PERBEDAAAN PADAT TEBAR TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP POST PEURULUS LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) PADA BAK TERKONTROL

Nunik Cokrowati, Pujiati Utami, S Sarifin

Abstract


Prospek budidaya Panulirus homarus menjanjikan dari segi ekonomi dan keadaan alam di wilayah NTB serta merupakan spesies komoditi ekspor utama di Indonesia.Potensi akuakultur lobster pasir tentunya membutuhkan teknik budidaya yang sesuai agar mendapatkan hasil yang optimal.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan padat tebar terhadap pertumbuhan dan nilai Survival rate (SR) serta untuk mengetahui padat tebar yang dapat menghasilkan pertumbuhan dan nilai SR optimum post puerulus Panulirus homarus.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu padat tebar dengan densitas 20 ekor/m2, 40 ekor/m2, 60 ekor/m2, dan 80 ekor/m2. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan spesifik dan kelangsungan hidup (SR) post puerulus Panulirus homarus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan perbedaan padat tebar berpengaruh (P<0,05) terhadap pertumbuhan spesifik dan kelangsungan hidup (SR) post puerulus Panulirus homarus. Nilai SGR dan SR tertinggi terdapat pada kepadatan 20 ekor/m2 sebesar 2,15425% dengan nilai SR 75%, dengan kualitas air sebagai faktor pembatas dengan nilai rata-rata pH 7,2, suhu 26,930 C, salinitas 34,4 ppt dan DO 5,86 mg/l nilai tersebut dalam batas toleransi  sebagai kehidupan biota air khususnya  lobster pasir.

 

Kata kunci : Panulirus homarus, padat tebar, survival rate


References


ACIAR. 2009. Panen dari Pasar Lobster; Proyek: Meningkatkan Pertumbuhan dan Pakan Lobster di NTB dan NTT. Indonesia Newsletter, Australian Center for International Agricultural Research.

Bureau et al (2000) and Cho (1992) dalam Jones, C. and Shanks, S. 2008. Requirements for the aquaculuture of Panulirus ornatus In Australia : proceedings of an international symposium. Nha Tray. Vietnam. ACIAR

Effendi. M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Bogor: Yayasan Dewi Sri.

Fischer, W. and G. Bianchi (eds), 1984. FAO species identification sheets for fishery purposes. Western Indian Ocean (Fishing Area 51), vol. 5:pag.var.

Effendie.M.. 1997. Biologi Perikanan, Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

Hakim.R.R. 2008. Penambahan Kalsium Pada Pakan untuk Meningkatkan Frekuensi Molting Lobster Air Tawar).[Skripsi,unpublished]. Universitas uhammadiyahMalang, Malang.

Kordi. M. G. H. 2006. Budidaya Ikan Laut di Keramba Jaring Apung. Rineka Cipta. Jakarta. hal 41-48.

Priyambodo, B. 2009. Lobster Aquaculture In Eastern Indonesia Part I. Methods Evolve For Fledgling Industry. Marine Aquaculture Development Center Of Lombok. Praya Lombok Tengah.

Priyambodo. B.,et.al. 2008. Lobster Aquaculture Industry In eastern Indonesia: Present status and its prospect. Nha Trang. Vietnam.

Setyono.D.E.D. 2006. Budidaya Pembesaran Udang Karang (Panulirus spp.). Oseana,Vol.XXXI,No.4:39-48. http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/searchkatalog/downloadDatabyId/7605/7605.pdf [10 Mei 2011].

Sya’roni. M. 2010. Pengaruh Perbedaan Padat Tebar Terhadap Tingkat Pertumbuhan Post Puerulus Lobster Pasir (Panulirus homarus) Pada Fase Nursery. [Skripsi, unpublished]. Universitas Mataram.

Widiani. S. 2010. Studi Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Post Puerulus Lobster Pasir (Panulirus homarus) Pada Fase Nursery. [Skripsi, unpublished]. Universitas Mataram.

Yuliani.H.. 2010. Studi Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Survival Rate Post Puerulus Lobster Pasir (Panulirus homarus) Pada Fase Nursery. [Skripsi, unpublished]. Universitas Mataram.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v5i2.871

Refbacks

  • There are currently no refbacks.







 INDEXED BY: