KADAR HORMON SITOKININ PADA TANAMAN KENAF (Hibiscus cannabinus L.) BERCABANG DAN TIDAK BERCABANG

yunin hidayati

Abstract


Tanaman kenaf pada umumnya tidak menghasilkan cabang produktif dan hanya menghasilkan siwilan-siwilan (bakal cabang yang tidak tumbuh menjadi cabang) saja. Percabangan pada kenaf  dipacu oleh adanya sinergisme antara kadar  hormon auksin-sitokinin. Rasio kadar tertentu hormon auksin-sitokinin dalam tanaman menentukan pembentukan cabang pada tanaman. Berdasarkan hasil pengamatan morfologi tanaman kenaf bercabang dan tidak bercabang tampak bahwa ada perbedaan karakter morfologi yang meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, panjang cabang dan jumlah nodus pada tanaman kenaf galur bercabang, kontrol tidak bercabang KR11 dan kontrol bercabang SM004. Kontrol tidak bercabang KR11 memiliki ketinggian tertinggi dan jumlah cabang paling sedikit dibanding lainnya. Kontrol bercabang SM004 memiliki tinggi paling rendah dan jumlah cabang paling banyak dibanding lainnya. Rata-rata ketinggian tanaman paling tinggi adalah kontrol tidak bercabang KR11 yaitu 230,6 ± 36,7 cm dan paling rendah adalah kontrol bercabang SM004 yaitu 116,3 ± 64,4 cm. Sedangkan jumlah cabang paling banyak yaitu kontrol bercabang SM004 mencapai  5,6 ± 2,7 cabang tiap tanamannya dan paling sedikit adalah KR11 yang memiliki rata-rata 0,8 ±  0,8 cabang tiap tanamannya. Berdasarkan penelitian tampak bahwa semakin tinggi tanaman maka jumlah cabang yang dihasilkan semakin sedikit dan sebaliknya semakin rendah tinggi tanaman maka jumlah cabang yang dihasilkan semakin banyak. Kadar sitokinin tertinggi yang dihasilkan pada masing-masing tanaman adalah pada ujung akar dan kadar terendah adalah pada ujung batang.

References


Arumingtyas, E. L. 2006. Induksi Mutasi Dengan Mutagen Ethyl Methane Sulfonate (EMS) Untuk menghasilkan Percabangan Pada Kenaf (Hibiscus cannabinus L.). Universitas Brawijaya. Malang.

Arumingtyas, E. L., Retno M., Serafinah I. 2006. Identifikasi Gen Penyandi Percabangan Pada Dua Galur Kenaf Hasil Mutasi Dengan Ethyl Methane Sulfonate (EMS) Dan Mekanismenya Dalam Pengontrolan Pembentukan Cabang. Universitas Brawijaya. Malang.

Bangerth, F. 1994. Response of Cytokinin concentration in the Xylem Exudate of Bean (Phaseolus Vulgaris L) Plants to Description and Auxin Treatment and Relationship to Apical Dominance. Planta 194:439-442

Dasumiati. 2003. Seleksi Untuk Peningkatan Produksi Biji Kedelai Dari Generasi Seleksi 1 (F3) Dan Seleksi 2 (F4) Hasil Persilangan Varietas Slamet >< Nokhonsawon. Tesis tidak diterbitkan. Bogor : IPB

Dwidjoseputro. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia

Duke, J.A. 1983. Handbook of Energy Crops.diakses dari website: http://www.hort.purdue.edu/newcrop/dukeenergy/Hibiscuscannabinus .html

Gardner, P.F., Pearce, R.B., Mitchell, R.L Terjemahan oleh Herawati Susilo. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press

Leshem, Y. 1973. The Molecular and Hormonal Basis of Plant Growth and Development. New York: Pergamon

Letham, D.S. 1968. In Biochemistry and Physiology of Plant Growth Substances. Ottawa: Runge

Liu, A. 2003. Making Pulp and Paper From Kenaf. Am kenaf Soc. TX, USA

Marre, E. 1997. In Plant Growth Regulators, editor P.E. Pilet. New York: Springer-Verlag

Sasmitamihardja, Dardjat & A. Siregar. 1991. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB Press

Sastrosupadi, A. & M. Sahid. 1996. Potensi Tanaman Serat Karung Sebagai Penghasil Bahan Baku Pulp. Monograf Balittas No. 1. Dept. Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat Malang

Srivastava, Lalit M. 2002. Plant Growth and Development. London: Academic Press

Tamas, I.A. 1995. Hormonal Regulation of Apical Dominance In Plant Hormones (ed. P. J. Davies), pp. 572-597. Dordrecht: Kluwer Academis Publishers

Taylor, C.S. 1995. Kenaf. Kenaf International, Ltd., McAllen. Texas




DOI: https://doi.org/10.21107/jps.v1i1.1328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Pena Sains Indexed by:

Directory of Open Access Journals                       Home         Find in a library with WorldCat                   Related image

 

 

 

 

 Creative Commons License

Jurnal Pena Sains is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. Copyright © 2014 Science Education Program Study, University of Trunojoyo Madura.