-Montmorillonit. Jurnal Ilmiah Molekul. 9(2) : 154-165.

Warkoyo, Rahardjo Budi, M.2014.Sifat Fisik, Mekanik dan Barier Edible Film Berbasis Pati Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagitifiolium) Yang Diinkorporasi Dengan Kalium Sorbat. AGRITECH. 34(1) : 72-81.

Wattimena D., La Ega, dan Febby J.P., 2016. Karekterik Edible Film Pati Sagu Alami Dan Pati Sagu Fosfat Dengan Penambahan Gliserol. Jurnal Agritech. 36(3) : 247-252.

Yudiandani A., Raswen E., Ahmad I.. 2016. Pemanfaatan Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Untuk Pembuatan Edible Film. Jurnal FAPERTA. 3(2) : 1-10.

Zulhida R. Dan Hery S.T. 2013. Pemanfaatan Biji Alpulkat (Persea Americana Mill.) Sebagai Bahan Pembuat Pati. AGRIUM. 18(2) : 144-148

DOI

https://doi.org/10.21107/rekayasa.v11i2.4419

Metrics

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Miftahul Ulum, Muhammad Fuad Fauzul Mu’tamar, Asfan Asfan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.