Manajemen Konflik Keluarga Poligami pada Masyarakat Kelas Bawah di Madura
Abstract
There has not been much research on conflict management in polygamous families in Madura, especially for polygamists in the lower classes of society. The aim of this research is to find out how polygamous family conflict is managed in lower class society in Madura. This research is qualitative research with a case study approach. The subjects involved in this research were 2 polygamous family couples from lower class society in Bangkalan-Madura Regency. Data collection used observation and semi-structured interviews. The analytical method used is descriptive analysis. The results of this research show that conflicts that occur in polygamous families are often caused by: the polygamy process being carried out; economic problems such as unequal use of facilities; and differences in views in determining where to live. The conflict management model used is by compromising, avoiding, deliberating by always persuading and providing understanding to the two wives so that they remain harmonious and there are no arguments.]
Keywords:
Abstrak. Penelitian tentang manajemen konflik dalam keluarga poligami di Madura belum banyak dilakukan, terlebih lagi bagi pelaku poligami di kalangan masyarakat kelas bawah. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana manajemen konflik keluarga poligami pada masyarakat kelas bawah di Madura. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 2 pasangan keluarga poligami dari kalangan masyarakat kelas bawah di Kabupaten Bangkalan-Madura. Pengambilan data menggunakan observasi dan wawancara semi terstruktur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konflik yang terjadi dalam keluarga poligami seringkali disebabkan karena: proses poligami yang dilakukan; masalah ekonomi seperti penggunaan fasilitas yang tidak merata; dan perbedaan pandangan dalam menentukan tempat tinggal. Adapun model manajemen konflik yang dilakukan yaitu dengan cara kompromi, menghindar (avoiding), bermusyawarah dengan selalu membujuk dan memberikan pemahaman keapda kedua istri agar tetap rukun dan tidak terjadi pertengkaran.
Kata kunci : Manajemen konflik, poligami, masyarakat kelas bawah
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arifin, A. P. (2019). Manajemen konflik interpersonal keluarga poligami kelas bawah di yogyakarta [Universitas Negeri Yogyakarta]. https://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30181
Aziz, N., & Ramlan, N. S. B. A. (2019). Ketidakadilan suami yang berpoligami dalam memberi nafkah sebagi alasan cerai gugat (analisa putusan mahkamah syariah). Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies, 1(2), 95–114. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/equality/article/view/5600/3567
Creswell, J. W. (2012). Educational research : panning, conducting and evaluating quantitative and qualitative research. In Sustainability (Switzerland) (Edisi Kemp). Pearson. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_sistem_pembetungan_terpusat_strategi_melestari
Darmawati, D., Miftahuddin, M., Zatrahadi, M. F., Suhaimi, S., Sari, R. N., & Istiqomah, I. (2021). Teknik komunikasi persuasif: pendekatan konseling keluarga dalam mengatasi konflik poligami. Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 11(2), 70–85. https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/madania/article/view/14640
Fajariyah, L. (2020). The social stratification of the Madurese society and its implications on the usage of Bhasa Madhura. Simulacra, 3(2), 165–178. https://journal.trunojoyo.ac.id/simulacra/article/view/7371/5052
Farid, M. (2017). Hegemoni patriarki dalam poligami kiai madura. Repository Universitas Airlangga, 1–19. https://repository.unair.ac.id/70895/3/JURNAL-TSO.03%2018%20Far%20h.pdf
Hanindya, A., Yuliadi, I., & Karyanta, N. A. (2014). Studi kasus konflik beragama pada anak yang berasal dari keluarga beda agama. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 3(3), 156–170. https://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/view/87/79
Herlianto, A. (2019). Pesantren dan orȇng kȇnȇk sebagai agen pemertahanan bahasa madura : sebuah studi sosiolinguistik. Urecol, 9(2), 9. http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/urecol9/article/view/628/536
Huda, M., & Shalihah, A. (2016). Keharmonisan keluarga pada nikah siri dalam praktik poligami (studi kasus di kecamatan lenteng kabupaten sumenep). Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(2), 57–76. https://journal.unipdu.ac.id/index.php/jhki/article/view/945
Kilis, G. (2014). Dinamika konflik suami - istri pada masa awal perkawinan. In Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi (Vol. 19, Issue 2). https://journal.uii.ac.id/Psikologika/article/view/7700/6697
Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga : penanaman nilai dan penanganan konflik dalam keluarga (2nd ed.). Prenadamedia Group.
Limantara, R., & Oetomo, M. W. (2015). Study komparasi kmunikasi interpersonal pada keluarga poligami satu atap dengan beda atap. Jurnal Komunikasi, IX(02), 21–40. https://media.neliti.com/media/publications/107421-ID-study-komparasi-komunikasi-interpersonal.pdf
Maheswari, I. S., Naryoso, A., & Ayun, P. Q. (2021). Interpersonal antara remaja dan orang tua sambung. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/45187/31430
Merdad, N., Elbedour, S., Lau, J., & Barker, E. (2023). Polygamy and mental health among Saudi middle schoolers: The role of family cohesion and father involvement. Family Relations, 72(3), 774–793. https://doi.org/10.1111/fare.12741
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2007). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru. UI Press.
Mufidah, C. (2014). Psikologi keluarga islam berwawasan gender. In UIN Maliki Press (Edisi Revi). UIN-Maliki Press.
Musaitir. (2020). Problematika Kehidupan Rumah Tangga Pada Pasangan Suami Istri Perspektif Hukum Keluarga Islam. Al-Ihkam : Jurnal Hukum Keluarga, 12(2), 160. https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/alihkam
Muzzammil, S., Affan, M., HS, M. A., & Masturiyah. (2021). Motif, konstruksi, dan keadilan semu dalam praktik poligami kiai pesantren di Madura. Jurnal SMART: Studi Masyarakat, Religi Dan Tradisi, 7(1), 129–142. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18784/smart.v7i01.1207
Nevo, S., & Al-Krenawi, A. (2006). The experience of wives , husbands , and children. Family Process Institute, 45(3), 311–331. https://doi.org/10.1111/j.1545-5300.2006.00173.x
Novita, T., Nurlaili., & Syahbudin, R. (2021). Dampak poligami terhadap perkembangan jiwa anak di seluma selatan. Journal Of Early Childhood Islamic Education, 4(1), 1–9. http://repository.iainbengkulu.ac.id/7553/1/tinsi lengkap.pdf
Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. LPSP3 UI Fakultas Psikologi Universitas Indonesia,.
Pratama, M. A. S., Setiawan, F., Andriana, E., & Maziya, T. (2023). Manajemen dalam penanganan konflik dalam lembaga pendidikan. Edukasiana: Journal of Islamic Education, 1(2), 73–80. https://doi.org/10.61159/edukasiana.v1i2.16
Qomar, M. (2007). Manajemen Pendidikan Islam. Erlangga.
Rediy, S., & Tefera, B. (2020). A family-based behavioral intervention to enhance family communication and family cohesion among siblings in polygamous family. Clinical and Experimental Psycholog, 0(0). https://www.iomcworld.org/open-access/a-familybased-behavioral-intervention-to-enhance-family-communication-and-family-cohesion-among-siblings-in-polygamous-family-59129.html
Rifai, M. A. (2007). Manusia madura: pembawaan, perilaku, etos kerja, penampilan, dan pandangan hidupnya seperti dicitrakan peribahasanya (1st ed.). Pilar Media.
Roskos, P. T., Handal, P. J., & Ubinger, M. E. (2010). Family conflict resolution: its measurement and relationship with family conflict and psychological adjustment. Psychology, 01(05), 370–376. https://doi.org/10.4236/psych.2010.15046
Sa’dan, M. (2015). Poligami atas nama agama: studi kasus kiai madura. Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 16(1), 89–100. https://doi.org/10.14421/esensia.v16i1.989
Sholihin, M., & Koentjoro. (2023). Subjective Well-Being Perempuan Etnis Madura yang Menjalani Poligami Siri pada Masyarakat Kelas Bawah [Universitas Gadjah Mada]. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/221388
Sholihin, M., & Koentjoro. (2023). Marital satisfaction of second wives undergoing siri polygamy among orêng kênêks. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(3), 325–336. https://doi.org/https://doi.org/10.23917/indigenous.v8i3.2222
Suryandari, N., & Yuliastina, R. (2019). Komunikasi perempuan dalam keluarga berpoligami. Mediator: Jurnal Komunikasi, 12(1), 81–89. https://doi.org/10.29313/mediator.v12i1.4655
Thomas, K. W., & Kilmann, H. (1976). Conflict mode instrument. Group & organization studies, 1(2), 249–251. https://doi.org/10.1037/t02326-000
Zuhri, Teuku, Riski, Hapis, & Hamda. (2023). Manajemen Konflik Keluarga Poligami di Desa Simeulue Barat. Familia: Jurnal Hukum Keluarga, 4(2), 146–159. https://jurnalfamilia.org/index.php/familia/article/view/123/60
DOI: https://doi.org/10.21107/personifikasi.v16i1.26548
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 M Sholihin, Mohtazul Farid

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Personifikasi by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.