Struktur Komunitas Fitoplankton Di Perairan Kabupaten Kaur

Maestro Munru, Mukti Dono Wilopo, Yar Johan, Dewi Purnama, Person Pesona Renta

Abstract


ABSTRAK

Fitoplankton merupakan salah satu jenis plankton tumbuhan yang berperan sebagai produsen primer dan menjadi parameter kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas fitoplankton di perairan Kabupaten Kaur bagian selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2019 dan Oktober 2020. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dalam pengumpulan data. Lokasi sampling ditentukan secara purposive. Hasil struktur komunitas fitoplankton di perairan Kabupaten Kaur bagian selatan, ditemukan tiga kelas fitoplankton pada tahun 2019, yaitu Bacillariophyceae, Dinophyceae, dan Cyanophyceae. Pada tahun 2020 juga ditemukan tiga kelas fitoplankton yaitu Bacillariophyceae, Chlorophyceae, dan Cyanophyceae. Kelimpahan rata-rata fitoplankton pada tahun 2019 sebesar 1045,41 ind/l, pada tahun 2020 rata-rata kelimpahan sebesar 2560,15 ind/l. Pada tahun 2019, keanekaragaman fitoplankton dikategorikan sedang, keseragaman dikategorikan tinggi, dan dominansi dikategorikan rendah. Pada tahun 2020, keragaman, keseragaman dan dominasi dikategorikan rendah. Fenomena busa tebal yang menutupi lokasi penelitian pada tahun 2019 berasal dari muara sungai yang merupakan lokasi pembuangan limbah dari kegiatan tambak udang di Desa Wayhawang, dan di lokasi penelitian teridentifikasi fitoplankton beracun yaitu Nitzchia sp. dan Pseudo-nitzschia.

Kata Kunci : Struktur Komunitas, Fitoplankton, Perairan Kabupaten Kaur

ABSTRACT

Phytoplankton is a type of plant plankton that acts as a primary producer and becomes a parameter of water quality. This study aims to analyze the structure of the phytoplankton community in the waters of the southern part of Kaur Regency. This research was conducted in December 2019 and October 2020. This research method was conducted using a survey method in data collection. The sampling location was determined purposively. The results of the phytoplankton community structure in the waters of the southern Kaur Regency, it was found that there were three classes of phytoplankton in 2019, namely Bacillariophyceae, Dinophyceae, and Cyanophyceae. In 2020, three classes of phytoplankton were also found, namely Bacillariophyceae, Chlorophyceae, and Cyanophyceae. The average abundance of phytoplankton in 2019 was 1045.41 ind / l, in 2020 the average abundance was 2560.15 ind / l. In 2019, the diversity of phytoplankton was categorized as moderate, uniformity was categorized as high, and dominance was categorized as low. In 2020, diversity, uniformity and dominance will be categorized as low. The phenomenon of thick foam that covers the research location in 2019 originates from the river estuary, which is the location of disposal waste from shrimp pond activities in Wayhawang Village, and at the research location a toxic phytoplankton was identified, namely Nitzchia sp. and Pseudo-nitzschia.

Keywords: Community Structure, Phytoplankton, Kaur Regency Waters.


References


Ali, A., Soemarno, P. M., & Purnomo, M. (2013). Kajian kualitas air dan status mutu air sungai Metro di Kecamatan Sukun kota Malang. Jurnal Bumi Lestari, 13(2), 265-274.

American Public Healty Association (APHA). (1979). Standard Methods for the Examinations of Water and Waste Water. APHA Inc. New York.

Amri, K., Suman, A., Irianto, H. E., & Wudianto, W. (2015). Effects of dipole mode and El-nino events on catches of yellowfin tuna (Thunnus albacares) in the eastern Indian ocean off west java. Indonesian Fisheries Research Journal, 21(2), 75-90.

Anisah, S. (2017). Kaitan Konsentrasi Nitrat (NO) dan Fosfat (PO) dengan Klorofil-a dari Fitoplankton pada Kondisi Lingkungan Perairan yang Berbeda di Pundata Baji, Kabupaten Pangkep. Skripsi. Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Univeristas Hasanuddin. Makassar.

Anugrah, H. A . (2019). Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Pulau Tikus Kota Bengkulu. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.

Aprianti, N. S., Sulardiono, B., & Nitisupardjo, M. (2015). Kajian Tentang Fitoplankton Yang Berpotensi Sebagai Habs (Harmful Algal Blooms) Di Muara Sungai Plumbon, Semarang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 4(3), 132-138.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2018). Statistik Daerah Kabupaten Kaur 2018. BPS Kabupaten Kaur.

Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL). (2019). Histori Kejadian Blooming Plankton di Kawasan Teluk Lampung. https://bbpbl.djpb.kkp.go.id. Diakses Pada 11 Febuari 2021.

Barokah, G. R., Putri, A. K., & Gunawan, G. (2017). Kelimpahan fitoplankton penyebab HAB (harmful algal bloom) di perairan teluk Lampung pada musim barat dan timur. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 11(2), 115-126.

Basmi, J. (1995). Planktonologi: Produksi Primer. Bogor, Indonesia: Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor

Cokrowati, N., Amir, S., Abidin, Z., Setyono, B. D. H., dan Damayanti, A. A. (2014). Kelimpahan dan Komposisi Fitoplankton di Perairan Teluk Kodek Pemenang Lombok Utara. Depik, 3(1), 21-26.

Djokosetiyanto, D., & Rahardjo, S. (2006). Kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton di perairan pantai Dadap Teluk Jakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan Dan Perikanan Indonesia, 13(2), 135-141.

Du, Y., Qu, T., & Meyers, G. (2008). Interannual variability of sea surface temperature off Java and Sumatra in a global GCM. Journal of Climate, 21(11), 2451-2465.

Food and Agriculture Organization of the United National. (2019). Understanding The Drought Impact of El Nino/La Nina in the Grain Production Areas in Eastern Europe and Central Asia: Russia, Ukraine, and Kazakhstan (RUK). Rome. 132 pp.

Gaol, J. L., Siswanto, E., Mahapatra, K., Natih, N. M. N., Nurjaya, I. W., Hartanto, M. T., Maulana, E., Adrianto, L., Rachman, H. A., Osawa, T., Rahman, B. M. K., and Permana, A . (2021). Impact of the Strong Downwelling (Upwelling) on Small Pelagic Fish Production during the 2016 (2019) Negative (Positive) Indian Ocean Dipole Events in the Eastern Indian Ocean off Java. Climate, 9(29), 1-11.

Gurning, L. F. P., Nuraini, R. A. T., & Suryono, S. (2020). Kelimpahan Fitoplankton Penyebab Harmful Algal Bloom di Perairan Desa Bedono, Demak. Journal of Marine Research, 9(3), 251-260.

Handoko, H., Yusuf, M., & Wulandari, S. Y. (2013). Sebaran nitrat dan fosfat dalam kaitannya dengan kelimpahan fitoplankton di Kepulauan Karimunjawa. Journal of Oceanography, 2(3), 198-206.

Ikhsan, M. K., Rudiyanti, S., & Ain, C. (2020). Hubungan antara Nitrat dan Fosfat dengan Kelimpahan Fitoplankton di Waduk Jatibarang Semarang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 9(1), 23-30.

Isnaini, I. Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Muara Sungai Banyuasin Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Maspari Journal, 4(1), 58-68.

Juadi, J., Dewiyanti, I., & Nurfadillah, N. (2018). Komposisi Jenis dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Ujong Pie Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan Perikanan Unsyiah, 3(1), 112-120

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. Lampiran III Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut. Jakarta: Sekertariat Negara.

Kompas. (2019). Unsur Hara Meningkat, Waspadai Ledakan Alga Berbahaya di Teluk Ambon. https://sains.kompas.com. Diakses pada 3 Februari 2021.

Kowiati, A. I., Sari, D. R., Amalia, R. A. H. T., Sunarti1, R. N., dan Rohaya, R. (2019). Identifikasi Keanekaragaman Jenis dan Jumlah Plankton Menggunakan Sedwick-Rafter Pada Sampel Air Sungai di Daerah Sumatera Selatan. Skripsi. Program studidi Biologi, Fakultas Sains

dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang.

Landner. (1978). Eutrophication of lakes. Analysis Water and Air Pollution Research Laboratory Stockholm. Sweden.

Lantang, B., & Pakidi, C. S. (2015). Identifikasi jenis dan pengaruh faktor oseanografi terhadap fitoplankton di perairan Pantai Payum-Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 8(2), 13-19.

Lubis, D. F., Budijono., dan Hasbi, M. (2013). The Identification of Potential Microalga as Degradable Agent in the Rubber Waste Water PT. Ricry, Pekanbaru. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

Maresi, S. R. P., Priyanti., dan Yunita, E. (2015). Fitoplankton Sebagai Bioindikator Saprobitas Perairan di Situ Bulakan Kota Tangerang. Jurnal Biologi, 8(2), 113-122.

