Proporsi Morfometrik dan Pola Pertumbuhan Kerang Darah (Anadara granosa) di Daerah Intertidal, Kota Tual

Rosita Silaban, Johny Dobo, Gresela Rahanabun

Abstract


ABSTRACT

Blood clams are one type of shellfish group that has high economic value. Its existence has long been exploited by the community to be sold or used for daily life. This study aims to analyze the size distribution, growth pattern and condition factors of blood clams caught in the waters of Taar and Fair, Tual City. Samples were taken using the belt transect method. The samples were then measured for the length, width and height of the shells as well as the total weight. Blood clams obtained in Taar waters were larger and heavier than blood clams from Fair waters and were dominated by shell length class 2.57-2.85 cm. The growth pattern based on the length-weight relationship was obtained by the Taar blood clams having a b value of 3.04 and classified as positive allometric (b>2.50) while the Fair waters blood clams had a b value of 2.01 and were classified as negative allometric (b<2, 50). The condition factor of Taar waters obtained an average value of 0.98 and Fair waters of 1.66, indicating that the environmental conditions of the two locations were quite good for the survival of blood clams.

Keywords: morphometric, growth, blood clam

ABSTRAK

Kerang darah merupakan salah satu jenis dari kelompok kekerangan yang bernilai ekonomis tinggi. Keberadaannya sejak lama telah dieksploitasi oleh masyarakat untuk dijual maupun dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi ukuran, pola pertumbuhan dan faktor kondisi kerang darah yang ditangkap di perairan Taar dan Fair, Kota Tual. Sampel diambil dengan menggunakan metode belt transect. Sampel kemudian diukur panjang, lebar dan tinggi cangkang serta berat total. Kerang darah yang diperoleh pada perairan Taar berukuran lebih besar dan berat dibandingkan kerang darah dari perairan Fair serta didominasi oleh kelas ukuran panjang cangkang 2,57-2,85 cm. Pola pertumbuhan berdasarkan hubungan panjang berat diperoleh kerang darah perairan Taar memiliki nilai b sebesar 3,04 dan tergolong allometrik positif (b>2,50) sedangkan kerang darah perairan Fair memiliki nilai b sebesar 2,01 dan tergolong allometrik negatif (b<2,50). Faktor kondisi perairan Taar diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,98 dan perairan Fair sebesar 1,66 sehingga menunjukan kondisi lingkungan kedua lokasi cukup baik bagi kelangsungan hidup kerang darah.

Kata kunci: morfometrik, pertumbuhan, kerang darah


References


Ali, M., Salam, A., & Iqbal, F. (2001). Effect of environmental variables on body composition parameters of Channa punctata. Journal of Research Science, 12(2), 200-206.

Andini, Y. (2019). Kepadatan Populasi dan Pola Pertumbuhan Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Pantai Kuala Putri, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Medan. 61 hal.

Asri, L.D. (2015). Faktor Kondisi, Hubungan Panjang Bobot dan Rasio Bobot Daging Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari. Skripsi. Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Halu Oleo. Kendari. 49 hal.

Arwin, B., & Oetama, D. (2016). Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(1), 89-100.

Dewi, S. E., Eddiwan, E., & Efawani, E. (2019). Morphometric and growth patterns of the blood clam (Anadara granosa) from the Bagan Siapi-Api coastal area Rokan Hilir. Berkala Perikanan Terubuk, 46(3), 37-45.

Dody, S., Mumpuni, F.S. dan Madi, W. (2018). Hubungan Panjang-Berat, Nisbah Kelamin dan Indeks Kematangan Gonad Kerang Darah (Anadara granosa LINN, 1758) di Perairan Muara Gembong-Bekasi. Jurnal Mina Sains 4(2), 67-75.

Effendi H. (2003). Telaah kualitas air. Kanisius. Yogyakarta. 258 hlm.

Fitri, N., Ulfah, F., & Apriadi, T. (2018). Potensi Ekologis dan Ekonomis Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Desa Sebong Pereh Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 1(2), 13-23.

Fitriani. (2008). Studi Morfometrik Kerang Pokea (Batissa violacea celebensis Marten, 1879) di Sungai Pohara Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Skripsi. Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Halu Oleo. Kendari. 33 hal.

Ippah, I. (2007). Pola perubahan kepadatan dan biomassa populasi simping (Placuna placenta Linn, 1758) di perairan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten [skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Khalil, M., Ezraneti, R., Rusydi, R., Yasin, Z., & Tan, S. H. (2021). Biometric Relationship of Tegillarca granosa (Bivalvia: Arcidae) from the Northern Region of the Strait of Malacca. Ocean Science Journal, 56(2), 156-166.

Komala, R., Yulianda, F., Lumbanbatu D.T.F. dan Setyobudiandi, I. (2011). Morfometrik Kerang Anadara granosa dan Anadara antiquata pada Wilayah yang Tereksploitasi di Teluk Lada Perairan Selat Sunda. Jurnal Pertanian-UMMI, 1(1), 14-18.

Lindawaty, Dewiyanti, I. dan Karina, S. (2016). Distribusi dan Kepadatan Kerang Darah (Anadara sp.) Berdasarkan Tekstur Substrat di Perairan Ulee Lheue Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(1), 114-123.

Lukmana, A. (2021). Pola Pertumbuhan dan Distribusi Kerang Darah (Anadara granosa) di Muara Sungai Tanjung Balai Asahan Sumatera Utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. 92 hal.

Mariani, S., Piccari, F., & De Matthaeis, E. (2002). Shell morphology in Cerastoderma spp.(Bivalvia: Cardiidae) and its significance for adaptation to tidal and non-tidal coastal habitats. Journal of the Marine Biological Association of the United Kingdom, 82(3), 483-490.

Mawardi dan Sarjani, T.M. (2017). Kualitas Kerang Bulu (Anadara granosa) Berdasarkan Uji Logam Cadmium (Cd) di Kawasan Pesisir Kota Langsa, Provinsi Aceh. Jurnal Biologi Edukasi, 9(1), 39-43.

Suryono, C. A., & Suprijanto, J. (2014). Variasi ukuran kerang darah (Anadara granosa) di perairan pesisir Kecamatan Genuk Kota Semarang. Journal of Marine Research, 3(2), 122-131.

Nontji, A. (1987). Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. 368p.

Jabang, N., Marusin, N., Izmiarti, A., Asmara, R. D., & Marzuki, J. (2006). Kepadatan populasi dan pertumbuhan kerang darah Anadara antiquate L (Bivalvia: Arcidae) di Teluk Sungai Pisang, Kota Padang, Sumatera Barat. Makara Sains, 10(2), 96-101.

Prasojo, S. A., Irwani, I., & Suryono, C. A. (2012). Distribusi dan kelas ukuran panjang kerang darah (Anadara granosa) di perairan pesisir Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Journal of Marine research, 1(1), 137-145.

Setiawan, A., Bahtiar dan Nurgayah, W. (2016). Pola Pertumbuhan dan Rasio Bobot Daging Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 1(2), 115-129.

Silaban, R. (2010). Struktur Komunitas Makro Alga di Perairan Pantai Dusun Seri. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura. Ambon. (tidak dipublikasikan).

Silaban, R., & Kadmaer, E. M. Y. (2020). Pengaruh Paramater Lingkungan Terhadap Kepadatan Makroalga di Pesisir Kei Kecil, Maluku Tenggara. Jurnal Kelautan Nasional, 15(1), 57-64.

Silaban, R., Silubun, D. T., & Jamlean, A. A. R. (2021). Aspek Ekologi Dan Pertumbuhan Kerang Bulu (Anadara antiquata) Di Perairan Letman, Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 14(2), 120-131.

Suryono, C. A., & Suprijanto, J. (2014). Variasi ukuran kerang darah (Anadara granosa) di perairan pesisir Kecamatan Genuk Kota Semarang. Journal of Marine Research, 3(2), 122-131.

Uneputty, P.A., Haumahu, S. dan Lewerissa, Y.A., (2018). Kemelimpahan dan DIstribusi Ukuran Strombus luhuanus Pada Perairan Pantai Berbatu Negeri Oma, Kabupaten Maluku Tengah. Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan V. Universitas Hasanuddin. Hal 209-218.

Witri, Y. (2013). Morfometrik Kerang Bulu Anadara antiquata. L, 1758 dari Pasar Rakyat Makassar, Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Mtematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin. Makassar. 20 hlm.

Wood, MS. (1987). Subtidal Ecology. Camridge University Press. Inggris.

Zulfahmi, I., Rahmi, Y., Sardi, A., Mahyana, M., Akmal, Y., Rumondang, R., & Paujiah, E. (2021). Biometric Condition of Seurukan Fish (Osteochillus Vittatus Valenciennes, 1842) Exposed to Mercury in Krueng Sabee River Aceh Jaya Indonesia. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology, 7(1), 67-83.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v15i2.13759

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: