MORFOMETRIK DAN GENETIKA PADA IKAN Pterocaesio chrysozona DI PASAR IKAN MODERN MUARA BARU, DKI JAKARTA

Mohd Adip Setiawan, Hawis Maduppa

Abstract


ABSTRACT

Coral fish is one of the biota that live in coral reef ecosystems and its life is very dependent on thecondition of coral reefs. Pterocaesio chrysozona is a species of reef fish from the family Caesionidae that live in groups around coral reefs between 0-25 meters deep. Morphogenetic, morphological and DNA barcoding based measurements have advantages in identifying species that have been proven successful in identifying reef fish species. Morphometric and morphological analysis results showed that the overall specimens identified were Pterocasio chrysozona fish. It is directly proportional to the DNA Barcoding analysis which is read at the level of Pterocasio chrysozona fish species with a percentage of 93% Query Cover and Per. Ident 96.54%.

Keywords: Reef fish, Pterocaesio chrysozona, morphometrics, morphology, DNA barcoding.

ABSTRAK

Ikan karang adalah salah satu biota yang hidup pada ekosistem terumbu karang dan hidupnya sangat bergantung pada kondisi terumbu karang. Pterocaesio chrysozona merupakan spesies ikan karang dari Famili Caesionidae yang hidup bergerombol di sekitar terumbu karang kedalaman antara 0-25 meter. Pengukuran yang berbasis morfogenetik, morfologi dan DNA Barcoding memiliki kelebihan dalam melakukan identifikasi spesies yang terbukti berhasil dalam melakukan identifikasi spesies ikan karang. Hasil analisis morfometrik dan morfologi menunjukkan secara keseluruhan spesimen yang teridentifikasi adalah ikan Pterocasio chrysozona. Berbanding lurus dengan analisis DNA Barcoding yang terbaca pada tingkat spesies ikan Pterocasio chrysozona dengan persentase Query Cover 93% dan Per. Ident 96,54%.

Kata kunci : ikan karang, Pterocaesio chrysozona , morfometrik, morfologi, DNA barcoding

References


DAFTAR PUSTAKA

Akbar, N., Zamani, N. P., & Madduppa, H. H. (2014). Keragaman genetik ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dari dua populasi di Laut Maluku, Indonesia. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 3(1), 65-73.

Allen, G. R., Steene, R., Humann, P., & Deloach, N. (2003). Reef Fish Identification Tropical Pacific. Australia New World Publications.

Dawnay, N., Ogden, R., McEwing, R., Carvalho, G. R., & Thorpe, R. S. (2007). Validation of the barcoding gene COI for use in forensic genetic species identification. Forensic science international, 173(1), 1-6.

Fadhil, R., Muchlisin, Z. A., & Sari, W. (2016). Hubungan panjang-berat dan morfometrik ikan julungjulung (Zenarchopterus dispar) dari perairan pantai utara Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah, 1(1), 146-159.

Fuadi, Z., Dewiyanti, I., & Purnawan, S. (2016). Hubungan panjang berat ikan yang tertangkap di krueng simpoe, kabupaten bireun,aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(1); 169-176.

Kuiter, R. H., & Tonozuka, T. (2001). Pictorial guide to Indonesian reef fishes. Zoonetics. part 1-4. Australia.

Madduppa, H. (2014). Bioekologi dan Biosistematika Ikan Terumbu. Bogor (ID) : IPB Press.

Maulid, D. Y., Nurilmala, M., & Madduppa, H. (2016). Karakteristik molekuler Cytochrome B untuk DNA barcoding ikan tenggiri. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 19(1), 9-16.

Myers, P., R, Espinosa. (2013). http://animal diversity .ummz .umich. Edu/collections/contributors/Grzimek_fish/Clupeiformes/Chirocentrus_dorab/. [Diakses: 06 Desember 2019].

Nugroho, E. D., & Rahayu, D. A. (2015). Status taksonomi ikan nomei dari perairan tarakan, Kalimantan Utara berdasarkan gen 16S rRNA sebagai upaya konservasi ikan laut lokal Indonesia. Jurnal Harpodon Borneo, 8(2), 132-141.

Pauly, D. (1980). On the interrelationships between natural mortality, growth parameters, and mean environmental temperature in 175 fish stocks. ICES

journal of Marine Science, 39(2), 175-192.

Pertiwi, N. P. D., Mahardika, I. G. N. K., & Watiniasih, N. L. (2015). Optimasi amplifikasi DNA menggunkan metode PCR pada ikan karang anggota family Pseudochromidae (dottyback) untuk identifikasi spesies secara molecular. Jurnal Biologi, 19(2), 53-57.

Rembet, U. N., Boer, M., Bengen, D. G., & Fahrudin, A. (2011). Struktur komunitas ikan target di terumbu karang Pulau Hogow dan Putus-Putus Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 7(2), 60-65.

Rondonuwu, A. B., Rembet, U. N., Moningkey, R. D., Tombokan, J. L., Kambey, A. D., & Wantasen, A. S. (2013). Coral Fishes the Famili Chaetodontidae in Coral Reef Waters of Para Island Sub District Tatoareng, Sangihe Kepulauan Regency. Jurnal Ilmiah PLATAX, 1(4), 210-215.

Sanger, F., Nicklen, S., & Coulson, A. R. (1977). DNA sequencing with chain-terminating inhibitors. Proceedings of the national academy of sciences, 74(12), 5463-5467.

Triandiza, T., & Madduppa, H. (2018). Aplikasi Analisa Morfologi dan DNA Barcoding Pada Penentuan Jenis Kepiting Porcelain (Pisidia sp.) Yang Berasal dari Pulau Tunda, Banten. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 2(2), 81-90.

Utomo, S. P. R., & Ain, C. (2013). Keanekaragaman Jenis Ikan Karang di Daerah Rataan dan Tubir pada Ekosistem Terumbu Karang di Legon Boyo, Taman Nasional Karimunjawa, Jepara. Management of Aquatic Resources Journal, 2(4), 81-90.

Wong, L. L. (2011). DNA Barcoding and Related Molecular Markers for Fish Species Authentication. Phylogenetic Assessment and Population Studies. Auburn University. Auburn. Alabama.p. 118.

Www. Fishbase. org. (2011). A Global Information System on Fishes.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v13i2.6435

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: