Strategi Pengembangan Pertanian Guna Tercapainya Ekonomi Pedesaan Berkelanjutan Melalui Sinergitas Model Penta Helix Di Desa Pettong, Kabupaten Bangkalan
Abstract
Desa Pettong adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kabupaten Bangkalan yang sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Lahan yang digunakan sebagai lahan pertanian di Desa Pettong dominan adalah lahan kering (tegalan). Permasalahan kesulitan mendapatkan air saat musim kemarau berdampak kepada permasalahan hasil pertanian yang tidak maksimal yang membuat tidak bisa dijual ke pengepul, padahal gizi yang terdapat di dalam hasil pertanian tersebut sama dengan hasil yang terjual di penggepul. Penerapan stategi pengembangan pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian, meningkatkan pendapatan petani dan juga dapat menekan kehilangan hasil panen. Peneliti mengunakan model penta helix untuk menganalisis strategi keterlibatan para aktor dalam pengembangan sektor pertanian khususnya permasalahan kualitas komoditas guna mencapai ekonomi desa berkelanjutan. Adapun metode penelitian digunakan adalah kualitatif deskriptif yang kemudian di analisis secara mendalam dengan mengunakan data sekunder yang ada. Hasil menunjukan bahwa analisis menggunakan model penta helix yang terdiri dari lima unsur yaitu (Academics, Industri FMCG, Farmer, Government, Media) memiliki peran baik secara individual maupun berkolaborasi untuk mendukung tujuan pembangunan pertanian berkelanjutan yang mensejahterakan petani. Pemerintah (pemerintah desa) sebagai pembuat kebijakan, kerjasama industri, keterlibatan kelompok petani, kajian dari perguruan tinggi serta media sebagai informasi dan publikasi pada pengembangan pertanian yang sangat memiliki peran yang saling berkaitan pada sektor pertanian khususnya guna mencapai ekonomi desa berkelanjutan di Desa Pettong Kabupaten Bangkalan.
Kata Kunci: Pengembangan Pertanian, Ekonomi Pedesaan, Berkelanjutan, Desa Pettong, Model Penta Helix
Full Text:
PDFReferences
Aizeh, M., & Setiawan. (2012). Pengelompokan Kecamatan di Pulau Madura Berdasarkan Sektor Pertanian sebelum dan setelah Berdiri Jembatan Suramadu. Sains Dan Seni ITS, 1(1), 49–55.
Abbas, A., & Suhaeti, R. N. (2016). Pemanfaatan Teknologi Pascapanen untuk Pengembangan Agroindustri Perdesaan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 34(1), 21. https://doi.org/10.21082/fae.v34n1.2016.21-34
Blekking, J., Waldman, K., Tuholske, C., & Evans, T. (2020). Formal/informal employment and urban food security in Sub-Saharan Africa. Applied Geography, 114(December 2019), 102131.
https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2019.102131
Brück, T., & d’Errico, M. (2019). Food security and violent conflict: Introduction to the special issue. World Development, 117, 167–171. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2019.01.007
Copp, L. A. (1990). An academy of editors. Journal of Professional Nursing, 6(6), 317–318. https://doi.org/10.1016/S8755-7223(05)80116-4
Manos, B., Papathanasiou, J., Bournaris, T., Paparrizou, A., & Arabatzis, G. (2009). Simulation of impacts of irrigated agriculture on income, employment and environment. Operational Research, 9(3), 251–266. https://doi.org/10.1007/s12351-008-0030-6
Martin-Shields, C. P., & Stojetz, W. (2019). Food security and conflict: Empirical challenges and future opportunities for research and policy making on food security and conflict. World Development, 119, 150–164. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2018.07.011
Nasfi, N., Sabri, S., & Moni, R. (2019). Prosedur Pemberian dan Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di KJKS BMT Agam Madani Nagari Batu Palano Kabupaten Agam. JUSIE (Jurnal Sosial Dan Ilmu Ekonomi), 4(02), 98–107. https://doi.org/10.36665/jusie.v4i02.214
Rampersad, G., Quester, P., & Troshani, I. (2010). Managing innovation networks: Exploratory evidence from ICT, biotechnology and nanotechnology networks. Industrial Marketing Management, 39(5), 793– 805. https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2009.07.002
Rampersad, G., Quester, P., & Troshani, I. (2010). Managing innovation networks: Exploratory evidence from ICT, biotechnology and nanotechnology networks. Industrial Marketing Management, 39(5), 793– 805. https://doi.org/10.1016/j.indmarman.2009.07.002
Setya, Yunas, N. (2019). Implementasi Konsep Penta Helix dalam Pengembangan Potensi Desa melalui Model Lumbung Ekonomi Desa di Provinsi Jawa Timur. Matra Pembaruan, 3(1), 37–46. https://doi.org/10.21787/mp.3.1.2019.37-46
DOI: https://doi.org/10.21107/bep.v2i2.13870
Refbacks
- There are currently no refbacks.