SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN PADA PENYINTAS PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Masrifah Masrifah

Abstract


Kekerasan seksual merupakan isu penting dan paling rumit dari seluruh peta kekerasan terhadap perempuan, karena terdapat dimensi yang sangat khas bagi perempuan. Pada kasus kekerasan seksual, penyintas perempuan juga mengalami kekerasan fisik, psikis dan terutama seksual. Penyintas perempuan yang mengalami kekerasan seksual dalam penelitian ini berada pada fase dewasa awal. Dalam hal ini fase dewasa awal merupakan fase seorang individu memiliki salah satu tugas perkembangan untuk membina sebuah pernikahan. Tujuan dari penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi lebih mendalam mengenai sikap terhadap pernikahan pada penyintas perempuan korban kekerasan seksual di Jakarta Indonesia. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa subjek yang berinisial KK mampu menunjukkan sikap positif terhadap pernikahan dan memiliki kecenderungan untuk segera menikah muda, meskipun secara efktif subjek menunjukkan masih menyimpan beberapa kekhawatiran tekait pernikahan yang akan dijalaninya kelak. Sikap subjek terhadap pernikahan dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor eksternal yakni pengaruh orang lain (significant others), lembaga pendidikan dan lembaga agama. Sedangkan faktor internal yakni pengalaman hidup, kemampuan dan kompetensi serta kedewasaan.

Keywords


Sikap, Kekerasan seksual, Penyintas, Pernikahan

Full Text:

PDF

References


Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality and Behavior. New York. USA: Open University Press.

Azwar, S. (2007). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Baron, R.A & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial. Jilid 1. Edisi 10. Alih Bahasa: Ratna Juwita, dKK. Jakarta: Erlangga

Byrka, K. (2009, Juny 22). Attitude-behavior consistency, Campbell's paradigm in environmental and health domains. Retrieved May 09, 2013, from http://alexandria.tue.nl/extra2/200911587.pd

Creswell, J. W. (2005a). Research Design: Qualitative and Quantitative Approach. California: Sage Publication.

Dayakisni, T., & Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial: Edisi Revisi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Press.

DeGenova, Marry. (2008). Intimate Relationships, Marriages & Families Seventh Edition.United States. Mc Graw Hill.

Duvall, E., & Miller, M. (1985). Marriage and Family Development 6th ed. New York: Harper & Row Publisher.

Eagly, H., & Chaiken, S. (1993). The Psychology of Attitudes. New york: Harcourt Brace Jovanovitch.

Erikson, & Abigail. (n.d.). Caring for child survivors: The International Rescue Committe (IRC) and the United Nations Children's Fund. Retrieved December 16, 2012, from UNICEF: www.unicef.org/pacificslands/IRCCCSGuideFullGuide_lowress.pdf

Fuadi, M. A. (2011). Dinamika Psikologis Kekerasan Seksual:Sebuah Studi Fenomenologi.

Jurnal Psikologi Islam (JPI) UIN Maulana Malik Ibrahim , VIII (2), 1-18.Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hurlock, B. (2000). Psikologi Perkembangan: suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan: Istiwidayati). Jakarta: Erlangga.

Hoog, M & Vaughan, M. (2005). Introduction to Social Psychology (4th Ed). Australia: Pearson Prentice Hall.

Katjasungkana, N., Qomariyah, N., & Yentriani, A. (2011, February 6). Kekerasan Seksual:

Kenali dan Tangani. Berita Komnas Perempuan , pp. 1-26.

Sikap Terhadap Pernikahan Pada Penyintas Perempuan … 37

Kertamuda, F. E. (2009). Konseling Pernikahan untuk Keluarga Indonesia. Jakarta: Salemba Humanika.

Mar’at (1984). Sikap Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung: Ghalia Indonesia

Mboiek, B. (1992). Pelecehan seksual suatu bahasan psikologis paeda-gogis, makalah dalam Seminar Sexual Harassment , Surakarta 24 Juli (Surakarta : Kerjasama Pusat Studi Wanita Universitas Negeri Surakarta dan United States Information Service).

Moleong, L. J. (2008). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Papalia, D.E., Feldman, R.D., & Olds, S.W. (2009). Human Development: Perkembangan Manusia Edisi 10. Terj. Brian Marwensdy. Jakarta: Salemba Humanika.

Servaty, L., & Weber, K. (2010). The Relationship between Gender and Attitudes towards Marriage vol 7. Journal of Student Research , 1-17.

Sisca, H., & Moningka, C. (2009, october 3). Resiliensi Perempuan Dewasa muda yang pernah Mengalami Kekerasan Seksual dimasa kanak-kanak. Jurnal Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil) .

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Steward, C & Cash, W. (2008). Interviewing: Principles and Practices Twelfh Edition. Singapore: Mc Graw Hill.

Sulistyaningsih, E., & Faturochman. (2002). Dampak sosial psikologis perkosaan. Buletin Psikologi, Tahun X, No. 1, Juni 2002, 9-23. Yogyakarta Sadarjoen,S. (n.d.). Retrieved Oktober 12, 2012, from www.kompas.com/kesehatan/ news/0409/12/201621.html.

Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (1997). Social Psycology. New Jersey: Prentice Hall.

Tower, C. (2002). Understanding Child Abuse and Neglect (5th ed). Boston : Allyn & Bacon

Umar, N. (2001). Argumen Kesetaraan Gender: Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Paramadina

Yurika, W., & Weny, L. (2007). Junal Gangguan Sres Pasca Trauma pada Korban Pelecehan Seksual dan Perkosaan. Jurnal Psikologi UNAIR , 1-12.




DOI: https://doi.org/10.21107/personifikasi.v9i1.6758

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 1970 Masrifah Masrifah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 

 

Indexed by:
   

Creative Commons License
Personifikasi by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.