Nilai Budaya pada Upacara Adat Turun Bantayan di Desa Cikeléng Kecamatan Japara

Fahmi Rakhman, Leida Sukma Yudiarti, Edi Rohaedi

Abstract


Upacara Adat Turun Bantayan di Desa Cikeléng, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan, adalah salah satu tradisi budaya yang sarat akan nilai-nilai kearifan lokal. Upacara ini diadakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah serta untuk memohon keberkahan di masa mendatang. Dalam upacara ini, terdapat berbagai prosesi yang penuh dengan makna simbolis, seperti Nincak Endog yang melambangkan kelahiran dan keberlanjutan kehidupan, serta Meuleum Harupat yang mencerminkan ketahanan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode hermeneutik untuk mengungkapkan dan menafsirkan makna yang terkandung dalam setiap prosesi upacara. Data dikumpulkan melalui observasi langsung dan wawancara dengan para tokoh adat serta masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara ini tidak hanya berfungsi sebagai ritus keagamaan dan sosial, tetapi juga sebagai media pelestarian budaya yang memperkuat identitas komunitas. Nilai-nilai seperti kebersamaan, rasa syukur, dan spiritualitas yang terkandung dalam upacara ini memainkan peran penting dalam menjaga harmoni sosial serta menjaga hubungan manusia dengan alam. Pelestarian upacara ini penting untuk mempertahankan warisan budaya yang memiliki relevansi tinggi dalam kehidupan masyarakat modern.

Keywords


Nilai Budaya; Upacara Adat; Turun Bantayan; Kearifan Lokal; Desa Cikeléng

References


Fauzan, R., Pd, M., & Nashar, D. (2017). “Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya” (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Jurnal Candrasangkala, 3(1), 1–9.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures: Selected Essays. Basic Books.

Goffman, E. (1961). The Presentation of Self in Everyday Life. Doubleday.

Merdiyatna, Y. Y. (2019). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 143 NILAI-NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT PANJALU. 4(1).

Hofstede, G. (2001). Culture's Consequences: Comparing Values, Behaviors, Institutions, and Organizations Across Nations (2nd ed.). SAGE Publications.

Istiqomah, E., & Setyobudihono, S. (2017). Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan: Studi Indigenous. Jurnal Psikologi Teori Dan Terapan, 5(1), 1–6. https://doi.org/10.26740/jptt.v5n1.p1-6

Rohaedi, E., & Nurjanah, N. (2023). UPACARA SEREN TAUN DALAM PERSPEKTIF ETNOPEDAGOGI. JALADRI, 9(1). http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/jaladri/

Schwartz, S. H. (1992). "Universals in the Content and Structure of Values: Theoretical Advances and Empirical Tests in 20 Countries." In Advances in Experimental Social Psychology (Vol. 25, pp. 1-65). Academic Press.

Yudiarti, L. S. (2024). Upacara Adat Turun Bantayan di Desa Cikeleng Kecamatan Japara Kabupaten Kuningan (Kajian Hermeneutik): Upacara Adat; Hajat Bumi; Kebudayaan. Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra, 6(1), 62–73. https://doi.org/10.33477/lingue.v6i1.7588.




DOI: https://doi.org/10.21107/metalingua.v9i2.27930

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Leida Sukma Yudiarti, Fahmi Rakhman, Edi Rohaedi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by: