EFEKTIVITAS HORMON 17 α-METILTESTOSTERON UNTUK MEMANIPULASI KELAMIN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA PEMELIHARAAN SALINITAS YANG BERBEDA

Wayan Jajhang Bustaman, Apri Arisandi, Indah Wahyuni Abida

Abstract


Secara alami produksi benih ikan nila sebagian besar merupakan individu betina, dengan perbandingan 1 jantan : 3 – 6 betina. Hal tersebut dapat menyebabkan biomass yang dihasilkan lebih kecil, sehingga produksi budidaya tidak maksimal, maka budidaya monoseks jantan merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan produksi dengan menggunakan hormon 17 α-Metiltestosteron. Desain Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan dengan 3 kali ulangan melalui dua tahap. Tahap yang pertama dilakukan dengan metode perendaman selama 6 jam, tahap yang kedua pada perlakuan A setelah perendaman secara terkontrol selanjutnya dipelihara dalam air dengan salinitas 0 0/00, perlakuan B setelah perendaman dengan hormon MT 5 mg/l selanjutnya dipelihara dalam air dengan salinitas 5 0/00, perlakuan C setelah perendaman dengan hormon MT 10 mg/l selanjutnya dipelihara dalam air dengan salinitas 10 0/00. Data yang diambil dengan mengukur jumlah persentase jantan, ADG, SR, Efek pemberian hormon dan kualitas air. Sehingga dapat diketahui persentase kelamin jantan ikan nila pada perlakuan A (62 %), perlakuan B (78 %), perlakuan C (85 %). Persentase ADG pada perlakuan A (66,1 %), perlakuan B (50,2 %), perlakuan C (47,1 %) dan pertumbuhan berat ikan nila pada perlakuan A lebih cepat dari perlakuan B dan C dan pertumbuhan panjang ikan nila pada perlakuan C lebih cepat dari perlakuan A dan B. Laju kelangsungan hidup ikan nila pada perlakuan A menghasilkan 92,5 %, perlakuan B menghasilkan 93 % dan perlakuan C menghasilkan 95 %. Efek negatif akibat pemberian hormon pada perlakuan B dan C dapat diketahui dengan kelainan pada tubuh ikan diantaranya kelainan rongga tanpa bola mata, kelainan tubuh terlipat, kelainan tubuh tidak berekor, kelainan ekor terlipat, sedangkan pada perlakuan A tidak terdapat adanya kelainan pada tubuh ikan.

Kata Kunci : Hormon 17 α-Metiltestosteron, manipulasi kelamin dan salinitas


References


Affandi, R dan Muhammad, T.U. 2002. Fisiologi Hewan Air. Unri Press. Pekanbaru. 125 Hal

Antipora, J.L. 1986. Premiliary Studies on The Effects of Methyltestosterone on Macro brachium rosenbergii Juveniles. Research conducted under the FAO/NACA Thailand. http://www.naca.com/WP/86/46.html [3 April 2006].

Ardiwinoto, K, 1999. Peningkatan Mutu Benih Nila Dengan Metode Monosex Jantan. Blai Benih Ikan Sentral Umbulan. 4 hal

Ardiwinoto, K. dan Arisandi, A. 2000. Paket Usaha Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila. BBAT Umbulan. Pasuruan. 60 hal.

Balamurungan, P., Mariappan, P., and Balasundaram, C. 2004. Impacts of Mono-Sex Macrobrachium Culture in The Future Of Seed Avalability in India. Aquaculture Asia. Vol.IX No.2. Pp. 15-16

Connell, D.W dan Miller, G.J. 2006. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Penerjemah : Koestoer, Y. Judul asli : Chemistry and Ecotoxicology of Pollution. Tahun 1995. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. 520 hal

Fulierton, D.S. 1980. Steroid dan Senyawa Terapetik Sejenis. Buku teks Wilson dan Gisvold. Kimia farmasi dan Medicinal organic. Editor : Doerge, R.F. edisi VIII, bagian II. J.B. Lippincott Company. Philadelphia – Toronto. USA. Hal. 675 – 754

Huberman, A. 2000. Shrimp Endocrinology. A review. Aquaculture. 191 : 191-208.

Lu, F.C. 1995. Toksikologi Dasar Asas, organ sasaran dan penilaian resiko. Edisi II. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. 428 hal.

Matty, A.J. 1985. Fish Endocrinology. Croom helm. Timber press. Oregon. USA. 264 pp.

Murray, R.K. Gramer, P.K. Mayes, P.A., and Rodwell, V.W. 2003. Biokimia Harper. Edisi 25. Penerjemah : Hartono, A. Judul Asli : Harpe’s Biochemistry. 25/E. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 883 Hal

Pandian, T.J. dan Koteeswaran, R. 2000. Lability of Sex Differentiation in Fish. School of biological sciences. Maduraj Kamaraj University. India. 95-100 Hal

Piferrer, F. 2001. Endocrine Sex Control Strategie For Feminization of Teleosts Fish. Aquaculture. 197 : 229-281

Purdom, C.E. 1993. Genetic and Fish Breeding. Chapman and Hall. New York. USA. 277 pp.

Rougeot, C., Jacobs, B., Kestemont, P., and Melard, C. 2002. Sex Control and Sex Determinism Study in Eurasian Perch Perca fluviatilis, by Use of Hormonally Sex-Reversed Male Breeders. Aquaculture 211 : 81-89

Saanin. 1986. Kunci Identifikasi Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta. 125 hal.

Soeseno, S. 1977. Dasar-dasar Perikanan Umum. Penerbit CV. Yasaguna. Jakarta. 63 hal.

Sriani. 2004. Teknik Pembenihan Kerapu Macan (E. fuscoguttatus) di BBAP Situbondo Jawa Timur. Teknologi dan Manejemen Produksi Benih Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. pp

Sukma, O.M dan Tjarmana, M. 1981. Budidaya Ikan. Penerbit C.V. Yasaguna. Jakarta. 34 Hal

Sumantadinata, K. Dan Carman, O. 1995. Teknology Genogenesis dan Seks Reversal dalam Pemuliaan Ikan. Buletin Ilmiah Gukuryoku, Volume I. 2005. Hal.11-18

Supriyadi, 2005. Efektivitas Pemberian Hormon 17α-Metiltestosteron dan HCG yang Dienkapsulasi di Dalam Emulsi Terhadap Perkembangan Gonad Ikan Baung (Hemibagrus memurus Blkn). Thesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pp 20-27

Taufik, A.M. 1998 Optimalisasi Dosis Hormon 17 α-Metiltestosteron Dan Lama Perendaman Larva Ikan Nila (Oreochromis sp) Terhadap Keberhasilan Perubahan Jenis Kelamin (Sex Reversal). Universitas Brawijaya. Malang. 24 hal.

Turner, C.D. dan Bagnara, J.T. 1998. Endokrinologi Umum. Penerjemah : Harjoso. Judul Asli : General Endocrinology. 1976. Airlangga University Press. Yogyakarta. 746 hal.

Wichins, J.F. dan Lee, D.O.C. 2002. Crustacean Farming (Raching and Culture). Lowa State University Press. Blackwell Science Company. USA. 446 pp.

Yamazaki, F. 1983. Sex Control and Manipulation in Fish. Aquaculture 33 : 329 – 354.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v2i1.903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.







 INDEXED BY: