Kompleksitas Ide dalam Cerita Rakyat Gangsiran Aswatama di Dataran Tinggi Dieng

Titi Setiyoningsih, Kinanti Resmi Hayati, Hubbi Saufan Hilmi

Abstract


Berdasarkan observasi, terdapat satu tempat di Dieng bernama Gangsiran Aswatama. Tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan kompleksitas ide dalam cerita rakyat Gangsiran Aswatama. Jenis penelitian kualitatif metode studi kasus. Lokasi penelitian di Dataran Tinggi Dieng Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia. Data penelitian berupa cerita rakyat Gangsiran Aswatama dan dokumen perpustakaan Banjarnegara. Sumber data penelitian ini tetua, kepala desa, ketua kelompok sadar wisata, juga warga umum Dataran Tinggi Dieng. Teknik pengumpulan data teknik wawancara mendalam seacara berulang dan dokumentasi audio. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan metode bertujuan dan snowball sampling.Validitas triangulasi sumber dan triangulasi teori. Teknik analisis interaktif. Kompleksitas ide cerita rakyat Gangsiran Aswatama merepresentasikan sejarah Dataran Tinggi Dieng terkait sistem religi sebelum islam datang, adat menjaga bayi yang dijalankan berpedoman pada cerita leluhur, hubungan manusia yang bersifat vertikal, hasrat untuk menguasai alam, serta anggapan nilai luhur terhadap karya manusia.

Keywords


Cerita Rakyat; Gangsiran Aswatama; Dataran Tinggi Dieng; Antropologi Sastra

References


Aristama, Andalas, Sugiarti. 2020. Dampak dan Fungsi Mite Semar Bagi Kehidupan Masyarakat Lereng Gunung Arjuna. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra Vol. 8 No. 1: 1-12.

Emzir dan Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Endraswara, S. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

____________. 2013. Folklor Nusantara: Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Geertz, Clifford. 2014. Agama Jawa: Abangan, Santri, Priyayi, dalam Kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.

Hoefel, Roseanne L. 2002. “’Splendid disciplines’: American Indian women’s ethnographic literature”. Between Anthropology and Literature: Interdisciplinary Discourse. London: Routledge.

Juherni, Wardiah, dan Fitriani. 2019. “Budaya Masyarakat Besemah dalam Cerita Rakyat Kisah Tiga Dewa Pendiri Jagat Besemah Karya Dian Susilastri (Kajian Antropologi Sastra)”. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol. 5, No.1: 98-120.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Lestari. 2019. “Wujud Budaya dan Pendidikan Karakter dalam Cerita Rakyat Watu Dodol”. BELAJAR BAHASA Vol. 4, No. 2: 161-240.

Lombard, Denys. 2005. Nusa Jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu Bagian II: Jaringan Asia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Maulidiah dan Saddhono. 2019. “Wujud Budaya dan Nilai Pendidikan dalam Cerita Rakyat Putri Jelumpang: Sebuah Kajian Antropologi Sastra”. Widyaparwa Vol. 47, No. 2: 185-192.

Maulidiah, Waluyo, dan Subiyantoro. 2019. “Wujud Budaya Dalam Cerita Rakyat Ma’ Kassum: Kajian Antropologi Sastra”. Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0.: 306-309.

Meigalia, Wasana, dan Putra. 2019. “Sastra Lisan Salawat Dulang Sebagai Sarana Transmisi Nilai-Nilai Luhur Kebudayaan Minangkabau dari Generasi ke Generasi”. Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No.2: 179-193).

Novrianus, N., Sunarsih, E., & Susanto, H. 2019. “Nilai Budaya Dalam Mantra Masyarakat Daytak Salako Di Nek’usun Kelurahan Nyarumkop Kecamatan Singkawang Timur”. CAKRAWALA LINGUISTA Vol. 2 No. 2: 80-88.

Pendit, Nyoman S. 2003. Mahabharata. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra, Peranan Unsur-unsur Kebudayaan dalam Proses Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saputro, Muhammad Yusuf. 2021. “Perbandingan Aspek Lingkungan Pada Cerita Rakyat ‘Pemuda Berseruling Ajaib’ Jerman Dengan ‘Dewi Liung Indung Bunga’ Kalimantan Selatan”. Widyaparwa Vol. 9, No. 1: 124-134.

Sriyono. 2021. “Motif Kargoisme dalam Cerita Rakyat Fakfak: Sebuah Pendekatan Antropologi Sastra”. Aksara, Vol. 33. No. 2, hlm. 187—200.

Stankiewicz, Damien. 2012. “Anthropology and Fiction: An Interview with Amitav Ghosh”. CULTURAL ANTHROPOLOGY Vol. 27, Issue 23: 535-541.

Sukatno, Otto. 2004. Dieng Poros Dunia: Menguak Jejak Peta Surga yang Hilang. Yogyakarta: IRCiSoD.

Trisnasasti, A. 2020. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara”. Journal of Language Learning and Research Vol. 3 No.2: 99-106.

Vlekke, Bernard H. M. 2016. Nusantara: Sejarah Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Wiles, E. 2020. “Three branches of literary anthropology: Sources, styles, subject matter”. Ethnography, Vol. 21, No. 2: 280–295.

Yendra. 2016. “Wujud Kias dalam Tambo Minangkabau”. JURNAL GRAMATIKA Vol. 2, No. 2: 133-145.




DOI: https://doi.org/10.21107/metalingua.v9i1.25118

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Titi Setiyoningsih, Kinanti Resmi Hayati, Hubbi Saufan Hilmi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: