PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBASIS FENOMENA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS II SDN 4 KEDUNGGEBANG BANYUWANGI

Dalilatul Kasanah, Moh Luqman Hakim

Abstract


Tujuan penelitian ini meliputi: (1) untuk mendeskripsikan peningkatan berfikir kritis siswa kelas II SDN 4 Kedunggebang Kec.Tegaldĺimo, Kab. Banyuwangi.  melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis fenomena alam. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Untuk menghimpun data, digunakan tes pada setiap siklus dan lembar observasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian pada setiap siklus menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berfikir kritis siswa mengalami peningkatan, hal ini terlihat setelah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis fenomena alam, terlihat pada siklus 1 meningkat menjadi rata-rata 65 dengan ketuntasan klasikal sebesar 50%; sedangkan pada siklus 2 telah mencapai indikator ketuntasan yaitu rata-rata 90 dengan ketuntasan klasikal sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berfikir kritis siswa meningkat setelah penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis fenomena alam.


Keywords


Guided Inquiry;Critical Thinking;Action Research;Inkuiri Termbimbing;Berfikir Kritis;Penelitian Tindakan Kelas

References


Ajeyalemi, D. A. (1993). Teacher strategies used by exemplary sts teachers. what research says to the science teaching. Washington DC : National Science Teachers Association.

Alberta. (2004). Focus on inquiry: a teaclter's guide to based learning. Canada: Alberta Learning Centre.

Amin, M. (1987). Mengajarkan ilmu pengetahuan alam (ipa) dengan menggunakan metode “discovery” dan “inquiry”, bagian 1. Jakarta: Depdikbud.

Aqib. (2011). Pendidikan karakter membangun perilaku positif anak bangsa. Yrama Widya: Bandung.

Arikunto, S. (2009). Dasar - dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Akasara.

Arends, R. (1997). Classroom instruction and management. New York. McGrrawhill Company, Inc.

Klentschy dan Thompson. (2008). Scaffolding science inquiry. United States of America: Heinemann

Kuhlthau, C. (2012). Guided inquiry design: A Framework for inquiry in your school. Santa Barbara: ABC-CLIO LCC.

Larson Nippolt, Pamela & Wang, Hui-Hui. (2010). Engaging youth in non-formal learning through experiential learning and inquiry-based learning methods. University of Minnesota.

Lee, Virginia. (2004). Teaching and learning through inquiry: a guidebook for institutions and instructors. Stylus Publising, lcc: Washington, D.C




DOI: https://doi.org/10.21107/widyagogik.v6i2.5193

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Widyagogik : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Widyagogik : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar 
by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN 2541-5468 (Online)  and ISSN 2303-307X(Print) 
Email: widyagogik@trunojoyo.ac.id

Indexed by: