TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP SPAT KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT (BPBL) LOMBOK

Tri Oktaviani, Nunik Cokrowati, Baiq Hilda Astriana

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap Survival Rate (SR) spat kerang mutiara (Pinctada maxima) serta kepadatan yang tepat pada wadah pemeliharaannya di laut. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan, yakni perlakuan 1 (kontrol) 60 ind/poket; perlakuan 2 (93 ind/poket); perlakuan 3 (126 ind/poket); perlakuan 4 (159 ind/poket); perlakuan 5 (192 ind/poket); dan perlakuan 6 (225 ind/poket). Ukuran spat yang digunakan 0,8-1,7 cm (45 hari) pada pocket net (47 x 60 cm). Hasil penelitian selama 45 hari menunjukkan perhitungan persentase SR tertinggi (100%) dimiliki oleh kepadatan 225 ind/poket (P6) dan kepadatan 93 ind/poket (P2).  Nilai SR terendah berada pada P1 dengan kepadatan 60 ind/poket dan disusul oleh perlakuan lainnya seperti P3, P4 serta P5. Namun laju pertumbuhan rerata cangkang spat pada kepadatan 192 ind/poket (P5) cenderung lebih cepat dengan nilai 1,71 cm dibandingkan kepadatan 60 ind/poket (P1) yang memiliki nilai paling rendah yakni 1,43 cm. Pertumbuhan berat dengan nilai tertinggi pada P4 (159 ind/poket) dengan nilai 1, 30 gr dan nilai terendah yakni 1,00 gr berada pada P5 (192 ind/poket). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa padat penebaran yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR spat yang dipelihara selama 45 hari dan padat penebaran terbaik untuk SR diperoleh pada perlakuan 2 (93 ind/poket) dan perlakuan 6 (225 ind/poket).

 

Kata kunci: Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan, Spat, Pinctada maxima, Kualitas Air.

THE SURVIVAL RATE OF PEARL SHELL SPAT WITH DIFFERENT DENSITIES AT THE MARINE AQUACULTURE CENTER LOMBOK

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of different densities on Survival Rate (SR) spat pearl shells (Pinctada maxima) and the right density on the maintenance container in the sea. The method used is Completely Randomized Design (CRD) which consists of 6 treatments and 3 replications, namely treatment 1 (control) 60 ind / pocket; treatment 2 (93 ind / pocket); treatment 3 (126 ind / pocket); treatment 4 (159 ind / pocket); treatment 5 (192 ind / pocket); and treatment 6 (225 ind / pocket). Spat size used is 0.8-1.7 cm (45 days) in pocket net (47 x 60 cm). The results of the study for 45 days showed the highest SR percentage calculation (100%) owned by 225 ind / pocket (P6) density and 93 ind / pocket (P2) density. The lowest SR value is at P1 with 60 ind / pocket density and followed by other treatments such as P3, P4 and P5. However, the average growth rate of spat shell at 192 ind / pocket (P5) density tends to be faster with a value of 1.71 cm compared to 60 ind / pocket (P1) density which has the lowest value of 1.43 cm. Weight growth with the highest value in P4 (159 ind / pocket) with a value of 1, 30 gr and the lowest value of 1.00 gr was at P5 (192 ind / pocket). Based on the results of the study it was concluded that different stocking densities did not significantly (P> 0.05) the SR spat maintained for 45 days and the best stocking density for SR was obtained in treatment 2 (93 ind / pocket) and treatment 6 (225 ind / pocket).

 

Keywords: Survival, Growth, Spat, Pinctada maxima, Water Quality.


References


Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. (2013). Petunjuk Teknis Budidaya Tiram Mutiara (Pinctada maxima). Direktorat produksi. Jakarta.

Gesti.Y. V. K. (2011). Teknik Pembesaran Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Di Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok Nusa Tenggara Barat. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Program Studi Perikanan Jatinagor. Universitas Padjadjaran.

Ghufran. H. M. dan Kordi. H. K. (2011). Marikultur-Prinsip dan Praktik Budidaya Laut. Lily Publisher. Yogyakarta.

Hamzah. M. S. dan Sumadhiharga. K. (2002). Studi Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Anakan Kerang Mutiara (Pinctada maxima) Pada Kedalaman yang Berbeda di Perairan Teluk Kombal-Lombok Barat. Konprensi Nasional III Bali.

Hamzah. M. S. dan Nababan. B. (2011). Pengaruh Musim Dan Kedalaman Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Kerang Mutiara (Pinctada maxima) Di Teluk Kodek, Lombok Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 3 (2): 48-61

Hamzah. M. M. (2015). Perubahan Tekanan Media Pemeliharaan Larva Kerang Mutiara (pinctada maxima) Terhadap Daya Reaksi Enzim Protease dalam Memacu Pertumbuhan dan Sintasan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 7 (2): 655-669

Hasbullah. (2014). Pengaruh Kedalaman Terhadap Kelangsungan Hidup (Survival Rate) Benih Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Pada Stadia Spat di Balai Pengembangan Budidaya Perikanan Pantai (BPBPP) Sekotong. Universitas 45 Mataram

Hizam. H. A. A. (2017). Hubungan Kelimpahan Nutrien Nitrat Dan Fosfat Pda Kedalaman Berbeda Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Pertumbuhan Anakan Kerang Mutiara (Pinctada maxima). Program Studi Budidaya Perairan. Universitas Mataram

Noerrachmita. K. L. (2016). Teknik Pembesaran Tiram Mutiara (Pinctada maxima) pada Long Line di Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok, Sekotong Barat, Nusa Tenggara Barat. Universitas Airlangga. Surabaya.

Paridi. P. N. (2013). Pertumbuhan Tukik Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) Dengan Pemberian Pakan Yang Berbeda Di Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Program Studi Budidaya Perairan. Universitas Mataram.

Rosanawita. R., Dewiyanti. I., dan Octavina. C. (2017). Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Tiram (Crassostrea sp.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 2 (1): 213-220.

Sarifin. H., Priyambodo. B., Laksana. A. D., Budianto., dan Wildan. (2012). Petunjuk Teknis Budidaya Mutiara (Pinctada maxima) Teknik Pembenihan, Pendederan dan Insersi. Kementerian Kelautan Dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Budidaya Laut Lombok.

Sudewi., Supii. A. I., Sutarmat. T., dan Hirmawan T. Y. (2010). Pendederan Tiram Mutiara, Pinctada Maxima Dengan Perbedaan Kedalaman. Jurnal Perikanan (J. Fish. Sci.). 12 (2): 57-63.

Supii. A. I., dan Arthana. I. W. (2008). Studi Kualitas Perairan pada Kegiatan Budidaya Tiram Mutiara (Pinctada maxima) di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Ecotrophic. 4 (1) : 1 – 7.

Taufiq. N. Spj., Hartati. R., Cullen. J., dan Masjhoer. J. M. (2007). Pertumbuhan Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) Pada Kepadatan Berbeda. Ilmu Kelautan. 12 (1): 31-38.

Tomatala. P. (2014). Efektifitas Penggunaan Bingkai Jaring Pada Penjarangan Benih Kerang Mutiara, Pinctada maxima. Budidaya Perairan. 2 (1):1-6.

Wardana. I. K., Sudewi., Muzaki. A., dan Budi. M. S. (2014). Profil Benih Kerang Mutiara (Pinctada Maxima) Dari Hasil Pemijahan

Yang Terkontrol. Jurnal Oseanologi Indonesia. 1 (1): 6-11

Wardana. I. K., Sudewi., Budi. M. S., dan Muzaki. A. (2015). Performa Benih Tiram Mutiara (Pinctada maxima) Dari Hasil Persilangan Induk Alam. Jurnal Riset Akuakultur. 10(3)

Winanto. T. (2004). Memproduksi Benih Kerang Mutiara Seri Agribisnis. Panebar Swadaya. Jakarta.

Winanto. T. (2009). Pengaruh Tingkat Kepadatan Spat Kerang Mutiara Pinctada axima (Jameson) Terhadap Sintasan Dan Pertumbuhan. Mercenaria mercenaria (L). During The Over-Winter Period. Aquaculture. 274:281-291

Winanto. T., Marasabess. M. D., dan Dody. S. (2016). Kepadatan Optimum dan Morfologi Spat Tiram Mutiara Pinctada maxima (Jameson) pada Pemeliharaan dengan Tingkat Kepadatan Berbeda. Omni-Akuatika. 12 (3): 138 – 143.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v11i1.3136

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: