KUALITAS AIR LAUT UNTUK MENDUKUNG WISATA BAHARI DAN KEHIDUPAN BIOTA LAUT (Studi Kasus: Sekitar Kapal Tenggelam Sophie Rickmers, Perairan Prialaot Sabang)

Try Al Tanto, Nia Naelul HR, I Ilham

Abstract


Perairan Prialaot-Sabang direncanakan sebagai lokasi kegiatan wisata bahari. Di perairan ini terdapat kapal tenggelam MS Sophie Rickmers, merupakan salah satu tujuan wisata bawah air yang banyak diminati. Perlu dilakukan kajian kualitas perairan, merupakan parameter penting suatu perairan laut terutama bagi kehidupan biota laut yang tidak terpisahkan dari aktivitas wisata bahari. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi terkini beberapa parameter kualitas perairan. Pengukuran kualitas perairan dilakukan secara in-situ dan pengujian di laboratorium. Hasil yang diperoleh, yaitu nilai kecerahan perairan (8-11 m atau 80-100%), kekeruhan (rataan 0,08 NTU), pH (rataan 8,27), TDS (rataan 51,26 mg/L), salinitas (rataan 31,27‰), suhu (rataan 29,22°C), BOD.5 (rataan 0,78 mg/L), nitrit (rataan 0,0075 mg/L), amoniak (rataan 0,05 mg/L), dan logam berat (Zn, Pb, Cu, dan Cd, tidak terdeteksi dalam pengujian). Sedikit catatan untuk parameter DO, nutrien (phospat dan nitrat), dan TSS perairan. Secara umum, nilai DO (rataan 4,53 mg/L) tidak berpengaruh signifikan terhadap biota laut, namun masih kurang dari baku mutu (5 mg/L). Kondisi nutrien (phospat dan nitrat) masih bernilai tinggi (rata-rata 0,08 mg/L dan 1,17 mg/L) dan berada di atas baku mutu air laut. Untuk nilai parameter TSS perairan, memiliki nilai yang juga cukup tinggi dengan rata-rata sebesar 21,83 mg/L. Kondisi kualitas air laut sekitar kapal tenggelam MS Sophie Rickmers perairan Prialaot Sabang masih dalam kondisi yang baik untuk keperluan wisata bahari dan kehidupan biota laut.

Kata kunci: kualitas air laut, wisata bahari, biota laut, kapal tenggelam sophie rickmers, Sabang

ABSTRACT

Prialaot Sabang Water is planned as marine tourism area. There is Shipwreck Site MS Sophie Rickmers. The site is which one underwater tourism that very much interested. Quality water studies is done because which one the parameter of important especially for marine life that is inseparable from marine tourism. The goal are to known the condition more water quality parameters in Shipwreck around. Measurements of water quality is done directly and testing in a labotatory also. The results are paramater as visibility (8-11 m or 80-100%), turbinity (mean 0,08 NTU), pH (mean 8,27), TDS (mean 51,25 mg/L), salinity (mean 31,27‰), temperature (mean 29,22°C), BOD.5 (mean 0,78 mg/L), nitrite (mean 0.0075 mg/L), ammonia (mean 0.05 mg/L), and heavy metals (Zn, Pb, Cu, and Cd, not detected on checking). Some other parameters must to protected as DO, nutrient (phospate and nitrate), and TSS. Generally, DO value is 4,53 mg/L not significant effect for life of sea organism, but still up down from quality standards (5 mg/L). Means of Phospate 0,08 mg/L and nitrite 1,17 mg/L are high from quality standard than life of sea organism dan marine tourism.TSS parameter has high value also is mean of 21,83 mg/L. The condition of water quality still good for life organism and marine tourism there.

Key words: sea water quality, marine tourism, marine life, sophie rickmers, Sabang


References


Anonim Apakah Itu TDS (Total Dissolved Solids)?, https://multimeter-digital.com. Available at: https://multimeter-digital.com/apakah-itu-tds-total-dissolved-solids.html (Accessed: 18 October 2017).

Anonim. (2014). TDS Dalam Air (Total Dissolved Solids), http://nanosmartfilter.com. Available at: http://nanosmartfilter.com/tds-dalam-air-total-dissolved-solids/ (Accessed: 18 October 2017).

Arizuna, M., Supropto, D. and Muskananfola, M. (2014). Kandungan Nitrat dan Fosfat dalam Air Pori Sedimen di Sungai dan Muara Sungai Wedung Demak. Diponegoro Journal of Maquares, 3(1), pp. 7–16.

Edyanto, C. H. (2008). Penelitian Aspek Lingkungan Fisisk Perairan Sekitar Pelabuhan Sabang. Sains dan Teknologi Indonesia, 10(2), pp. 119–127.

Kurnio, H., Lubis, S. and Widi, H. C. (2015) ‘Submarine Volcano Characteristics in Sabang Waters, 30(2), pp. 85–96.

Menteri LH (2004) Baku Mutu Air Laut.

Mutmainah, H. et al. (2016). Kajian Kesesuaian Lingkungan untuk Pengembangan Wisata di Pantai Ganting, Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. Jurnal Depik Unsyiah, 5(1), pp. 19–30.

Sobari, M. P., Fauzi, A. and Iqbal, M. (2006). Analisis Nilai Ekonomi Taman Wisata Alam Laut Pulau Weh di Kota Sabang. Mangrove dan Pesisir, 6(3), pp. 19–31.

Supangat, A. and Susanna (2005) Pengantar Oseanografi. Edited by h L. dan S. D. N. H. BRKP-DKP. Jakarta: Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati. BRKP-DKP.

Tanto, T. Al et al. (2018). Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Pulau Sirandah Untuk Mendukung Wisata Kepulauan di Kota Padang. Jurnal Kelautan Nasional, 13(1), pp. 1–13. doi: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v12i3.6245.

Tanto, T. Al and Kusumah, G. (2016). BAKU MUTU AIR LAUT PADA MUSIM BERBEDA. Maspari Journal, 8(2), pp. 135–146.

Tanto, T. Al, Putra, A. and Yulianda, F. (2017). Kesesuaian Ekowisata di Pulau Pasumpahan, Kota Padang. Majalh Ilmiah Globe - BIG, 19(2), pp. 135–146. doi: 10.24895/MIG.2017.19-2.606.

Tomczak, M. and Godfrey, J. (2001). Regional Oceanography: An Introduction. Published Online.

Wisha, U. J., Tanto, T. Al and Ilham. (2016). Physical and Chemical Conditions of Bayur Bay Waters on the East and West Season. Jurnal Ilmu Kelautan UNDIP, 22(1), pp. 15–24. doi: 10.14710/ik.ijms.22.1.15-24.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. in Seminar Sains.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v11i2.4276

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: