PERBEDAAN EMPATI SISWA NORMAL TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DITINJAU DARI JENIS SEKOLAH (INKLUSI DAN REGULER)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmadi, Abu. (2009). Psikologi sosial. Jakarta : Rineka Cipta.
Baron, Robert A., & Byrne, Donn. (2005). Psikologi sosial (Ratna Djuwita, Melani Meitty Parman, Dyah Yasmina dan Lita P.Lunanta, Penerjemah) (10th ed). Jakarta: Erlangga.
Darma, P Indah & Rusyidi, Binahayati. (2016). Pelaksanaan sekolah inklusi di indonesia. Jurnal PROSIDING KS: RISET & PK. Vol. 2 No. 2. 147-300.
Darmawan, Deni. (2014). Metode penelitian kuantitatif (2nd ed). Bandung : Remaja Rosdakarya.
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Mansikdasmen Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. (2007). Pedoman Umum Penyelenggara Pendidikan Inklusi. Jakarta: Author.
Dien, An N dkk. (2015). Perbedaan kecerdasan emosi siswa sekolah dasar ditinjau dari model pembelajaran sekolah reguler, sekolah alam, dan homeschooling. Universitas Sebelas Maret : Fakultas Kedokteran.
Eisenberg, N. (2002). Empathy and its development. Cambridge: Cambridge University Press.
Kartono, Kartini & Gulo, Dali. (1987). Kamus psikologi. Bandung : Pionir Jaya.
Kha. (2016). Sering di-bully, siswa berkebutuhan khusus dikeluarkan dari sekolah. Februari 08, 2017. http://news.okezone.com/read/2016/05/09 /338/1383995/sering-di-bully-siswa-berkebutuhan-khusus-dikeluarkan-dari-sekolah.
Perbedaan Empati Siswa Normal Terhadap Anak Berkebutuhan … 49
Haq, Aniq Hudiyah Bil. (2010). Hubungan antara pola asuh demokratis dengan empati pada anak sekolah inklusi dan non-inklusi. Universitas Muhammadiyah Surakarta : Fakultas Psikologi.
Herawati, Netty & Edi, S. Fandi Rosi Sarwo. (2016). Aplikasi komputer untuk psikologi. Ae Publishing.
Muftisany, Hafidz. (2016). Dari Empati Menuju Prestasi. November 08, 2016 http://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/16/03/18/o483g721-dari-empati-menuju -prestasi. Murni. (2012). Studi perilaku bullying siswa di sdn inklusi kota surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Surabaya : Fakultas Ilmu Pendidikan.
Ni’matuzahroh., & Nurhamida, Yuni. (2016). Individu berkebutuhan khusus dan pendidikan inklusif. Malang: UMM Press.
Noni, Lutfisari. (2010). Perbedaan empati antara mahasiswa kependidikan dan non kependidikan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alamuniversitas negeri malang. Universitas Negeri Malang : Fakultas Ilmu Pendidikan.
PERMENDIKNAS RI No. 70 tahun 2009. Oktober 28, 2016. http://kelembagaan. ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/11/Permen-No-70-2009-tentang-pendidiian-inklusif-memiliki-kelainan-kecerdasan.pdfPurwandari, (2009). Pendidikan inklusif : masalah ketenagaan dan peran serta perguruan tinggi dalam penyelenggaraan sekolah inklusi. Temu Nasional Jurusan Pendidikan Luar Biasa.
Salim, M. (2013). Hubungan antara empati dengan perilaku bullying dan defending terhadap siswa dengan asd (studi pada siswa reguler di smpn inklusif di jakarta. Universitas Indonesia : Fakultas Psikologi.
Santoso, Singgih. (2014). Statistik parametrik edisi revisi. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.
Solfema. (2013). Pengasuhan orangtua, budaya sekolah, budaya masyarakat dan empati anak usia remaja. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 19 No. 2 Desember 2013.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&D (17th ed). Bandung : Alfabeta.
Suparno, (2008). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional.
Undang-undang No 20 Tahun 2003. November 01, 2016. http://sindikker.dikti. go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf
Yamin, Sofyan & Kurniawan, Heri (2014). Spss : Teknik analisis statistik terlengkap dengan
software spss. Jakarta : Penerbit Salemba Infotek.
DOI: https://doi.org/10.21107/personifikasi.v9i1.6759
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 1970 Lintang Indra Listika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Personifikasi by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.