Mayagitha, K. A., & Rudiyanti, S. (2014). Status kualitas perairan Sungai Bremi Kabupaten Pekalongan ditinjau dari konsentrasi TSS, BOD5, COD dan struktur komunitas fitoplankton. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(1), 177-185.

Molle, B. A., & Larasati, A. F. (2020). Analisis anomali pola curah hujan bulanan tahun 2019 terhadap normal curah hujan (30 Tahun) di Kota Manado dan sekitarnya. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 7(1), 1-8.

Muharram, N. (2006). Struktur Komunitas Perifiton dan Fitoplakton di Bagian Hulu Sungai Ciliwung Jawa Barat. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Mujib, A. S., Damar, A., dan Wardiatno, Y. (2015). Distribusi Spasial Dinoflagellata Plantonik di Perairan Makassar, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(2), 479-492.

Munirma., Kasim, M., Irawati, N., Halili., Nadia, L. O. A. R., dan Salwiyah. (2015). Studi Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Danau Motonuno Desa Lakarinta Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 5(1), 8-16.

Nasir, A., & Baiduri, M. A. (2018). Nutrien NP di Perairan Pesisir Pangkep, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(1), 135-141.

Ningsih, N. S., Rakhmaputeri, N., & Harto, A. B. (2013). Upwelling variability along the southern coast of Bali and in Nusa Tenggara waters. Ocean Science Journal, 48, 49-57.

Nontji, A. (2008). Plankton Laut. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta: Hal 331

Nurmala, E., Utami, E., dan Umroh. (2017). Analisis klorofil-a di Perairan Kurau Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal Sumberdaya Perairan, 11(1), 61-68.

Paramitha, A., Utomo, B., dan Desrita. (2013). Studi Klorofil-a di Kawasan Perairan Belawan Sumatera Utara. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Patty, S. I dan Akbar, N. (2018). Kondisi Suhu, Salinitas, pH dan Oksigen Terlarut di Perairan Terumbu Karang Ternate, Tidore dan Sekitarnya. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 1(2), 1-10.

Patty. S. I. (2014). Karakteristik Fosfat, Nitrat dan Oksigen Terlarut di Perairan Pulau Gangga dan Pulau Siladen, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 2(2), 74-84.

Pemerintah Kabupaten Kaur. (2019). Profil Kabupaten Kaur. http://kaurkab.go.id. Diakses Pada 3 Februari 2021.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 14 Desember 2001. Lembaran Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Putra, A. W., Zahidah., dan Lili, W. (2012). Struktur Komunitas Fitoplankton di Sungai Citarum Hulu, Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan kelautan, 3(4), 313-325.

Putri, W. A. E., Purwiyanto, A. I. S., Agustriani, F., & Suteja, Y. (2019). Kondisi nitrat, nitrit, amonia, fosfat dan BOD di Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(1), 65-74.

Rahayu, Y. P., Adi, R. A., Priyambodo, D. G., Puspita, C. D., & Triwibowo, H. (2016). Kualitas air permukaan dan sebaran sedimen dasar perairan Sedanau, Natuna, Kepulauan Riau. Jurnal Segara, 12(1), 53-63

Rahman, E. C., & Rizal, A. (2016). Kajian variabel kualitas air dan hubungannya dengan produktivitas primer fitoplankton di perairan waduk darma Jawa Barat. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(1), 93-102.

Rahul Chand Reddy, P., & Salvekar, P. S. (2008). Phytoplankton blooms induced/sustained by cyclonic eddies during the Indian Ocean Dipole event of 1997 along the southern coasts of Java and Sumatra. Biogeosciences Discussions, 5(5), 3905-3918.

Ramadani, A. H., Wijayanti, A., dan Hadisusanto, S. (2012). Komposisi dan Kemelimpahan Fitoplankton di Laguna Glagah Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS. Program Studi Biologi, Program Pascasarjana, Fakultas Biologi,Universitas Gadjah Mada.

Rasyid, H. A., Purnama, D., & Kusuma, A. B. (2018). Pemanfaatan fitoplankton sebagai bioindikator kualitas air di perairan muara Sungai Hitam Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Jurnal Enggano, 3(1), 39-51.

Rasyid, H. A. (2018). Pemanfaatan Fitoplankton Sebagai Bioindikator Kualitas Air di Perairan Muara Sungai Hitam Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu.

Raymont, J. E. G. (1980). Plankton and Productivity Ocean. New york. Mc. Millanco.

Rikardo, I., Melani, W. R., dan Apridi, T. (2016). Keragaman Fitoplankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan Muara Sungai Jang Kota Tanjungpinang. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Romimohtarto, K. (2001). Kualitas Air Dalam Budidaya Laut. Seafarming Workshop Report, Bandar Lampung.

