LAMA WAKTU OPERASI RAKKANG TERHADAP TANGKAPAN KEPITING BAKAU
Abstract
ABSTRACT
Mangrove crab is one of typical species that live in mangrove areas. This species is fishery commodity that can be found entire coast of Indonesia. Pancur river, Jebus, West Bangka holds the potential resources of the mangrove crab. Rakkang is a the traditional type of fishing gear. This study aims to analyze effeective resr soaking duration of rakkang and to know effective time to catch the mangrove crab. This study use split plot design, then performed DUNCAN advance test using SAS V6. Data analysis by DUNCAN produce Fcount < Ftable (5%), so that the catch result of mangrove crab were not significantly different. The precise time to catch the mangrove crab is in the morning or in the night with submersion duration. Effektive soaking time, of Rakkang is 30 minutes.
Keywords: mangrove crab,effective submersion duration, effective rakkang.
ABSTRAK
Kepiting bakau adalah salah satu spesies khas yang hidup di kawasan bakau. Spesies ini merupakan komoditi perikanan yang dapat dijumpai di seluruh pantai Indonesia. Sungai Pancur, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat menyimpan potensi sumberdaya kepiting bakau yang besar. Alat tangkap rakkang ini merupakan jenis alat tangkap tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lama perendaman yang efektif pada alat tangkap rakkang dan untuk mengetahui waktu yang efektif untuk menangkap kepiting bakau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (MRPT) lalu dilakukan uji lanjut DUNCAN menggunakan SAS v6. Data analisis dengan DUNCAN menghasilkan Fhitung < FTabel (5%), sehingga hasil tangkapan kepiting bakau tidak berbeda nyata. Penangkapan kepiting bakau dapat dilakukan pagi hari atau malam hari dan lama perendaman. Berdasarkan lama perendaman alat tangkap rakkang yang efektif adalah 30 menit.
Kata kunci: Kepiting bakau, waktu perendaman efektif, alat tangkap rakkang/pintur.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afrianto, E & Liviawaty, E. (2003). Pemeliharaan Kepiting. Kanisius. Jakarta.
Boesono, H., Dian, A., Susanto, E.Y. (2012). Pengaruh Perbedaan Penggunaan Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Kastsuwonus pelamis) pada Alat Tangkap Huhate di Perairan Ternate Maluku Utara. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology (1), 138-147.
Cholik, F. & Hanafi, A. (1991). Penelusuri Biologi Jenis-jenis Biologi Laut Bagi Diversifikasi Komoditas dan Usaha Budidaya. Laporan Teknis. Balai Penelitian Perikanan Maros.
Diana, F., Hafinuddin, H., & Ansar, M. (2018). Pengaruh Jenis Umpan Yang Berbeda Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrata) Dengan Menggunakan Alat Tangkap Bubu. Jurnal Perikanan Tropis, 5(2), 119-129.
Edrus, I.N. & Syam, A.R. (2004). Analisis Hasil Tangkapan Rakkang dan Bubu Pada Percobaan Penangkapan Kepiting di Perairan Magrove Maluku. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (10), 77 – 85.
Fakhrurrozi, Y. (2012). Studi Etnobiologi, Etnoteknologi dan Pemanfaatan Kekuak (Xenosiphon sp.) oleh masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 221 Hal
Fitri, A. D. P. (2011). Respons Makan Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscoguttatus) terhadap Perbedaan Jenis dan Lama Waktu Perendaman Umpan. Ilmu Kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences, 16(3), 159-164.
Gustiawan, A., Hertati, R. & Syafrialdi, S. (2018). Pengaruh Perbedaan Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrata) pada Alat Tangkap Bubu Lipat (Traps) di Perairan Muara Sungai Jenggalu Provinsi Bengkulu. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan, 2(1)
Hill, B.J. (1982). The Queensland Mud Crab Fishery. Queensland: Fishheries Information Series FI 8201. P. 41.
Iskandar, D., & Caesario, R. (2013). Pengaruh posisi umpan terhadap hasil tangkapan bubu lipat. Buletin PSP, 21(1), 1-9.
Kasry. (1996). Kepadatan Dan Distribusi Kepiting Bakau Serta Hubungannya Dengan Faktor Fisika Kimia. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara Medan, Program Pascasarjana.
Kordi, M.G.H. (1997). Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng di Tambak Sistem Polikultur. Semarang: Dahara Prize. Hal 31-40.
Larosa, R., Hendrato, B. & Nitisupardjo, M. (2013). Identifikasi Sumberdaya Kepiting Bakau (Scylla sp.) yang Didaratkan di TPI Kabupaten Tapanuli Tengah. Journal of Management of Aquatic Resources, (2), 180-189.
Løkkeborg, S. (1990). Rate of release of potential feeding attractants from natural and artificial bait. Fisheries Research, 8(3), 253-261.
Martasuganda, S. (2003). Rakkang. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 69 hlm.
Pradenta, G. B., Pramonowibowo, P., & Asriyanto, A. (2014). Perbandingan Hasil Tangkapan Bubu Lipat Dengan Bubu Lipat Modifikasi Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Ekosistem Mangrove Sayung, Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(2), 37-45.
Purwanto, A.A., Fitri, A.D.P., & Wibowo, B.A. (2013). Perbedaan Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Udang Galah (Macrobracrium idea) Alat Tangkap Bubu Bambu (Icir) di Perairan Rawapening. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology (3), 72-81.
Rosyid, A., Jayanto, B.B., & Amaluddin, A. (2005). Pengaruh Perbedaan Waktu Penangkapan dan Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau dengan Alat Tangkap Wadong. Prosiding Seminar Perikanan Tangkap 15. Universitas Diponegoro. Semarang. Hal 1-7.
Sampurno, E. A., Yusrudin, Y., & Noor, M. T. (2017). Pengaruh Jenis Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Kepiting Bakau (Scylla sp) Pada Alat Tangkap Bubu Di Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kebupaten Sidoarjo. Techno-Fish, 1(2), 65-77.
Stoner, A. W. (2004). Effects of environmental variables on fish feeding ecology: implications for the performance of baited fishing gear and stock assessment. Journal of Fish Biology, 65(6), 1445-1471.
Watanabe, S., & Fuseya, R. Sulistiono. 2000. Crab Resources Around Mangrove Swamps with Special Reference to Harvesting of Mangrove Seedlings by Crabs. In JSPSDGHE International Symposium. Sustainable Fisheries in Asia in the New Millenium (pp. 336-340).
Wijaya, N.I., Yulianda, F., Boer, M., & Juwana, S. (2010). Biologi Populasi Kepiting Bakau (Scylla serrata F.) di Habitat Magrove Taman Nasional Kutai Kabupaten Kutai Timur. Jurnal Oseanografi dan Limnologi di Indonesia (3), 443-461.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v14i2.10670
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura