Proses Nrimo pada Lansia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses nrimo pada lansia. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel 2 orang lansia yang memiliki tingkat nrimo yang berbeda kemudian membandingkan keduanya untuk mendalami proses-proses nrimo yang dialami oleh kedua sampel. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara pada key person dan significant person serta melakukan observasi. Kedua informan menunjukkan perbedaan dalam memaknai pengalaman hidupnya. Lansia yang tidak nrimo cenderung merasakan hidupnya susah sedangkan lansia nrimo merasa senang-senang saja. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik garis besarnya bahwa nrimo merupakan pembawaan, namun juga harus diusahakan supaya tetap berkembang. Perbedaan kemampuan nrimo dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain 1) kesadaran yang meliputi kesadaran diri, kesadaran terhadap pengalaman (keterbukaan) dan kesadaran akan perbedaan, 2) orientasi hidup, 3) hubungan vertikal dengan Gusti Allah dan, 4) kepentingan. Nrimo memberikan dampak positif bagi lansia antara lain, 1) meningkatkan daya tahan dalam menghadapi nasib buruk, 2) tetap gembira dalam penderitaan, 3) mempunyai daya tahan yang lebih baik secara fisik, 4) meningkatkan tanggung jawab diri, 5) menjaga diri dari perbuatan yang melanggar norma sosial, serta 6) ketenangan.
Keywords
nrimo, Jawa, lansia
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.21107/personifikasi.v4i1.725
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Robiah Uswatun Hasanah, Satih Saidiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Indexed by:
Personifikasi by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.