MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR DI KOTA MALANG

Ida Nuraini

Abstract


Tujuan penelitian ini antara lain: (1) Membuat peta jenis industri manufaktur di Kota Malang berdasar jumlah industri, nilai produksi, penggunaan modal, nilai tambah, dan jumlah tenaga kerja; (2) Penentuan jenis industri manufaktur apas saja yang memiliki keunggulan komparatif di Kota Malang; (3) Penentuan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja sektor industri manufaktur di Kota Malang. Alat analisis untuk menjawan penelitian tersebut antara lain: analisis kontribusi; Location Quotient, Model Rasio Pertumbuhan; dan analisis ekonometrik.
Hasil analisis terhadap peta potensi sektor industri Kota Malang, menunjukkan hasil sebagai berikut: (a) industri furniture di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Blimbing; (b) industri gerabah dan keramik di Kota malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Sukun dan Lowokwaru; (c) industri karoseri dan bengkel di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Blimbing dan Klojen; (d) industri kerajinan di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Blimbing dan Sukun; (e) industri kimia di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Blimbing dan Sukun; (f) industri logam di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Sukun dan Klojen; (g) industri makanan dan minuman di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Klojen dan Sukun; (h) industri mebel di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Blimbing dan Klojen; (i) industri percetakan di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Klojen dan Blimbing; (j) industri tekstil di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Klojen dan Blimbing; (k) jumlah industri rokok di Kota Malang sebagian besar terkonsentrasi di Kecamatan Kedungkandang dan Sukun.
Berdasarkan hasil analisis daya saing menunjukkan hasil bahwa industri makanan dan minuman di Kota Malang mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan Kabupaten Malang, Kota Batu dan Propinsi Jawa Timur. Sedangkan dari hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor industri, menunjukkan hasil bahwa modal, nilai bahan baku, dan nilai tambah berpengaruh positif terhadap variabel terkait (produksi). Sedangkan untuk variabel tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap produksi.


Keywords


model; pengembangan; industri manufaktur

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21107/mediatrend.v7i2.1747



Copyright (c) 2016 Media Trend

Creative Commons License

Mediatrend © 2015 - Journal of Economic & Development Studies | Development Economics Program - Faculty of Economics and Bussiness, Trunojoyo University
DESKRIPSI GAMBAR DESKRIPSI GAMBAR