Romundang., Ariyanto, D., dan Manurung, H. P. (2019). Kondisi Plankton Pada Tambak Ikan Kerapu di Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara. Jurnal ilmu perairan, pesisir dan perikanan, 1-10.

Fajar, M. G. N., & Rudiyanti, S. (2016). Pengaruh Unsur Hara Terhadap Kelimpahan Fitoplankton Sebagai Bioindikator Pencemaran Di Sungai Gambir Tembalang Kota Semarang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 5(1), 32-37.

Sagalah, E. P. (2013). Dinamika dan Komposisi Chlorophyceae Pada Kolam Pemeliharaan Ikan Gurame berumur satu tahun dalam Kolam Permanen di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

Salamah, S., Mentari, D., Ariska, D., dan Ahadi, R. (2018). Kelimpahan Plankton di Perairan Pantai Nipah Gampong Rabo Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar. Prosiding Seminar Nasional Biotik. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas TK UIN Ar-Raniry. Banda Aceh.

Samudra, S. R., Soeprobowati, T. R., dan Izzati, M. (2013). Komposisi, Kemelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton Danau Rawa Pening Kabupaten Semarang. J Bioma, 15(1), 6-13.

Sediadi, A. (2004). Efek Upwelling Terhadap Kelimpahan dan Distribusi Fitoplankton di Perairan Laut Banda dan Sekitarnya. Makara Sains, 8(2), 43-51.

Sofarini, D. (2012). Keberadaan dan kelimpahan fitoplankton sebagai salah satu indikator kesuburan lingkungan perairan di Waduk Riam Kanan. EnviroScienteae, 8(1), 30-34.

Suharno dan Lantang, D. (2010). Keragaman Jenis Plankton di Perairan Laut Kota Jayapura, Papua. Jurnal Biologi Papua, 2(1), 1-6 .

Supratno, T. (2006). Evaluasi Lahan Tambak Wilayah Pesisir Jepara Untuk Pemanfaatan Budidaya Ikan Kerapu. Tesisi. Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Pantai, Universitas Diponegoro, Semarang.

Isnaeni, N., & Purnomo, P. W. (2015). Kesuburan Perairan Berdasarkan Nitrat, Fosfat, dan Klorofil-a di Perairan Ekosistem Terumbu karang Pulau Karimunjawa. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 4(2), 75-81.

Syafara, Z. (1995). Kelimpahan Chaetoceros sp., Rhizosolenia sp., dan Skeletonema sp. di Perairan Puiau Bintan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 1(3), 131-136.

Syafriani, R., Melani, W. R., dan Apriadi, T. (2017). Pola Sebaran Unsur Hara dan Dinoflagellata di Muara Sei Terusan Tanjungpinang. Skripsi. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Pembentukan Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu. 3

Maret 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia. Jakarta.

Widianingsih., Hartati, R., Endrawati, H., dan Hilal. (2011). Kajian Kadar Total Lipid dan Kepadatan Nitzschia sp. yang Dikultur dengan Salinitas yang Berbeda. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.

Wijaya, T. S., dan Hariyati, R. (2009). Struktur Komunitas Fitoplankton Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Danau Rawapening Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Diponegoro.

Wiryatno. (2016). Jenis-jenis Mikroalga yang Terdapat di Estuari dan Denpasar Bali. Disertasi. Program Studi Biologi Fmipa, Universitas Udayana.

Yamaji, I. (1979). Ilustrations of The Marine Plankton of Japan. Hoikusha Publishing Co., LTD. 17, I-Chome, Uemachi, Higashi-ku, Osaka, 540 Japan.

Yati, N. (2015). Analisis Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Pantai Kahyapu Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.

Setyono, H., & Harsono, G. (2014). Dinamika upwelling dan downwelling berdasarkan variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a di perairan Selatan Jawa. Journal of Oceanography, 3(1), 57-66.

Yusuf, M., Handoyo, G., Muslim., Wulandari, S. Y., dan Setiyono, H. (2012). Karakteristik Pola Arus Dalam Kaitannya dengan Kondisi Kualitas Perairan dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Kawasan Taman Nasional Laut Karimunjawa. Buletin Oseanografi Marina, 1(1), 63 – 74.

Zurkartika., Siagian, M., dan Dahril, T. (2016). Jenis dan Kelimpahan Fitoplankton di Rawa Samsam Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Provinsi Riau. Skripsi. Produktivitas Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v16i2.10212

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: