Inflasi dan Siklus Bisnis Politik di Indonesia

Fitri Kartiasih

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara siklus bisnis politik, inflasi, jumlah uang beredar (M1), kurs, PDB riil dan pertumbuhan PDB riil di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuartalan bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia dengan periode penelitian mulai tahun 2002:Q1 sampai dengan 2018:Q3. Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa selama periode pemilu inflasi akan turun, tetapi tidak signifikan secara statistik. Sebaliknya, inflasi meningkat pasca pemilu. Selama kurun waktu 5 rezim pemerintahan, terlihat adanya siklus ekspansi pertumbuhan ekonomi pada akhir periode pemerintahan kecuali pada akhir pemerintahan SBY 2. Namun hasil estimasi untuk menguji hubungan PDB riil dan pertumbuhan PDB riil dengan sikus politik tidak signifikan. Sedangkan hasil estimasi untuk menguji hubungan jumlah uang beredar dan kurs dengan siklus politik signifikan secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus bisnis politik terjadi di Indonesia dari sisi moneter.


Keywords


Political Business Cycles, inflasi, kurs, jumlah uang beredar

Full Text:

PDF

References


Asutay, M. (2004). Searching for Opportunistic Political Business Cycles in Turkey. 24th Annual Conference of the Public Choice Society, 15–18 April, Berlin.

Asutay, M. (2005). Political Monetary Cycles : The Political Manipulation of Monetary Policy Instruments and Outcomes in Turkey. 25th Annual Conference of the Public Choice Society, 31 March-3 April, Durham.

Brender, Adi, and Allan Drazen. (2008). How do budget deficits and economic growth affect reelection prospects? Evidence from a large panel of countries. American Economic Review, 98(5), 2203- 20.

Jeckelman, J.C., & Berument, H. (1998). Political Business Cycles and Endogenous Elections. Southern Economic Journal, 64(4), 987-1000.

Klose, Jens. 2012. Political business cycles and monetary policy revisited-an application of a two-dimensional asymmetric Taylor reaction function. International Economics and Economic Policy, 9(3-4), 265-295.

Kuncoro, Ari. (2018). 3,5 Tahun Ekonomi Jokowi. https://kompas.id/baca/opini/2018/05/04/35-tahun-ekonomi-jokowi/

Persson, T., & Tabellini, G. E. (2002). Do electoral cycles differ across political systems? Innocenzo Gasparini Institute for Economic Research, Working Paper 232.

Ritonga, I. T., & Alam, M. I. (2010). Apakah Incumbent Memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Untuk Mencalonkan Kembali Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Proceedings of the Simposium Nasional Akuntansi 13 (pp. 1-25). Purwokerto, Indonesia: Universitas Jenderal Soedirman.

Rogoff, K., & Sibert, A. (1988). Elections and Macroeconomic Policy Cycles. The Review of Economic Studies, 55(1), 1-16.

Shi, M., & Svensson, J. (2006). Political Budget Cycles: Do They Differ Across Countries and Why?. Journal of Public Economics, 90(8), 1367-1389.

Sieg, G., & Batool, I. (2012). Pakistan, Politics and Political Business Cycles. Pakistan Development Review, 51(2), 153-166.

Sjahrir, Bambang Suharnoko, Krisztina Kis-Katos, and Gunther G Schulze. (2013). Political budget cycles in Indonesia at the district level. Economics Letters, 120(2), 342-345.

Winoto, A.H. and Falikhatun. (2015). Indikasi Penyalahgunaan Discretionary Fund dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Menjelang Pemilukada 2015. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 12(1), 75 - 91.




DOI: https://doi.org/10.21107/mediatrend.v14i2.4978



Copyright (c) 2019 Media Trend

Creative Commons License

Mediatrend © 2015 - Journal of Economic & Development Studies | Development Economics Program - Faculty of Economics and Bussiness, Trunojoyo University
DESKRIPSI GAMBAR DESKRIPSI GAMBAR