TINGKAT PENETASAN TELUR DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) PADA SALINITAS YANG BERBEDA
Abstract
Mutiara (Pinctada maxima) merupakan komoditas sektor perikanan yang bernilai ekonomis dan memiliki prospek pengembangan di masa datang. Tingginya permintaan pasar terhadap mutiara baik dari dalam maupun luar negeri telah mendorong para pembudidaya untuk meningkatkan produksi melalui pembenihan. Tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva pada usaha pembenihan kerang mutiara sangat dipengaruhi oleh salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva kerang mutiara. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri atas empat perlakuan salinitas yaitu 25 ppt, 28 ppt, 31 ppt, dan 34 ppt dengan lima kali ulangan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium PT. Autore Pearl Culture Desa Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, pada bulan September 2012. Parameter yang diamati adalah hatching rate dan survival rate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas media berpengaruh nyata terhadap tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva (p<0,05). Tingkat penetasan telur dan kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada salinitas 34 ppt dengan nilai 95.8% dan 72% dan terendah pada salinitas 25 ppt yaitu 72.5%dan 38%. Selama penelitian kualitas air (DO, suhu dan pH) masih berada pada kisaran yang baik untuk kondisi telur dan larva kerang mutiara.
Kata Kunci: kerang mutiara, salinitas, penetasan telur, kelangsungan hidup larvaFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Chaitanawisuti, N., Nunim, S. dan Santhaweesuk W. 2011. The Combined Effects of Temperature and Salinity on Hatching Success and Survival of Early Life Stages in The Economically Candidate Marine Mollusks : Spotted Babylon (Babylonia areolata). Journal Of Research in Biology 5:376-387.
Dharmaraj, S., Velayudhan T.S., Chellam, A., Victor A.C.C. dan Gopinathan C.P. 1991. “Hatchery Production of Pearl Oyster Spat: Pinctada fucata”,CMFRI Spesial Publication, No. 49, hal 36.
Loosanoff, V.L. dan Davis H.C. 1963. Rearing of Bivalvia Molusc dalam Advances in Marine Biology F.S. Russel (Ed). Academic Press. London and New York. 1: 2-130.
Nurimanto, M. 2006. Perkembangan Embrio dan Larva Ikan Budidaya. Skripsi. Institut Teknologi Bogor. Bogor. (Tidak dipublikasikan).
Romimohtarto, K. 1991. Kualitas Air dalam Budidaya Laut. Bandar Lampung: Jakarta: Sea Farming Workshop Report.
Sutaman, 1993. Teknik Budidaya dan Proses Pembuatan Mutiara. Kanisius. Yogyakarta.
O’Connor, W.A. dan Lawler, F. 2004. Salinity And Temperature Tolerance of Embryos and Juveniles of The Pearl Oyster, Pinctada Imbricata Rooding. Journal of research in Biology 5: 376-184.
Winanto, T, 2004. Memproduksi Benih Tiram Mutiara. Penebar Swadaya. Jakarta.
Winanto, T, 2009. Kajian Perkembangan Larva dan pertumbuhan Spat Kerang Mutiara (Pinctada maxima) (jameson) pada kondisi lingkungan pemeliharaan berbeda. IPB. Bogor.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v6i2.788
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura